Bagian(5)

51 6 1
                                    

Happy reading ❣️


-

Di laboratorium Fisika. Kirana dan Reni sedang mengemaskan alat-alat untuk praktikum yang digunakan kelasnya tadi.Tepat pada hari ini adalah jadwal mereka untuk mengemas nya. Sebenarnya sih ada Nafisya yang ikut membantu, tapi apa boleh buat. Teman nya yang satu itu, memang aktif dalam Organisasi sekolah, makanya agak sibuk. Apalagi di sekolah ini akan diadakan acara anniversary sekolah. Tambah sibuk dong pastinya.

"Ini udah, ini juga ud--"

"Ran. Gue ke toilet dulu yah" Ucap Reni meminta izin lengkap dengan kaki yang digoyang-goyang kan, layaknya seperti orang menahan sesuatu

"Nanti aja lah Ren, belom juga kelar"

"Aduh!!! Gak bisa, emergency ini. Sumpah"

Karena Kirana miris melihat nya, terpaksa mengiyakan, "yaudah Sono!" benar saja. Reni langsung lari meninggalkan Kirana sendiri diruangan sepi itu.

"Hm kelakuan-kelakuan" Gumam Kirana

Gadis itu melanjutkan kegiatan nya yang sempat terhenti. Namun, beberapa saat kemudian. Terdengar suara pintu laboratorium diketuk.

Tok tok

Sudah pasti ini ulah Reni, siapa lagi coba. Kenapa harus ketuk pintu segala sih? Gaya banget. Pikir gadis ini.

Toh, pintu juga gak di kunci

"Gaya lo Ren-ren. Pakek segala ngetok pintu. Biasa juga pintu di dobrak" Gumam Kirana bercanda 

Tok tok

Ketukan pintu itu berbunyi lagi
"Emang bener-bener yah tuh si Reni. Malah mainan pintu. Kalau gini, kapan selesai nya?" Gerutu Kirana kali benar-benar gedeg.

Tok tok

Gadis itu mendengus kesal, ia pun meletakkan alat-alat yang ia pegang, diatas meja. dikira tidak ada kerjaan apa, main ketok-ketok pintu?

Kirana membuang nafas kasar "ufhh" dan dengan cepat berbalik badan untuk mengomeli temannya itu. Baiklah ini saatnya.

"Anjray! Lo kalau mau masuk, masuk aja--"

Damn it

Begitu terkejut nya Kirana, ketika dia membalikkan tubuhnya. Ternyata oh ternyata orang yang di tegur plus di makinya adalah Bintang.  Tolong selamatkan dia!

"Ma-maaf pak. Sa-saya kira temen saya hehe" Ucap Kirana terbata-bata

Bintang hanya mengangguk, seperti nya masih syok. Padahal kan dia tak salah, tapi kenapa tiba-tiba dimaki? Begitu pikir Bintang.

"Saya kesini, mau ngambil handphone saya yang ketinggalan" Jelas Bintang, karena ia tak sengaja meninggalkan ponsel miliknya, di atas meja. Waktu mata pelajaran nya tadi, Fisika.

Kirana hanya cengo. Menampilkan cengiran nya. Bintang menaikkan kedua alisnya menunggu persetujuan dari gadis itu.
"Apa saya boleh masuk?"

Sontak saja Kirana tersadar dalam aksi cengonya
"Ah iya pak, bo-boleh. Silahkan"

Sejak kejadian kemarin, ia jadi ngeri dengan godaan dari pak Star. Ia tau pak star hanya bercanda. Tapi kok dia agak sedikit oleng yah?

Ah tidak-tidak dia harus tetap teguh dengan pendirinya 💪

Bintang pun masuk, dan. Menghampiri ponsel miliknya, yang berada di atas meja.

"Kamu sendirian aja? Mau saya bantu?" Tanya Bintang

Pak Star! (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang