01

739 106 14
                                    

Chifuyu berjalan 'lagi' melewati koridor sekolah, karna ia mau masuk kelas.

Saat ia jalan, ia melihat Baji yang seperti menunggu seseorang.

"Baji-san?"

"oh. Chipuy— hei, ada apa dengan matamu?"

"eh? ma-mataku?" Chifuyu menyentuh mata kanannya yang di tutupi oleh kompres putih. (aku gatau namanya hehe, yang Chipuy pakai itu lohhh)

"ah, haha ini hanya tertusuk pensil saat aku mengamuk malam tadi." tidak mungkin Chifuyu ingin mengakui, ya karna menurutnya ia takut Baji khawatir walaupun itu tidak akan terjadi.

"benarkah? hm, baiklah. aku ke kelas dulu."

"tunggu, kenapa kau berada disini Baji-san? Apa ... Kau menunggu seseorang?"

Baji mengangguk,"kau sehat saja, jadi aku tidak perlu khawatir." jawab Baji dan pergi dari hadapan Chifuyu.

Chifuyu menghela nafas,"kenapa aku tidak jujur saja ... "

***

Chifuyu sangat bosan dengan pelajaran yang sedang dijelaskan, dia memang duduk di tepi jendela. Tapi, kursinya ada dua dan itu hanya miliknya.

Chifuyu melihat pemandangan luar dari pintu sekolah, ia melihat Baji yang tengah berjalan bersama teman temannya.

Chifuyu dengan cepat berdiri, membuka jendela sekolah dan berdiri diatas kursi. "BAJI-SAN!" panggil Chifuyu dengan memekik. Membuat Baji, juga teman sekelasnya terkejut dan menoleh kearah Chifuyu.

Baji dengan kesal mendekat ke Chifuyu, kedua nya hanya di beri jarak antara Tembok dan jendela. Chifuyu tersenyum.

Dengan kesal, Baji menekan nekan kepala Chifuyu dengan tangannya melewati jendela, menyuruh lelaki nakal itu untuk masuk dan duduk di kursinya.

"belajar lah yang rajin, nakal! kau kenapa sempat sempatnya menganggu ku, huh?"

"karna aku menyukaimu."

Baji terdiam menatap kesal kearah Chifuyu,"ya, kau bisa menyukai ku setelah selesai belajar. sudah, belajar!" Baji menepuk pelan rambut Chifuyu dan pergi dari sana bersama Mitsuya.

"Chifuyu Fuyy..."

"kau memanggil aku begitu lagi?!"

***

Chifuyu dengan malas berjalan menuju perpustakaan, karena perkara dirinya yang memanggil Baji disaat pelajaran sedang berlangsung, guru kelasnya langsung menyuruh dirinya untuk mengambil buku di perpus.

Chifuyu dengan berat hati berkeliling perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah itu sangat besar, banyak bagian ruang membaca yang tertutup dan jauh dari perhatian pengawas perpustakaan.

"ahh..ahh."

Chifuyu tersentak kaget mendengar suara itu, ia dengan penasaran ingin melihat siapa yang bersuara itu. Dibalik rak buku, Chifuyu pelan pelan ingin mengintip.

Semakin dia dekat, seseorang malah menarik nya dan menutup mulutnya.

"Baji-san?!" pekik Chifuyu saat lelaki itu melepaskan tangannya di mulut Chifuyu.

"ssstt.. Kau ini selain menganggu ku, kau juga suka menganggu orang lain?"

"hei, kapan aku mengganggu orang lain? Aku tidak melakukannya."

"kau ingin berteriak saat melihat siapa yang melakukan itu disana?"

"eh? aku tidak maksud begitu, hanya saja aku ingin tau siapa orang yang berani melakukan hal luar biasa itu di sekolah terutama di perpustakaan, bukankah nyalinya sangat besar? benarkan Baji... Hei, kemana lelaki itu? Aku berbicara sendirian dari tadi?" kepala Chifuyu menengok ke kanan dan ke kiri mencari kemana menghilangnya Baji.

"Baji-san?"

"sssst, diam lah! kau kesini mau apa?" tanya Baji yang melihat mereka lewat buku buku yang tersusun.

Chifuyu menghela nafas, ternyata Baji ingin melihat hal luar biasa itu dengan secara langsung.

"ah, ya. aku ingin mengambil buku."

Jika diikut hati, Chifuyu ingin saja disini bersama Baji lebih lama. Tapi, dia lebih memikirkan fisiknya jika dia berlama lama disini ia akan diberi hukuman lebih dari mengambil buku ini.

"Baji-san!" panggil Chifuyu lagi.

"apa?"

"baibai! aku kembali ke kelas, ya?"

Baji terdiam, menoleh ke arah Baji dan mengangguk kecil.

Chifuyu tersenyum dan pergi dari perpustakaan setelah mencatat buku yang ia pinjam kepada pengawas perpustakaan.

pilihan Chifuyu adalah tepat, karna ... Jika dia tetap disana dia akan menjadi korban mesumnya Baji.

terima kasih , semoga seru yauw ~

Baji-san ! BajifuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang