02

682 92 8
                                    

Chifuyu menghela nafas, pandangan di depannya membuat dirinya sakit hati.

"Chifuyu?"

Chifuyu tersentak kaget, dan melihat Mitsuya yang melihatnya bingung.

"Mitsuya-kun."

"sedang apa kau anak manis? eh?" Mitsuya cukup terkejut melihat pemandangan di depan mereka yang agak lumayan jauh.

"tidak, aku hanya—"

"sudahlah, ayo kita beli eskrim."

"tidak, aku mau pulang saja..."

"aku traktir,"

"baiklah, ayo. Jangan bertele-tele."

"hei, dasar anak ini!"

Mitsuya cukup kesal dengan Baji yang masih berhubungan dengan mantannya. Padahal, Baji pernah bilang ia tak akan menemui mantan nya itu.

Mitsuya mengajak Chifuyu membeli eskrim dan duduk di kursi yang tersedia.

Chifuyu yang harusnya bersemangat memakan eskrim, masih memikirkan Baji bersama perempuan yang ia sendiri tak tau siapa.

"kau ingin tau siapa yang bersama Baji?"

Chifuyu menggeleng,"tidak, cukup hanya melihat nya saja sudah membuat aku sakit hati, bagaimana jika aku tau siapa dirinya."

"tak mengapa, setiap cinta itu pasti ada hal nya cemburu, itu biasa dan wajar. Hanya kita yang bisa menahannya, jadi kau siap mendengarkan nya?"

"hahhh... Mitsuya-kun, silahkan."

Mitsuya menatap kusam kearah Chifuyu,"aku semakin kesal dengan dirimu yang seolah olah menolak tapi akhirnya ingin juga."

Chifuyu tersenyum kecil,"nego,"

"ck, dia itu mantan Baji. hubungan mereka awalnya baik, hanya saja Emma ingin memutuskan hubungan mereka yang entah alasannya kenapa, aku kira dia berselingkuh, nyatanya tidak. Dan karna kesal Baji mengamuk juga bilang ia tak akan mendekati Emma lagi, tapi aku ingin menghajar wajahnya saat melihat dirinya bersama Emma. Maksudnya apa? Baji memang tidak bisa dipikirkan." Jelas Mitsuya , selama menceritakan itu, ia juga suka kesal sendiri.

Chifuyu menghela nafas nya,"aku tak tau harus bilang apa."

"ya, tak perlu. kau harus habiskan eskrim mu itu, kau biarkan benda itu cair, huh? Aku sudah membayar nya ya!"

"hehe, maap."

"Chipuy?"

Cukup terkejut, Chifuyu menoleh kearah Baji yang berdiri tak jauh dari mereka. Chifuyu kembali menatap eskrim nya yang meleleh dan menghabiskan nya dengan laju.

"hei, pelan pelan! otak mu akan beku nanti!" ujar Mitsuya, bukannya mendengarkan Chifuyu malah semakin laju memakan eskrim nya.

"ahhh, kepala ku!"

Mitsuya menatap jengkel ke Chifuyu, "sudah ku katakan, dasar keras kepala! ya, karna otak mu sudah beku!"

"Chipuy, kau tak apa?"

"ti-tidak apa apa, aku hanya pusing sedikit! aku akan pulang!" Chifuyu berdiri,"Mitsuya-kun aku akan pulang, terima kasih!" ucap Chifuyu serta membungkuk kan badannya sejenak.

Saat Chifuyu ingin pergi, tangannya malah ditahan oleh Baji."apakah aku membiarkan kau pergi begitu saja? tidak."

Chifuyu berbalik badan, menunduk dan melirik wajah Mitsuya agar lelaki itu menolong dirinya.

"maafkan aku anak manis, aku tak bisa membantu mu... aku akan pulang, bermain lah bersama Baji, ya?" Mitsuya menepuk pelan bahu Chifuyu, dan beralih menatap tajam kearah Baji.

"jangan kau apa apakan anak aku itu, jika dia menangis hanya karna mu, aku akan membunuh mu, Baji!"

"bukankah aku yang membunuh mu dahulu?"

"tetap saja jangan kau nodai anak ku itu,"

***

Baji mendadak berhenti membuat Chifuyu yang berjalan di belakangnya menunduk menabrak punggung Baji.

"Chipuy, tolong garukkan punggung ku... Itu sangat gatal!"

"eh? di-dimana Baji-san!"

"disini, ah aku tidak sampai!" tangan Baji berusaha, melihat itu, Chifuyu dengan rasa kasihan malah menggaruk seluruh punggung Baji.

"ah, enak sekali Chipuy! aku tidak gatal lagi, terima kasih! kau memang hebat!"

Wajah Chifuyu mungkin kini sedang memerah, entahlah hanya ucapan yang keluar tak sengaja dari mulut Baji tadi membuatnya merona.

"hei, kau ingin pulang? atau, kau mau bermain dirumah ku?"

"eh?" Chifuyu mendongak menatap wajah Baji, "be-bermain dirumah mu? ke-kenapa?"

"memangnya kenapa, aku lapar. Kau bisa masak ramen, 'kan? Ah, atau kerumah mu saja Chipuy!"

"ya-ya, ke-kerumah ku saja Baji-san, tapi ramen ku sudah habis. Sebelum itu, kita beli dulu, ya?"

"sipp, ayo!" Baji menggandeng tangan Chifuyu dan mengajak lelaki itu berjalan di sampingnya.

"kau sangat imut Chifuyu, apakah mata mu sudah sembuh?"

"be-belum, akan sembuh seminggu lagi."

"ahh, kasihan sekali ... padahal, aku sangat menyukai kedua matamu itu... Sangat cantik, seperti dirimu."

Chifuyu terdiam, ada apa dengan Baji? Bukankah lelaki itu suka kesal jika Chifuyu mendekatinya... Tapi, kenapa Baji malah menjadi dekat dengannya?

Apa yang telah terjadi sebelumnya? Sehingga membuat Baji menjadi sebaik ini? Sebentar, mimpi apa malam tadi Chifuyu?

Chifuyu menggeleng kan kepalanya, daripada memikirkan hal itu ... Lebih baik Chifuyu menikmati masa masa baik dan manisnya Baji untuk hari ini.

Jika itu bertahan selamanya, Chifuyu sangat senang tapi sekali lagi dia sadar bahwa, jangan berharap berlebihan.






sabi lah nih wkwk thank youu

Baji-san ! BajifuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang