04

743 98 28
                                    

"Baji-san!" panggil Chifuyu dengan riang.

"hei, Chipuy." balas Baji dengan mengacak gemas rambut Chifuyu.

"Baji-san, kau juga mengikuti lomba?"
Baji mengangguk pasrah,"aku tak mau mengikuti lomba apapun, tapi Kazu telah mendaftarkan aku."

"Benarkah? baiklah, kalau begitu ... kalau Baji-san menang, apapun yang Baji-san mau akan aku kabulkan!"

"okey, jika aku menang, kita harus berciuman, okey?"

"Okey! Eh— apa?!"

***

Chifuyu duduk di kursi penonton lapangan basket sekolahnya, tidak. Ia tidak sedang melihat Baji, tapi dia sedang berpikir.

Chifuyu menghela nafas...

"anakku! kau kemana saja, huh?"

Chifuyu mendongak, tersenyum melihat Mitsuya yang dengan hebohnya menemui dirinya.

"Mitsuya-kun."

"ya, kau ada masalah?"

Chifuyu menatap Mitsuya sedih, "bagaimana ini, aku harus apa?"

"memangnya kenapa? bisa kau jelas-kan lebih detail?"

"tadi Baji-san tak bersemangat ikut lomba, saat aku menyemangati nya dengan syarat jika dia aku akan beri apapun yang dia mau, dan dia minta jika dia menang kita harus berciuman! terus, aku harus apa? berdoa agar dia menang atau kalah?" jelas Chifuyu , menatap Mitsuya seperti layaknya anak yang sedang bercerita kepada ibunya.

"kalau begitu, berdoa saja agar dia kalah."

"eh?"

Mitsuya menatap wajah Chifuyu curiga,"sebentar, apa kau pernah berciuman dengannya? sehingga dia ingin mencium mu?"

Mata Chifuyu melotot,"ehh-ano- ti-tidak! ya, itu benar, aku tak pernah berciuman dengannya!" jawab Chifuyu sedikit gugup.

Mitsuya tersenyum lebar,"anak ku sudah besar! walaupun kita baru kenalan beberapa hari yang lalu, tapi kurasa anak ku sudah sangat besar!"

Chifuyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,"apanya yang sudah besar, aku tetap sama... hanya saja..."

"ya, tak masalah."

***

Chifuyu berjalan perlahan di dekat tembok.

"AKHH!"

"hei, ini aku!"

Chifuyu tentu terkejut, karna ia tiba- tiba di dorong ke tembok dan Baji mengunci pergerakan lelaki manis itu.

"Ba-baji-san."

Baji tersenyum lebar,"aku memenang, 'kan lomba itu Chipuy! jadi, aku ingin menagih janji mu tadi pagi."

"haruskah disini?" tanya Chifuyu pelan, hampir berbisik.

"ya, memangnya kenapa? biar orang orang melihat!"

Chifuyu menatap anak anak sekolahan yang melihat mereka. Dengan ide nakal yang dikeluarkan oleh sel nakal Chifuyu menatap wajah Baji.

Kedua tangannya memeluk pinggang Baji,"Baji-san, haruskah kita disini, heum? jangan ya, aku sangat malu jika orang orang melihat.." ucap Chifuyu dengan wajah imut yang dibuat buat.

"Chifuyu ... kau sudah menganggu ku dan sekarang kau menggoda ku? baiklah, kau akan menerima ini."

Ucapan Baji membuat Chifuyu bingung dan sedikit takut, tanpa disadari Baji menarik tangan Chifuyu dan membawanya kedalam unit kesehatan sekolah. mengambil ruangan terakhir yang tak pernah ada tidur disana.

Baji-san ! BajifuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang