Happy reading♡
☕🗝☕🗝
Saat ini Eren dan Levi sudah sampai rumah. Tadi mereka juga sempat membeli beberapa makanan ringan."Makasih udah nganter dan traktirannya."
"Sama-sama. Jangan lupa istirahat ya kak!" Eren tersenyum lebar. Ia sangat senang menghabiskan waktu dengan ekhem calon pacar ͡° ͜ʖ ͡°
Levi mengangguk, ia masuk ke dalam rumah. Di depan pintu depan, Levi berpapasan dengan Mikasa yang sepertinya akan pergi keluar.
Tidak biasanya adiknya ini berpakaian sangat rapi, biasanya juga setiap keluar dia pakai celana jeans sobek-sobek yang kalau kata anak muda sekarang itu adalah fashion.
Levi tidak habis pikir, mengapa orang-orang sangat menyukai celana sobek-sobek di lutut atau bagian paha?
Levi yang sangat penasaran tentang penampilan Mikasa hari ini akhirnya bertanya. "Mau kemana sa? Tumben banget gak pake celana sobek."
"Ke rumah Jean, ya kali mau ketemu camer pake celana sobek. Nanti dikiranya asa bukan anak baik-baik."
Levi mengernyit. "Lah kamu kan emang bukan anak baik. Diajak mabok sama temen kamu mau-mau aja."
Mikasa berdecak kesal. Apa-apaan kakaknya ini menyebutkan aib adiknya sendiri. Menyebalkan.
"Ya kan kalau di depan camer harus jadi anak baik. Mabok juga gak sering banget."
Sepertinya Levi harus mencari adik baru. Kalian kalau berminat jadi adik Levi, segera hubungi Levi. Siapa tau salahsatu dari kalian diangkut sama Levi.
"Jam 9 malam harus udah pulang." -ingat Levi.
"Iya-iya. Udah ah asa mau pergi, kata bunda kalau laper beli online aja atau masak sendiri."
Mikasa meninggalkan Levi. Ia melihat ke rumah keluarga bapak Grisha. Ada mobil Eren yang mesinnya belum dimatikan.
"Minta anter Eren bisa kali ya? Lumayan hemat duit."
Mikasa menghampiri mobil Eren, mengintip sedikit, memastikan apa ada Eren di dalam mobilnya.
"Eren!"
Kaca mobil Eren perlahan terbuka, menampilkan wajah Eren yang mengernyit bingung.
"Kenapa sa?"
"Anterin ke rumah Jean dong ren, camer ngundang gue ke rumahnya." Jelas Mikasa.
"Si Jean nya kemana?"
"Dia masih di kampus, lagi ada keperluan sama dosennya. Ayolah ren anterin gue."
"Gue dapet apa kalau nganterin lo?"
"Yaelah, perhitungan banget sih lo sama sahabat sendiri." Mikasa mengerling malas.
"Rumah Jean dari sini jauh woy, seenggaknya gantiin buat bensin lah."
Mikasa tidak mau kalah. "Lo itu punya banyak duit ren, gocap juga buat lo itu recehan."
"Iya elah, gratis buat lo. Cepet naik, nanti jangan lupa bungkusin gue makanan." Eren membuka kunci pintu mobil sebelahnya, membiarkan Mikasa masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] You're Mine [ERERI]
Fanfiction"Ngapain di sini?" "Sarapan lah." "Cih, kayak gak punya rumah aja numpang sarapan di sini." _________ "Siapa yang buat kakak nangis? Nanti biar gue hajar orangnya." "Kamu gak akan berani." _________ "Gue gak akan biarin orang gangguin kak Levi, gue...