☘️️ Welcome to High School ☘️
1_ Perpisahan dan Dilamar
__________
MC memanggil satu persatu nama santriwan/santriwati yang di akan Wisuda.
Mereka naik keatas panggung satu persatu begitu nama mereka dipanggil.
Santri laki-laki berdiri dibagian kanan panggung, sedangkan santri perempuan berdiri di bagian kiri.
Wajah-wajah mereka begitu damai nan bercahaya, sangat menarik minat orang untuk menatap. Entah bagaimana bisa, melihat wajah mereka saja sudah melahirkan ketenangan, sayu tapi indah.
"Humairoh Nur Adilla, anak dari Bapak Fery anwari dan Ibu Hafni Siregar. "
"Muhammad Yusuf Ayatullah, anak dari Bapak Abdi Ayatullah dan Ibu Aisyah Nasution. "
"Nafisya Larasati, anak dari Bapak Lukman Addison Gilbert dan Ibu Fika Putri Millano. "
"Annisa Saragih, anak dari Bapak Nazaruddin Saragih dan Ibu Hasnah. "
"Mutya Rahman Nasution, anak dari Bapak Rahman Nasution dan Ibu Lilis Rangkuti. "
"......."
Ada rasa haru yang begitu memuncah bagi orang tua begitu nama anak mereka dipanggil. Nama mereka yang turut disertakan pun semakin menambah rasa bangga yang tak terlukiskan. Bak mendapat harta karun yang begitu berharga.
Tak sedikit orang tua yang menitikkan air mata.
Anak yang dulu dikandung oleh ibunya, dibesarkan dengan peluh keringat ayahnya, sekarang telah berhasil menjadi perisai kedua orang tuanya bahkan juga menjadi perisai untuk seluruh keluarganya dari api neraka. Andai, ada tawaran menukar kebahagian ini dengan kemegahan dunia yang begitu banyak jumlahnya, pasti sungguh orang yang beriman dan mengetahui tidak akan mau menukarnya.
Terhitung ada 75 orang santri yang diwisuda hari ini. Terdiri dari 28 orang santri putra dan 47 orang santri putri.
Setelah selesai sesi pemanggilan, maka masuklah pada sesi penyematan mahkota oleh si anak penghafal Qur'an kepada orang tua mereka.
Dua orang musrif dan musrifah menaiki panggung. Memberikan kepada masing-masing peserta wisuda satu buah mahkota berwarna perak yang sebentar lagi akan peserta wisuda itu pakaikan kepada orang tua mereka yang sudah menunggu di bawah panggung.
Lagu Hafidz Qur'an dikumandangkan.
Para anak yang sudah bergelar hafizd/ hafidzoh turun dari panggung dan berjalan menuju tempat kedua orang tua mereka berada.
Air mata tak dapat dibendung, baik dari pihak santri sendiri, maupun orang tua mereka. Bahkan para penonton yang menyaksikan, juga ikut menangis haru. Dalam hati mungkin mereka berkata 'kapan anakku begitu', begitu ingin juga mereka diposisi seperti itu.
Para orang tua bangkit begitu anak mereka sampai dihadapannya.
Dengan tangan bergetar dan air mata yang terus mengalir deras, sang anak memasangkan mahkota berwarna perak itu dikepala orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To High School
SpiritualBerulang kali Fisya beristighfar saat kata-kata kasar memasuki gendang telinganya. B*n*s*t, an*ji*g, f**k, b**i dan sebagainya. Sekolah umum sangat berbeda di sekolah pesantren tempatnya dulu.Fisya tak menyangka akan seperti ini. Baru menginjakkan...