Janji yang Tak ditepati

490 48 0
                                    

Jangan lupa vote and komen kalo mau si.

Satu langkah lagi, Semesta izinkan aku bersamanya sebentar saja.

"

KENAPA KALIAN BAWA KAK MARK PERGI?" teriak Haechan yang membuat dirinya Menjadi pusat perhatian

Seseorang laki laki bertubuh besar dan tinggi berlari menghampiri Haechan yang menangis histeris.

"Haechan kenapa?"
  "Dad, mereka bawa kak Mark pergi" jawabnya sambil menunjuk para perawat

Johnny menghela nafas, melihat tingkah Haechan yang cukup membuatnya malu pasalnya kini ia menjadi pusat perhatian orang orang.

"Mark akan dipindahkan ke Ruang inap, Mark sudah membaik dan melewati masa kritisnya skrng tinggal menunggu satu langkah lagi Mark akan melewati masa koma nya, Mark akan baik baik saja" jelas Johnny sambil memegang pundak sang anak laki lakinya itu

Kini Haechan merasa malu telah berteriak teriak Memarahi perawat, tapi tak salah juga Haechan melakukan nya semuanya ini karena Haechan takut kehilanhan Mark.

"Berarti kak Mark bisa dijenguk setiap hari?" Tanya Haechan
  "Bisa, sudah jangan berfikir macam macam temanin Mark Daddy akan menelfon paman jaehyun"

Haechan mengangguk semangat, ia segera berlari memasuki ruangan inap milik Mark.
Ia duduk disamping ranjang Mark, sambil tangan memegangi tangan Mark.

"Kak Mark cepet bngun tinggal satu langkah lagi kak Mark pasti bisa ayo semangat"

Haechan terus berada disisi Mark Dirinya Tak ingin beranjak Dari kursi tempat ia duduk, Tangan Tak ingin melepaskan tangan milik Mark.

Hingga malam'pun datang bulan menggantikan posisi matahari.

"Haechan?" Panggil jaehyun yang memasuki ruangan tempat anak pertamanya itu dirawat, dan melihat sosok haechan yang tengah menatap wajah rupawan anaknya.

"Haechan udah malam pulang gih, nanti dicariin mommy"
  "Haechan pengen nginap disini boleh ya? Lagian besok Haechan nggak ada kelas kok"

Jaehyun hanya menghela nafas pasrah.

"Izin mommy dulu ya?"
  "Iyh nanti Haechan izin mommy"

Jaehyun hanya mengangguk keinginan Haechan untuk menginap tidak akan bisa ia tolak, sekali Haechan ingin sesuatu anak itu harus dituruti. Dan terkhusus lagi yang berhubungan dengan putra pertamanya itu.

Kaki jaehyun melangkah pergi ke sofa panjang yang ada dipojok, mendudukkan tubuhnya disana.

"Daddy jaehyun udah selidiki kecelakaan mommy Tae?" Tanya haechan tiba tiba
  "Sudah" jawab jaehyun dengan pandangan yang masih tertuju dengan ponselnya

"Gimana?" Tanya Haechan lagi
  "Pelakunya masih dilacak"

Flashback

Flashback

Kini Lucas laki laki bertubuh besar itu tengah bersama dengan Jaehyun tengah berada Di Rumah besar milik jaehyun.
Keduanya berjalan Ke ruang Keamanan yang berada dirumah jaehyun untuk melihat siapa sang pelaku.

Mata keduanya fokus ke laptop yang memantau Halaman rumah jaehyun.
Sosok laki laki dengan pakaian serba hitam memasuki halaman rumah jaehyun terekam cctv.

"Stop!! aku ingin melihat Lebih jelas, tolong perbesar gambarnya" ucap jaehyun kepada petugas keamanan

"Lu kenal?" Tanya Lucas
"Kayak nggak asing" jaehyun menjeda ucapannya untuk mengingat ngingat laki laki di cctv
"Kim Mingyu? Lucas coba identitas Kim Mingyu lalu selidiki" ucap jaehyun lalu pergi

Flashback end

Na winwin Bunda dari Na Jaemin dan Na shotaro sekaligus istri dari Na Yuta, atau Sering disebut keluarga Na sahabat dari keluarga Jung dan keluarga Seo.

Akhir akhir ini Na winwin disibukan merayu sang anak bungsu untuk keluar dari kamarnya, setelah kematian dari sang sahabat Jung Taeyong dan anak anaknya, anak bungsu dari Keluarga Na mengurung diri di kamarnya bahkan ia Homeschooling.

Seperti saat ini, winwin membujuk anak bungsunya itu untuk makan malam.

"Taro? Makan malam bersama yuk" ajak winwin
"Taro makan dikamar aja Bun, ambilin aja nasi dan lauknya antar ke kamar" teriak shotaro dari dalam kamar

Winwin hanya menghela nafas, harus dengan cara apa lagi ia membujuk anak bungsunya itu untuk keluar kamar.

Kaki winwin melangkah pergi dari depan kamar sang anak bungsunya, kembali ruangan makan.
Diruang makan sudah ada Ayah Na dan jaemin putra sulung keluarga Na.

"Tidak ingin keluar lagi?" Tanya Yuta
"Masih tidak ingin keluar" ucap winwin dengan senyuman manisnya
"Biar nanti Nana yang antar makanannya buat taro Bun, sekalian Nana bicara sama taro" ucap Nana dengan nada yang lembut

Winwin tersenyum, semoga saja anak sulungnya itu berhasil membuat anak bungsunya tidak mengurung diri lagi.

||||||

Setelah acara makan malam keluarga Na, Jaemin membawakan makanan untuk sang adik.
Sebelum memasuki kamar sang adik jaemin mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu

Tok tok tok

"Taro Nana bawain makan malam, boleh masuk?" Ucap Jaemin
"Masuk pintunya nggak dikunci" teriak taro dari dalam kamar

Jaemin membuka pelan pintu kamar adiknya, memasuki kamar bernuansa Hitam putih itu dengan nampan ditangannya lengkap dengan makan malam.
Jaemin menaruh nampan itu dimeja samping ranjang tempat tidur shotaro.

"Eum boleh Nana bicara bentar?" Tanya jaemin pelan
  "Boleh" jawab shotaro yang tengah membaca buku diatas ranjang tempat tidurnya
"Taro masih sedih?" Tanya Jaemin
"Nana Gimana?" Jawab shotaro yang menanyakan Kembali kepada jaemin

Jaemin tersenyum sebentar sebelum menjawab pertanyaan adiknya itu.

"Sedih, tapi nggak boleh lama lama kalo sedih jadi Nana udh ikhlas dan nggak sedih lagi" jawabnya

Shotaro terdiam sebentar.

"Sungchan udah janji sama taro bakal ajak taro kencan pertama, tapi Sungchan bohong" ucap shotaro pelan

Sungchan dan Shotaro memang belum mempunyai hubungan resmi layaknya Jaemin dan Jeno, ini Karenakan Sungchan dan Shotaro masih Bersekolah beda dengan Jaemin dan Jeno yang sudah kuliah, Sungchan dan Shotaro masih tingkat terkahir, Sungchan menjanjikan akan mengencani Shotaro ketika keduanya selesai ujian kelulusan nanti. Tapi takdir berkata lain Sungchan pergi meninggalkan janjinya yang belum ia tepati.

Flashback (Sungtaro)

Hujan mengguyur wilayah Seoul, kedua laki laki remaja SMA tengah berteduh di halte bus, keduanya bercanda tawa sambil menunggu hujan reda untuk pulang.

"Taro" panggil salah satu dari mereka
"Ya?"
"Nanti setelah ujian kelulusan mau kencan nggak?"
"Mau" ucap semangat laki laki bernama shotaro
"Janji ya? Jangan bohong" tambahnya
"Janji aku bakal izin ke Daddy nanti"

Shotaro tersenyum menatap wajah Sungchan laki laki yang menjanjikan untuk berkencan setelah ujian nanti, berharap janji itu akan ditepati ia tak sabar akan berkencan bersama laki laki yang ia sayangi.

Canda tawa slalu meliputi keduanya, sampai tak sadar Hujan telah reda.

"Udah reda, tapi busnya belum datang bagaimana?" Tanya Sungchan
"Mau jalan nggak pasti enak, jalan berdua dijalan raya yang basah habis diguyur hujan" ucap Shotaro
"Mau ayoklah jalan" ucap Sungchan yang langsung menggandeng tangan laki laki mungil berdarah Jepang itu

Keduanya berjalan dengan iringan Canda tawa, senyuman keduanya terukir disepanjang jalan.
Kisah yang takkan pernah dilupakan Shotaro meski sang empunya yang bersamanya saat itu telah pergi jauh meninggalkan kenangan manis bersamaan dengan janji yang belum ditepati, janji yang takkan ditepati oleh sang pembuat janji.

Daddy||JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang