Sadar

480 48 2
                                    

Typo ada Dimana mana, jangan lupa vote and komen ya

Happy Reading

Berminggu-minggu sudah Mark juga belum Membuka matanya, Haechan masih setia menunggu dan menemani Mark dirumah sakit.

Seperti saat ini Haechan baru saja pulang dari kuliah nya, Haechan bercerita panjang lebar tentang dosennya yang menyebalkan di kampusnya meski Mark tidak merespon Haechan tetap menceritakan hal hal Kecil kepada Mark yang masih tertidur pulas.

"Kak Mark aku hari ini akan menginap disini aku akan menemanimu malam ini, kau senang kan ku temani makanya cepat buka matamu nanti akan ku kasih banyak kecupan aku janji."oceh Haechan

Kini telah larut malam setelah mengoceh panjang haechan, tertidur dengan kedua tangan yang dilipat disamping ranjang Mark.

Berjam-jam haechan tertidur, jam kini menunjukkan pukul 02:21 tak disangka yang telah ditunggu tunggu untuk membuka matanya kini telah membuka matanya dengan perlahan, Mark sadar perlahan mata itu terbuka dikit demi sedikit. Melihat sang kekasih tengah tertidur disampingnya, Mark tersenyum tipis ia kembali melihat matahari nya.

Tangan Mark perlahan menyentuh rambut hitam milik Haechan mengusapnya perlahan, ia merindukan matahari nya entah berapa lama ia terjebak diambang Kematian.
Yang diusap rambutnya pun mulai tersadar adanya gerakan tangan diatas perlahan, Haechan mencoba membuka matanya memfokuskan pandangan.

Terkejut sangat terkejut Haechan melihat Mark tersenyum kepadanya, Mark sadar seperti mimpi bagi haechan.

"Maaf membangunkanmu" ucap pelan hampir tidak jelas didengar, tapi Haechan mendengarnya meski mencoba mengartikan.
"Kak Mark? Ini bukan mimpikan?" Tanyanya
Mark menggelengkan kepalanya pelan, sebagai tanda jawaban Haechan tidak bermimpi.

Haechan membangunkan kepalanya, mendekatkan wajahnya ke wajah Mark memastikan yang ia lihat adalah tidak mimpi.

"Sungguhan apakah doa ku terkabul?" tanya Haechan
Ia teringat bahwa sebelum ia tidur ia akan berjanji memberi banyak kecupan jika Mark segera bangun.

"Doa apa?" Tanya Mark bingung
"Tidak apa, hanya doa semoga Kaka cepat bngun"
"Mau ku panggilkan dokter?"tanya Haechan

Mark hanya mengangguk, sepertinya mulutnya terasa sangat susah untuk berbicara banyak.

"Sebentar aku tinggal sebentar aku akan segera kembali" ucap Haechan yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan cepat cepat Pergi memanggil sang dokter

Tak lama Haechan kembali bersama Kun, dokter yang merawat Mark.

"Akhirnya si sulung keluarga Jung sadar" ucap Kun memasuki ruangan Mark
Mark hanya tersenyum tidak menjawab ucapan Kun.

"Apakah kau pusing atau ada rasa sakit seperti nyeri katakan jika merasakan nya" ucap Kun
"Tidak sedikit pusing saja, dan aku sepertinya susah untuk berbicara dan lagi kaki tidak terasa" jawab Mark
"Itu wajar aku kritis berminggu Minggu ditambah lagi kau juga koma jadi kita akan lakukan pemulihan terlebih dahulu" ucap Kun
Mark kembali hanya mengangguk

"Kalau begitu aku permisi dan Haechan jangan lupa hubungi Jaehyun bahwa Mark sudah sadar" ucap Kun lalu pergi
"Ah aku lupa mommy dimana? Jeno? Sungchan? Mereka baik baik saja? Bukankah terakhir kecelakaan itu mereka juga bersamaku?" Tanya Mark bertubi tubi

Haechan tidak bisa menjawab bagaimana cara menjawabnya? Bagiamana ia harus menjawab nya.

"Kak Mark lebih baik kamu istirahat dulu ya ini pukul 2
02:30 mending kita istirahat, kamu bisa menanyakan masalah itu dengan Daddy jaehyun" ucap Haechan
"Kenapa tidak kamu saja yang menjawab pertanyaanku memang ada apa?" Tanya Mark
"Apa yang lain tidak baik baik saja?" Lanjutnya

Haechan semakin takut dengan pertanyaan Mark, bagiamana menjawabnya seandainya Daddy jaehyun ada disini.
Jaehyun tidak bisa menemani Mark dirumah sakit dikarenakan sibuk dengan pekerjaannya ia harus menyiapkan meating untuk besok alhasil jaehyun harus lembur berkerja.

"Aku akan mengabari Daddy mu terlebih dahulu" ucap Haechan lalu pergi keluar



TBC
Okie memang akurnya makin kesini makin gaje nggak si? Sorry kalo pembawaan ceritanya terutama bahasanya nggak enak

Daddy||JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang