-4-

608 58 2
                                    

Toneri yang sepertinya sudah mulai terlelap, membuka matanya hanya untuk mendapati Boruto tiba-tiba duduk di atasnya.

"Ada apa?",tanya Toneri seolah itu hal yang biasa, padahal Boruto bisa saja hanya memanggilnya.

"Kau tidak suka padaku? Padahal kukira kita sudah cukup akrab"

"...?",Toneri membuka mulutnya menatap Boruto tapi kemudian malah menutupnya.

"Apa? Jadi itu benar?",tanya Boruto langsung mengernyit.

"Boruto.."

"Apa?",tanya Boruto dengan ekspresi keras.

"Sudah malam, bukankah seharusnya kau kembali ke tempatmu?"

Boruto langsung mencibir,"memangnya tidak boleh? Aku mau disini!"

"Uhh..",gumam Toneri bingung.

"Baiklah!",ucap Toneri tiba-tiba berdiri hingga membuat Boruto terbaring di atas futon kemudian Toneri beranjak dan tidur di ranjang Boruto.

"Kalau kau tidak bisa tidur di atas, aku akan tidur di tempatmu",ucap Toneri dengan tenang lalu menyelimuti dirinya sendiri dan memejamkan matanya nyenyak.

"...?!"

Boruto cengo, bagaimana bisa Toneri begitu tidak pekaan?

"Ahh...",Boruto langsung membuang nafas kasar.

"Hmph!"

'Mengapa dia kesal?',tanya Toneri dengan mata terpejam mendengar reaksi Boruto ketika ia sudah berada di atas.

*****
"

Hm? Toneri-kun, dimana Boruto?",tanya Hinata heran ketika mendapati hanya Toneri yang duduk di meja makan, sementara disana juga terlihat Himawari yang tengah mengelap meja makan.

"Itu juga yang membuatku penasaran, kemarin malam dia tiba-tiba duduk di atasku"

"?!"

"Mengatakan kata-kata yang aneh",balas Toneri malah terlihat kebingungan sendiri.

Hinata membuka mulutnya membentuk huruf o kemudian Himawari pun menatap ke arah Toneri.

"Nii-chan, mungkin saja nii-san menyukaimu, mungkin juga dia merasa akrab denganmu. Walaupun nii-san baik dan ramah dengan orang asing, tetapi dia sangat sulit begitu dekat dengan mereka"

"...?",Toneri masih bingung.

"Memangnya apa yang dikatakannya?",tanya Hinata penasaran.

"Apa kau tidak menyukaiku? Padahal kukira kita sudah akrab! Lalu dia menatapku tajam. Aku heran.. apa aku telah berbuat sesuatu yang salah?"

"..."

'Jelas bukan nii-san!',pikir Himawari langsung mendatar.

"Oh.. kau benar, Boruto memang terdengar aneh.. seperti seseorang yang baru saja ditolak oleh orang yang disukainya kemudian masih meminta penjelasan dari orang itu. Aneh, aku tidak pernah melihatnya sampai seperti itu, bahkan pada tou-sannya",balas Hinata ikut kebingungan mendengarnya.

"Nii-chan.. dengan tampilanmu itu, Hima yakin nii-san akan populer. Mungkin saja itu menunjukkan jika nii-san iri"

Toneri mangut-mangut,"aku tidak tahu.. kurasa aku akan membujuknya sekarang."

"Ganbatte, nii-chan!"

*****

Di dalam kamar, terlihat Boruto yang sudah kembali berbaring di ranjangnya.

"Boruto, maafkan aku, aku tidak tahu jika kau punya perasaan seperti itu"

'Seperti itu?',batin Boruto langsung membuka mata dan mengerjap.

"Aku menyesal, tidak tahu jika kau merasakan hal seperti itu"

'Hal seperti itu?',pikir Boruto merasa aneh.

"Boruto?",panggil Toneri ketika tidak menerima respon.

"Aku tidak marah",balas Boruto hanya merespon dengan pelan.

"Tidak marah? Bukankah kau iri?"

"Mana mungkin aku iri!",bantah Boruto langsung mengangkat tubuhnya dan berbalik.

"Hah! Mungkin ini yang akan dikatakan Sarada-chan padaku, sekarang kukatakan ini padamu, kau memang tidak memahamiku!"

"Huh?"

"Bukan merasa iri, aku hanya berharap kau juga menyukaiku!",balas Boruto dengan kesal.

'Suka? Suka pada apa?'pikir Toneri mendadak bingung.

"Sejak kapan kau suka padaku? Bagaimana kau bisa suka padaku?"

"Aku hanya suka! Kau juga terlihat tampan, tubuhmu juga cantik, siapa yang tidak suka?"

"Ha?"

"Nii-san, bukankah kalian saling suka?",tanya Himawari tiba-tiba menyelip.

"Ha? Kau aneh, Hima!",tuding Boruto mendadak menganga mendengar kata suka dari Himawari adiknya sendiri.

'Mengapa nii-san emosi?',pikir Himawari terheran-heran.

"Selain aku, bisa kupastikan Sarada-chan, Mitsuki juga suka padamu!",tunjuk Boruto pada Toneri.

Toneri hanya mengangguk,"aku senang kalian menyukaiku" dan hanya tersenyum dengan polosnya.

"Ah.."

Dan, sepertinya malah Himawari yang salah paham.

*****

Boruto dan Toneri kembali berjalan-jalan berduaan.

"Kau akan mengajakku kemana?"

"Kita akan ke akademiku"

"..."

'Apa itu rumah keduanya?',pikir Toneri bingung.

Sesampainya disana, Boruto segera membawa Toneri pergi melewati lorong-lorong yang aneh.

'Apa ini?',pikir Toneri terheran-heran.

"Di koridor ujung sebelah sana adalah toilet para laki-laki, bertolak belakang dengan toilet laki-laki, ada toilet wanita. Lalu disini adalah kelas-kelas.."

Tapi Toneri tidak lagi mendengarkan karena ia sama sekali tak mengerti.















































Kamis, 19 Agustus 2021
20:58

KIDNAPPED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang