"..."
'Mereka orang-orang yang baik.. selama ini aku selalu sendirian dan keturunan klan kami mungkin akan berakhir sampai disini. Jika.. jika saja aku bisa membawa satu orang dari sini ke tempat asalku..',pikir Toneri termenung.
"Boruto-san, Mitsuki-san, Sarada-san, senang berkenalan dengan kalian. Bisakah aku memanggil kalian bertiga, Boruto, Tsuki, Sarada-chan?"
'Aku Tsuki?',pikir Mitsuki terdiam.
"Itu nama yang keren. Kalau begitu, bagaimana jika aku memanggilmu Neri juga?",tanya Mitsuki dengan tampangnya yang terlihat kalem.
'Sekarang mereka dengan cepat terlihat akrab padahal mereka baru saja bertemu, apa ini tidak apa-apa?',pikir Boruto dan Sarada saling memandang.
"Kalau aku, aku sih setuju-setuju saja, lagipula kau tamu orang tuaku, jadi kita akan bisa saling mengenal nanti",ucap Boruto sembari memegang pinggangnya sendiri dengan kedua tangan.
"Boruto jadi Boruto, Mitsuki jadi Tsuki, kenapa hanya aku yang jadi Sarada-chan?",tanya Sarada penasaran.
"..."
Toneri pun menoleh ke arah Sarada,"karena kau seorang perempuan, aku harus memperlakukanmu dengan lebih sopan."
'Ehh?',batin Sarada kaget, ia langsung merona.
Bagaimana bisa seseorang melontarkan kata-kata pujian seperti itu adalah hal lumrah?
'Pertama kalinya seseorang melihatku seperti itu',pikir Sarada sembari meraba kedua pipinya sendiri yang semerah tomat.
'Dia senang',pikir Boruto menyipitkan matanya bosan.
"Apa? Dia tidak seperti kalian yang tidak pernah memujiku!",tuding Sarada tiba-tiba menyadari arti tatapan Boruto yang melihat ekspresinya secara berlebihan.
'Ah, dia mulai lagi! Neri terlalu baik, jika dia tahu seberapa ganasnya Sarada-chan',pikir Boruto dalam hati merasa menyayangkan tindakan Toneri yang sia-sia.
"Sarada-chan, seperti biasa kau terlalu mudah terbawa suasana",ucap Mitsuki berkomentar, padahal biasanya ia mengira Sarada tidak akan pernah begitu, tapi entah mengapa sejak di depan Toneri, tingkahnya menjadi aneh.
Sarada langsung menyipitkan matanya ke arah Mitsuki dengan tajam.
'Huft! Memang apa salahnya sekali-kali memuji seorang perempuan?',pikir Sarada mendengus kesal, ia kemudian melirik kembali ke arah Toneri.
'Hm.. Toneri memang terlihat berbeda, dia seperti mempunyai aura yang bisa membuat siapa saja merasa terpikat dengan ketenangan dan caranya bertindak',pikir Sarada menilai Toneri dengan sangat positif.
"...?",Toneri menatap heran pada Boruto, Mitsuki dan Sarada.
"Neri, bagaimana jika kau berkunjung ke tempatku? Besok ayahku akan datang, dia biasanya membawa banyak hal yang seru, pasti menyenangkan!",ucap Mitsuki tanpa segan mengajak Toneri yang terlihat mudah didekati.
'Paman Orochimaru memang menyeramkan, kulitnya sangat putih seperti ular mematikan. Walaupun itu hanya dari luarnya saja, dari dalam dia terlihat sangat penyayang dengan anaknya',pikir Boruto dan Sarada tak berhenti gelisah karena ajakan Mitsuki yang tiba-tiba.
"...",Toneri hanya menatap dengan bingung, ia tidak terbiasa dengan suasana seperti ini.
"Hm.. bagaimana ya? Kalau kau ingin berkunjung ke tempat Mitsuki, silahkan, tapi mungkin aku takkan bisa menemanimu",ucap Boruto buru-buru pada Toneri, ia masih merasa merinding saat pertama kali bertemu dengan orang tua Mitsuki itu.
"Apa tidak apa-apa jika aku kesana?",tanya Toneri pada Mitsuki setelah mendengar respon dari Boruto.
'Gawat! Dia akan tetap datang? Dia bahkan tidak tahu seperti apa rupanya orang tua Mitsuki',pikir Boruto masih merasa merinding.
"Tentu saja, ayahku sangat berlapang dada, jadi dia pasti akan sangat menerima kehadiranmu",balas Mitsuki, satu-satunya yang masih tenang bersama Toneri yang tidak mengetahui apa-apa, tapi Sarada dan Boruto sudah gigit jari.
"..."
Toneri terdiam melihat Mitsuki yang nampak sangat menyambutnya, padahal mereka baru saja bertemu.
"Tsuki, aku senang! Jadi mungkin aku akan dat-"
"AH! AH!",teriak Boruto panik seperti orang kesurupan.
"Gomenne, Mitsuki. Sepertinya Neri tidak bisa menemanimu besok, dia ada sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan besok"
"Huh?",gumam Toneri heran.
"..."
Boruto pun langsung menoleh ke arah Toneri dengan keringat dingin, ia pun langsung menarik tangan Toneri dan terburu-buru mengajaknya kabur.
'Boruto, kali ini aku salut padamu!',pikir Sarada mendadak bangga.
'Walaupun orang tua Mitsuki pada kami, dia tetap terlihat misterius dan cukup menyeramkan! Akan bagus jika Toneri tidak pernah bertemu dengannya',pikir Sarada kemudian menatap Mitsuki dengan aneh.
"Apa?",tanya Mitsuki heran.
Sarada masih menyipitkan matanya pada Mitsuki tanpa menjawab,'jangan sampai mereka bertemu!'
*****
"Neri.. kau masih baru disini, kau mungkin belum mengenal siapapun disini selain orang tuaku. Jadi, aku mohon padamu! Jangan pernah terima tawaran Mitsuki untuk bertemu dengan ayahnya",ucap Boruto panjang lebar setelah melepaskan tangan Toneri dan menatapnya serius.
"...? Boruto, apa ada sesuatu pada ayahnya Tsuki?"
"Hm..",gumam Boruto langsung gelisah.
"Beliau memang seseorang yang baik, tapi beliau terlihat sangat menyeramkan, apalagi dengan eksperimennya!"
"...? Boruto, eksperimen itu apa?",tanya Toneri bingung dengan penjelasan panjang lebar Boruto.
"Hah?",gumam Boruto terkejut.
'Dia tidak tahu apa itu eksperimen? Huh? Sekarang aku memikirkannya, anak ini terlihat aneh. Rambutnya, warna kulitnya, sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat',pikir Boruto setelah tanpa sadar menelisik tampilan luar Toneri secara keseluruhan.
"..."
'Tidak mungkin! Warna kulitnya mirip dengan Mitsuki?! Rambutnya mirip dengan rambut yang sebelumnya pernah menyerang desa Konoha dan membuat kekacauan? Kurasa dia bahkan mirip dengan seseorang yang bahkan pernah mengincar tou-sanku di masa lalu!?',pikir Boruto mendadak memiliki banyak penilaian pada Toneri.
Dengan ketidaktahuan Toneri pun berucap,"ada apa? Apa aku terlihat aneh?"
Boruto langsung menggeleng keras,"tidak, tidak! Kau hanya terlihat sangat trendy, kulitmu juga terlihat cantik, rambutnya juga sangat indah" ucap Boruto mendadak melontarkan berbagai pujian yang aneh.
"...?",Toneri pun sampai dibuat bertanya-tanya dengan gelagat Boruto yang mendadak aneh.
'Apa aku telah melakukan kesalahan?',pikir Toneri terheran-heran.
"???",Toneri pun semakin menatap Boruto dengan pandangan bertanya-tanya.
Rabu, 11 Agustus 2021
21:49
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDNAPPED ✔️
RomansaAuthor belum pernah bikin pair ini, tapi ada saja pembaca yang ingin melihat pair yang baru ditulis oleh beberapa orang ini. Toneboru yaoi❤️ versi author Setelah sekian lama, Toneri tinggal seorang diri di bulan. Terakhir kali, ia sempat diundang ol...