Bitch - 8

8.1K 533 10
                                    

Jisoo duduk dengan segelas kopi dihadapannya, hatinya berdetak lebih cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo duduk dengan segelas kopi dihadapannya, hatinya berdetak lebih cepat. Apa yang akan minhyun katakan? Jujur ia sangat menunggu hal ini tiba

Setelah beberapa menit minhyun datang, namun tidak sendiri ia bersama dengan gadis cantik yang bisa ia lihat gadis itu terus memeluk tangan minhyun

"Jisoo apa sudah lama?" Tanya minhyun membuka kursi untuk gadis disebelahnya

"T-tidak, aku baru saja datang" bohong jisoo, perkataannya bergetar tak bisa ia pungkiri hatinya sangat sakit melihat perlakuan minhyun

Jika apa yang ada dipikiran jisoo benar, jisoo harus bagaimana? Ia tak siap mengetahui yang sebenarnya

"Jisoo perkenalkan ini yeri. Kekasih ku, gadis yang selalu ku ceritakan padamu" to the point, minhyun langsung ke intinya tanpa basa-basi

Jantung jisoo seakan berhenti, pandangannya menatap yeri yang tersenyum mengulurkan tangannya namun belum juga jisoo tanggapi

Jisoo menahan tangisannya dan langsung mengulurkan tangannya
"Aku jisoo" ucapnya tegar

"Yeri" yeri tersenyum

Cantik, hanya itu yang ada dipikiran jisoo pantas saja ia kalah. Apa yang akan terjadi dengan yeri jika jisoo mengatakan perasaannya dengan jujur. Jisoo tak ingin menyakiti gadis lain

"Jisoo terima kasih sudah datang, hanya itu yang ingin ku beritahu. Ku rasa jika aku beritahu mu melalui pesan itu akan terasa sangat tidak nyaman, jadi aku mengajakmu bertemu. Terimakasih sudah repot-repot datang kemari ya, aku dan yeri pamit dulu" minhyun langsung menarik tangan yeri keluar tanpa menunggu jawaban jisoo

Jisoo terdiam melamun, detik itu juga cairan bening keluar dari pelupuk mata jisoo. Jisoo menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Brengsek kau minhyun!" Isak jisoo menangis tanpa suara, merasa diperhatikan oleh yang lain jisoo langsung menarik tas nya berlari keluar

Kakinya berjalan menuju sebuah taman kecil, jisoo mendudukkan dirinya di salah satu kursi, airmatanya terus mengalir. Hari yang ia tunggu-tunggu ternyata tidak berjalan sesuai dengan keinginannya

"Tuhan, apa aku terlalu buruk untuk dimiliki seseorang?" Lirih jisoo memejamkan matanya

Sebuah tangan terulur mengusap rambut jisoo lembut. Jisoo membuka matanya

"Taehyung"

"Ya dear" sahut taehyung duduk disebelah jisoo

"K-kau mengikuti ku?" Tanya jisoo

"Maafkan aku dear, apa sangat sakit? Apa lelaki itu menyakitimu?" Taehyung menatap mata jisoo yang memerah

Jisoo tak lagi menahan tangisannya, sungguh tangisan jisoo pecah saat taehyung memeluk tubuhnya

"Taehyung, jangan. Jangan mencintaiku, ku mohon. Aku tak pantas untuk mu" isak jisoo ditengah tangisannya namun ia terus memeluk tubuh taehyung semakin erat

Taehyung ingin sekali menangis, cinta pertamanya selalu meminta untuk dilupakan, mengapa? Ia sangat tulus mencintai jisoo

"Jisoo, sekuat apapun kau memintaku untuk berhenti mencintaimu aku tak akan pernah melakukannya." Ucap taehyung tegas

"Kau tak tau perasaanku yang setiap malam selalu memikirkan mu, aku tau kita baru bertemu beberapa kali tapi kau harus tau jisoo. Aku bersungguh-sungguh mencintaimu" lanjutnya mencium kening jisoo

"Beri aku waktu"

***

"Jennie"

"Jangan mendekat!" Saat ini jennie sedang asik bermain ponsel ditaman belakang rumah, ia benar-benar masih kesal dengan suga dan teman-temannya yang seenaknya saja dengan teman-temannya

"Jennie ayolah, aku akan menjelaskan!" Suga duduk disebelah jennie memegang tangannya agar jennie tidak bisa kabur

"Naik" suruh suga

"Ayolah, aku pelangganmu" lanjut suga

Jennie memutarkan matanya dan duduk dipangkuan suga dengan tangan yang dilipat didepan dada

"Maaf jennie, aku dan teman-teman ku tak ada maksud lain. Kami membeli kalian karena kami tak ingin kalian melayani lebih banyak lelaki diluar sana. Bisa dibilang, kami jatuh hati pada kalian" jelas suga yang terlihat malu

Jennie menyeritkan alisnya
"Benarkah? Kau menyukai teman-temanku?"

"Menyukaimu lebih tepatnya"

Ayolah jantung jennie udah gak karuan aja rasanya, setelah taeyong kini suga. Memang jadi cantik itu nikmat

"Baiklah, aku terima permintaan maafmu asal ada satu syarat" suga nyeritkan alisnya menatap jennie seakan meminta jawaban

"Aku tidur bersamamu mulai hari ini" mendengar perkataan jennie tentu saja membuat suga tersenyum lebar

"Dengan senang hati sayang" suga mencium punggung tangan jennie

"Eits! Kau tak boleh lebih dari batasanmu sebelum waktunya" suga memutarkan matanya

"Kau yang terakhir, mau aku perkosa mu sekarang juga kau akan tetap menjadi milikmu" jelas suga

"Benarkah?" Jennie mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya

"Tentu saja" suga meremas bokong jennie

"Emm, b-berhenti!" Cegah jennie dengan sedikit desahan

"Bermain sedikit?" Tanya suga menaikkan alisnya. Tak lama jennie mengangguk

Suga langsung mencium bibir jennie melumatnya sambil menggendong seperi koala menuju kamar

Kegiatan mereka tak luput dari kedua pasangan yang sedang menonton tv

"Sepertinya menonton jennie lebih seru" ucap rose yang kembali mengelus kepemilikan jimin dari luar, memang sedari tadi mereka tak menonton tv melainkan menggoda satu sama lain dengan lisa dan jungkook yang berada diatas sofa sedang asik berciuman. Rose dan jimin duduk dikarpet yang sudah disediakan.

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BITCH || BLACKBANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang