Happy reading-!
༺__________________________༻
BRAKKBughh
Seisi ruangan itu mengalihkan perhatian mereka kearah pintu yang terbuka lebar menampilkan keenam pria dan seorang wanita berjubah hitam.
"Sopan lah sedikit Huang Renjun." Itu ayahnya.
"Maaf ayah." Renjun menunduk sopan memberi salam kepada para orang tua yang duduk di sofa sebagai tanda maafnya.
Taeyong yang duduk disamping suaminya itu menatap tajam wanita yang dibawa oleh mereka.
"Kenapa kalian membawanya kemari?" Tanya Taeyong dengan tenang.
"Dia menguntit." Jawab Jeno.
"Bawa dia ke ruangan sebelah nak. Kita punya urusan disini."
Mengangguk lalu menyeret wanita cantik itu keruangan yang terletak disebelah ruangan mereka, lalu mengunci tak lupa memasang barrier agar wanita itu tak pergi meninggalkan ruangan itu.
Setelah Mark memasang barrier mereka kembali keruangan yang diisi oleh keluarga mereka.
"Duduklah. Kami ingin berbicara kepada kalian semua." Jungwoo berbicara dengan tenang. Ciri khas seorang bangsawan.
Mereka duduk berjejer dengan rapi. Menatap para orang tua yang masih terlihat sangat muda itu dengan pandangan bertanya sebelum suara Haechan memecahkan keheningan.
"Ada apa kalian memanggil kami kemari?"
Johnny menghembuskan nafasnya perlahan lalu menatap Mark tajam.
"Jung Minhyung, kau yang bertanggung jawab atas perbatasan utara. Kenapa bisa makhluk sialan itu menerobos masuk dan membunuh warga diperbatasan." Ujar Johnny tenang.
Mark menegakan tubuhnya menatap lurus kepada calon ayah mertua nya skaligus sahabat ayahnya itu.
"Maaf daddy. Saya harus pergi ke jerman saat itu untuk melakukan pertemuan dengan penarikan orang - orang kita yang berada di jerman. Saya akan bertanggung jawab atas kelalaian dan kerugian yang saya lakukan." Mark menunduk sekilas sebagai tanda permohonan maafnya.
Jaehyun diam memperhatikan anak sulungnya yang telah dewasa ini. Kedua anaknya tidak banyak bicara, ia hanya menunjukan keseriusannya melalui perbuatannya. Kedua anaknya dengan lantang mengakui kesalahan mereka tanpa ada yang disembunyikan. Sungguh, didikan yang diberikan oleh istrinya untuk kedua anaknya ini benar - benar luar biasa.
"Apa yang akan kau lakukan untuk masalah ini Mark?" Tanya Jaehyun. Ia ingin mengetahui cara Mark mengatasi masalah.
"Kami akan membangun tembok pembatas dengan ketebalan 2-3 kali lipat agar tidak roboh. Untuk masalah kerugian yang dialami, saya akan melakukan ganti rugi kepada mereka yang dirugikan." Jawab Mark tegas.
"Kami menerima jawabanmu Mark. Kembali lah kalian ke kelas masing - masing. Kami masih harus mengurus hal penting lainnya." Ujar Lucas. Ia hanya diam menyimak karna ia sendiri sangat menyukai setiap kata yang keluar dari mulut Mark.
Mereka mengangguk lalu keluar dari ruangan itu. Berjalan menuju kelas masing - masing dengan jaemin yang selalu bergelanyut manja dilengan jeno.
"Renjun, bunda bilang malam ini kau harus makan malam dirumah. Aku akan menjemputmu jam 7 malam." Ujar Guanlin sambil merangkul bahu sempit milik simanis Huang.
"Ya." Renjun mengangguk tanpa melihat kearah Guanlin.
Haechan menggeleng. Ia tak habis fikir dengan pasangan yang berjalan didepannya ini. Saling mencintai namun bersikap cuek. Begini jadinya ketika sang selatan berjodoh dengan sesama bangsawan selatan.
"Mark~ aku ingin darah rusa yaa." Haechan tersenyum manis dihadapan Mark sambil bergelanyut manja dilengan pria dingin itu.
"Aku akan membawakanmu rusa hidup nanti malam. Menginaplah di kastilku malam ini." Mark mengusap pucuk kepala Haechan sesekali mengecup bibir ranum semerah darah itu.
"Aku mencintaimu Mark." Bisik Haechan yang sekarang sudah beralih dalam gendongan mark yang masih berjalan menuju lift sekolah mereka.
༒*******༒
Jeno berjalan menuju kastil dengan langkah angkuhnya setelah turun dari mobil miliknya. Jaemin yang sedari tadi berjalan disamping pemuda itu menatap datar pemandangan didepannya.
Jika kalian bertanya apa yang terjadi, jawabannya adalah saat mereka dalam perjalanan pulang, mereka mendapat serangan mendadak dari arah timur. Cahaya berwarna ungu gelap itu jelas bukan dari bangsa mereka. Itu artinya ada penyusup yang masuk kedalam teritorial mereka.
Berjalan secepat mungkin menuju ruang kerja sang ayah. Menatap Jaemin, jeno mengangguk lalu membuka pintu coklat dengan sedikit keemasan yang menjadi ruang kerja sang ayah.
"Ayah, mereka mulai melancarkan serangan." Jeno menatap tajam sang ayah yang juga menatapnya tajam."Mark sudah tau?"
"Ia pergi kekastil milik keluarga Seo. Haechan sedikit terkena serangan itu dibagian bahu nya." Jaemin menjawab tenang. Ia mencoba mengendalikan situasi yang mana sangat mencekam karna sepasang ayah dan anak itu sedang saling bertatapan tajam.
Jaehyun marah. Calon menantunya terluka. Walau tidak membahayakan nyawa, tetap saja Jaehyun merasa marah.
BRAKK
"BAGAIMANA BISA HAECHAN TERLUKA! Makhluk menjijikan itu harus dihancurkan!." Tidak, itu bukan Jaehyun. Itu Taeyong. Matanya yang semerah darah itu kini berubah menjadi biru terang.
Jaemin terdiam. Ia belum pernah melihat Taeyong semarah ini.
"Jaemin mau ikut bunda melihat keadaan Haechan?" Taeyong tersenyum sambil mengusap rambut Jaemin.
Sungguh ajaib ibu dari kekasihnya ini.
༒*******༒
Berjalan cepat menuju kamar milik Haechan, taeyong mengeluarkan sedikit kekuatannya tanpa mereka sadari membuat lantai yang mereka pijaki menjadi basah. Ingat, kastil yang mereka datangi itu adalah pemilik element api.
CKLEK
BRAKK
"Bagaimana bisa seperti ini Mark?!" Mark terperanjat kaget mendengar dobrakan pintu dan teriakan sang ibu.
"Maaf bunda. Mark lalai dalam menjaga Haechan." Mark menunduk hormat kepada sang ibu.
"Apa yang disampaikan dokter?"
"Haechan baik baik saja bunda. Hanya saja ia butuh istirahat untuk beberapa waktu kedepan." Mark menatap Haechan dengan sendu. Ia takut terjadi sesuatu dengan anaknya.
"Nana-ya, kau mau ikut bunda bertemu dengan Ten atau tetap disini?"
"Aku akan tetap disini bunda. Aku ingin menjaga Haechan." Jaemin tersenyum menatap ibu dari kekasihnya itu.
"Baiklah. Tolong jaga Haechan dan jaga kesehatanmu nana-ya." Taeyong berjalan keluar dari kamar tersebut untuk pergi menemui sahabatnya sekaligus calon besannya itu.
"Jaemin, tolong jaga Haechan sebentar. Aku ingin kehutan sebentar. Haechan menginginkan rusa hidup." Jaemin mengangguk lalu duduk disamping kasur Haechan. Sungguh, ia sangat menyayangi sahabatnya itu.
Berbaring disamping Haechan dan ikut terlelap disamping Haechan tanpa ada yang menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jendela.
"mark, istrimu sangat cantik. Tapi aku lebih mengininkan adik iparmu Mark. Akan kujadikan dia milikku."
꧁__TBC__꧂
Jangan lupa vote yahh.. see you next time (◠‿◕)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELITE CIRCLE
FantasySebuah circle elit yang tidak dapat ditembus oleh siapapun. Mereka menyebutnya DREAM. anggap saja hanya mimpi untuk mereka yang ingin berbaur dengan Vampire bangsawan seperti keempat pria ini. circle termenyebalkan sekaligus ditakuti oleh PHOENIX hi...