Happy reading-!
༺__________________________༻
Kastil barat dihebohkan dengan Jeno yang tertidur dan itu tak luput dari pengawasan Jung Jaehyun selaku pemimpin bangsa utara sekaligus ayah dari Jeno.
Menyusuri lorong gelap kastil barat menuju ruang pertemuan yang sering mereka gunakan untuk merundingkan semua masalah, Jaehyun dibuat terkejut melihat seseorang menggunakan baju zirah berdiri didepannya.
"Siapa kau?" Jaehyun bertanya. Namun tak ada jawaban sama sekali dari sosok didepannya.
Jaehyun tau ada yang tidak beres disini. Ia mencoba tetap tenang dalam keadaan seperti ini. Gegabah sedikit, tak hanya nyawa nya yang menjadi taruhan, bahkan rakyatnya akan menjadi taruhan disini.
Pengawal yang sedari tadi mengikuti Jaehyun dari belakang kini maju kedepan untuk menghadapi sosok tersebut.
"Biarkan saya yang menghadapinya tuan." Izinnya sembari menunduk hormat.
Jaehyun mengangguk untuk memberi izin kepada pengawalnya itu.
Menyaksikan pertarungan didepannya ini, sepertinya ada yang tidak beres pada sosok didepannya itu hingga Jaehyun sadar akan sesuatu.
"Tidak mungkin." Jaehyun dibuat menganga tak percaya. Makhluk didepannya ini bukan makhluk seperti mereka. Sosok didalam baju itu adalah bayangan hitam tanpa wujud.
Jaehyun mengeluarkan kekuatannya untuk membekukan bayangan itu lalu menghancurkannya. Ia tak mau mengambil resiko jika pengawalnya mati sia sia karna makhluk itu.
Dari arah berlawanan, johnny dan yang lainnya datang menghampiri mereka dengan tergesa gesa.
"Apa yang terjadi Jae?"
Tanpa menghiraukan pertanyaan Johnny, Jaehyun menatap sekeliling kastil dengan tajam. Ia tau ada yang tidak beres disini.
"Dimana jeno dan yang lainnya?" Tanpa menjawab pertanyaan Johnny, Jaehyun menanyakan keberadaan anaknya.
"Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, ayo pergi keruangan ku. Ada sesuatu yang harus kita bahas terlebih dahulu." Johnny berlalu pergi menuju keruangannya diikuti Jaehyun dan yang lainnya.
༒*******༒
"Bagaimana bisa?! Tidak mungkin penjagaan di barat hancur begitu saja!" Jaehyun membantah penjelasan Johnny dengan tegas.
"Sudah dipastikan ini ulah penyihir itu. Tidak ada penjaga yang selamat dalam penjagaan sisi barat saat ini" ujar Johnny lantang. Ia juga sempat berfikir bagaimana mungkin barat bisa hancur begitu saja.
"Lantas, bagaimana bisa putraku tertidur saat ini?"
"Mereka tidak akan memberitahu ku apa yang terjadi Jaehyun. Bahkan untuk kalangan keluarga pun tak ada yang tau apa mau mereka"
"Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan putraku?!"
"Kau harusnya tidak sepanik itu, dia tau apa yang harus dilakukan"
"Baiklah, untuk sementara aku akan membiarkan ratuku berada disini untuk membantu kalian berjaga"
Johnny hanya mengangguk mengiyakan. Tidak diragukan lagi jika kemampuan dari nyonya bangsa Utara itu memiliki indra kepekaan yang tinggi. Ia bahkan tau sesuatu yang terjadi dalam jarak 1000 kilometer dari tempatnya berdiri.
༒*******༒Mark kini berjalan menyusuri hutan bersama Guanlin. Mereka saat ini dalam perjalanan menuju sebuah hutan terlarang dipedalaman wilayah milik bangsa Selatan. Tidak dipungkiri jika wilayah itu sangat jauh dan sulit untuk dijangkau para penjaga.
"Mark, ayo cari tempat peristirahatan terlebih dahulu. Kita tidak mungkin melanjutkan perjalanan disaat seperti ini"
Mark memberhentikan langkahnya. Ia menatap Guanlin dengan tajam lalu mengangguk. Ia ingin misinya berakhir dengan cepat, tapi bagaimana jika terjadi sesuatu dengan mereka?
Mark tidak ingin mengambil resiko, apalagi dalam keadaan calon istrinya tengah hamil. Ia mengkhawatirkan calon istirnya saat ini. Ah, rasanya mark ingin pulang dan memeluk sang Barat dengan erat saat ini.
"Kau, cepatlah menikah dengan Renjun. Aku bisa merasakan jika kau akan memiliki seorang putra" ujar Mark dengan menatap Guanlin tajam.
"Kau benar. Aku harus segera menikahinya. Paman Lucas menginkan pernikahan ini saat aku pulang dari menangkap penyusup" balas Guanlin menatap lurus kedepan.
"Kehamilan Haechan sangat berbahaya. Mereka menginginkan calon anakku untuk kekuatan mereka. Bahkan aku tak tahu akan sekuat apa dia kelak karna aura dari calon anakku tidak dapat aku rasakan"
"Tak ada yang tahu Mark, melihat Haechan yang semakin kejam saat ini, aku ragu untuk percaya jika anakmu seorang vampire seperti kita"
"Apapun dan siapapun itu, aku percaya jika ia memang anakku. Hanya sang ayah yang dapat mendengar detak jantung calon anaknya"
Setelahnya waktu mereka hanya dihabiskan dengan bercerita. Menunggu hingga matahari terbit lalu melanjutkan perjalanan yang sempat mereka tunda.
Tanpa mereka ketahui, sedari tadi sosok itu memperhatikan mereka dengan tajam.
Atau,, mereka hanya berpura pura tidak menyadarinya?
Entahlah, hanya mereka yang tahu akan hal itu.
༒*******༒
"Sang Dewi akan lahir sebentar lagi, begitu juga dengan sang iblis" ujar pria tua dengan jubah hitam yang menutupi sekujur tubuhnya.Jari jemari yang pucat dan keriput itu sedang sibuk mengusap wadah berukuran kecil dihadapannya.
"Putra sang Phoenix akan lahir kedunia, alam bawah akan hancur, tidak akan ada kehidupan, semua akan musnah dalam sekejap. Sang dewa akan akan memberikan pedangnya untuk melindungi dunia. Kasih sayang yang diterimanya akan membuat banyak hati yang terluka. Ia, akan lahir kedunia bersama kedua saudaranya"
Sekali lagi jemari pucat itu mengusap air yang tenang itu. Ia harus memastikan sesuatu. Sesuatu yang kelak akan berdampak pada semua keturunannya.
Maka cara satu satunya yang ia miliki hanyalah membangkitkan sang pemimpin.
꧁__TBC__꧂
Maaf ya udah lama ga up, aku belakangan ini juga sibuk makanya ga up. Sekali ny mau up, malah lupa alur cerita ny gimanaಥ‿ಥ
KAMU SEDANG MEMBACA
ELITE CIRCLE
FantasySebuah circle elit yang tidak dapat ditembus oleh siapapun. Mereka menyebutnya DREAM. anggap saja hanya mimpi untuk mereka yang ingin berbaur dengan Vampire bangsawan seperti keempat pria ini. circle termenyebalkan sekaligus ditakuti oleh PHOENIX hi...