bagian 3

787 131 16
                                    

Sekarang Lia tengah duduk di meja riasnya. Sejak kemarin pikirannya terus tertuju pada perkataan pria itu. Pria yang merupakan ayah dari Jio, anak yang belakangan ini dekat dengannya. Ya, dekat. Entah mengapa anak itu tidak seperti anak yang lain yang sudah pernah ia tangani sebelumnya. Padahal banyak yang memiliki riwayat yang sama seperti Jio tapi hanya Jio yang membuat ia kepikiran bahkan sampai ia bawa ke rumah.

Dan mengenai ayahnya, ucapan pria itu masih terbayang sampai sekarang.

"Aku orang tua tunggal."

Dari tatapan dan cara mengucapkannya, jelas sekali terlihat ada perasaan sedih dan juga menyesal di sana.

Lia memijat keningnya pelan. "Hei.. Lia! Ada apa denganmu. Ayo fokus berdandan!"

Sampai detik ini, ia masih mempertimbangkan tawaran dari pria itu. Setengah hatinya menolak, tapi saat terbayang wajah Jio, entah mengapa keraguan itu datang.

Ting!

Notifikasi ponselnya berbunyi. Dan pesan itu adalah dari Yuna.

Kak, aku baru saja
Mendapat info..
Kalau ayah dari
Jio itu adalah
Choi soobin.
Dia adalah ceo
Dari perusahaan
Perhiasan Blackpearls&co
Dan juga salah satu
Dari 3 pemegang saham
Utama rs Young Do.

Wah? Benarkah?

Setelah membaca pesan tersebut, Lia hampir saja menjatuhkan ponselnya sendiri.

Terkejut? Tentu saja.

Lia tidak menyangka pria tersebut sangat terpandang dan tentunya kaya raya. Ia menjadi semakin ragu untuk menerima tawaran tersebut, tapi juga takut untuk menolak. Ternyata pria itu adalah pria berpengaruh di Rumah sakit Young Do.

***********

Tok tok

"Masuk!"

Pintu ruangannya pun terbuka. Lia melihat Jio bersama pengawal Seo masuk ke dalam.

"Selamat pagi, Jio."

Jio membalasnya dengan tersenyum.

"Dokter Lia, saya mengantar Jio sampai kesini. Selanjutnya saya harus menemui tuan Soobin. Jika ada sesuatu, anda bisa segera menghubungi saya. Tuan Soobin sedang ada rapat bersama prof Seungkwan di aula rumah sakit. Jadi untuk hari ini belum bisa menemani Jio terapi."

Mata Lia mengerjap cepat, "a-apa? Jadi dia eh- maksudnya tuan Soobin sedang ada rapat di sini?"

"Benar, dokter."

Lia mengangguk pelan, "oh, baik kalau begitu."

"Kalau begitu saya mohon pamit."

Setelah pengawal Seo pergi, Lia berjalan menghampiri Jio.

"Jio, ayo kita ke ruang bermain?"

Jio mengangguk dengan semangat. Kemudian keduanya berjalan keluar sambil bergandengan tangan menuju ruang bermain.

"Jio, dokter mau bertanya. Di rumah, selain ada kamu dan papa kamu, kalian tinggal dengan siapa lagi?"

Jio menggelengkan kepalanya. Anak itu lalu menulis sesuatu di tab miliknya.

'Hanya ada papa dan Jio. Ada bibi Lin juga yang selalu memasak, membereskan kamar Jio dan membersihkan rumah'

Membaca itu, Lia langsung mengangguk paham. Pantas saja anak ini anti sosial, di rumahnya saja bisa terbayang seperti apa sepinya.

True Love • Soobin Lia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang