bagian 6

705 116 3
                                    

Lia sudah tiba di hotel tempat di mana undangan dari prof, Seungkwan itu di adakan. Wanita itu kemudian memasuki ballroom hotel seorang diri. Ia dan Soobin berpisah di lobi karena pria itu katanya ada keperluan terlebih dahulu di tempat lain dan akan segera menyusul. Alhasil, kini Lia dengan gaun cukup mencolok itu berdiri seorang diri di salah satu sudut yang sedikit tersembunyi.

Tetapi tiba-tiba saja seseorang menepuknya dari belakang. Jantung Lia hampir saja copot karenanya. Namun ia agak lega, karena yang menepuknya itu adalah Yuna.

"Kakak.. Kenapa kamu malah datang ke sini, sih?" ucap Yuna berbisik. Kedua matanya melirik kearah kanan dan kiri untuk melihat keadaan di sekitar mereka.

"Memangnya kenapa?"

"Apa kamu tidak melihat sosial media? Berita tentang kamu masih menjadi trending topik sampai sekarang." Bahkan jika Yuna menjadi Lia, ia mungkin saja tidak akan keluar rumah selama beberapa hari.

"Awalnya aku memang tidak akan datang. Tapi--"

"Tapi kenapa?" potong Yuna penasaran.

Lia melihat ke sekitar sebelum ia berbisik, "dia yang menyuruhku datang."

"Dia siapa? Tuan Choi?" tanya Yuna dan mata terbelalak saat Lia menganggukan kepalanya.

"Dr, Lia?"

Tiba-tiba suara seorang wanita memanggil namanya dari arah samping. Ternyata suara itu berasal dari Lea yang sedang berjalan kearahnya. Tentu saja sambil menggandeng calon tunangannya itu, si Minho.

Ingin sekali rasanya Lia pergi dari sini. Apa wanita itu sengaja menghampiri dirinya agar semua tamu menjadi tertuju kearahnya dan menyadari kehadirannya?

Benar saja, suara bisikan tumpang tindih mulai terdengar oleh telinganya.

"Aku tidak menyangka, ternyata senior Lia hadir juga di acara pertunanganku dengan Minho." Wanita yang bernama Lea itu tampaknya sedang menyindir Lia meski mulutnya tersenyum manis.

"Oh.. Ya tentu saja. Bagaimana aku tidak datang di acara besar seseorang yang pernah menjadi sosok paling istimewa di hidupku?" Lia tentu saja tidak mau kalah. Sesekali membuat orang kesal bukankah tidak apa-apa?

Mendengar itu, Minho hanya terdiam tidak nyaman. Tentu saja ucapan Lia pasti akan membuat Lea cemburu. Ia tau, pasti Lia sengaja mengatakan itu.

"S-sayang, sepertinya kita harus menemui tamu yang lain. Ayo!" ajak Minho saat melihat wajah Lea memadam.

"Kamu masih belum move on dari Minho?" tidak mau kalah, bukannya menuruti apa kata Minho, tapi Lea menyambut pancingan dari Lia.

"Ups, sorry. Jika seperti itu, aku tidak mungkin datang ke tempat ini dan pasti sedang meraung-raung di rumah."

Lea tersenyum miring saat mendengar ucapan Lia. "Bukan karena kamu sudah mendapatkan yang baru? Tuan Choi? Wah.. Apakah rumor itu benar, kalau kamu sengaja merayu dan mendekati anaknya agar bisa mendapatkan hati ayahnya? Ternyata profesi mu bisa membantu mencapai apa keinginan hatimu ya, senior?"

Lia tertegun, menahan marah sesaat setelah Lea mengatakan hal tersebut. Tidak! Ia tidak akan apa-apa jika hanya pribadi dirinya yang di katakan seperti itu. Tapi jika harus membawa-bawa profesi, ia tidak bisa terima.

True Love • Soobin Lia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang