bagian 1

1.7K 154 6
                                    

Soobin berdiri di depan sebuah kaca sambil memperhatikan penampilan dirinya dari atas sampai ke bawah. Busana yang ia kenakan, tatanan rambut, jam tangan mewah sampai sepasang sepatu yang ia gunakan.

Semuanya sempurna.

Pria itu lalu berjalan keluar dari kamar. Dari depan pintu, tatapannya langsung tertuju pada sosok laki-laki kecil yang sudah duduk di meja makan seorang diri, di bawah sana. Menunggu dirinya untuk sarapan bersama.

Dengan perasaan tak sabar, ia pun akhirnya menuruni anak tangga.

"Selamat pagi, Jio."

Laki-laki kecil itu tak menjawab. Hanya menganggukan kepala gemas. Kemudian ia mengambil tab dan menuliskan sesuatu di atas benda persegi tersebut.

'Hari ini aku ingin ikut papa ke kantor'

"Ingin ikut? Bukannya kamu ada jadwal membaca buku hari ini?" tanya Soobin kepada laki-laki kecil yang berusia sekitar lima tahunan tersebut.

Bukannya menjawab, Jio hanya menggelengkan kepala sambil mengerucutkan bibir, tanda menolak.

Sudah paham akan sifat anaknya itu, Soobin akhirnya mengangguk sebelum Jio berteriak marah padanya.

"Oke. Papa hari ini akan ajak kamu ke kantor. Tapi ingat, jangan buat masalah ya?"

Jio menatap sumringah, sambil menganggukan kepala semangat.

"Ya sudah, ayo kita sarapan dulu."

Keduanya pun sarapan bersama. Sesekali Soobin melirik Jio dalam diam. Setiap detik dalam hidupnya ia selalu memikirkan anaknya itu. Ia ingin yang terbaik untuk Jio. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan Jio. Ia akan melakukan apapun agar Jio tidak merasa kecil hati karena keadaan dirinya.

Seharusnya di usia sekarang, Jio bisa bersenang-senang seperti anak yang lain. Tapi Jio tidak bisa melakukannya. Bukan apa-apa, itu karena Jio adalah anak istimewa baginya. Karena Jio istimewa, ia juga harus memperlakukannya dengan istimewa juga. Ia tidak akan membiarkan Jio terluka sedikitpun.

Tenang Jio... Papa akan segera mencarikan kamu dokter baru yang lebih kompeten dari sebelumnya.

Ya. Selama dua tahun ini Jio memang selalu di dampingi oleh seorang dokter. Tapi kebanyakan dari mereka tidak ada yang bertahan lama karena mereka tidak mampu menghadapi Jio dengan sifatnya yang terkadang tidak stabil dan membuat mereka angkat tangan.

**********

Bruk

Setelah membuka jas dokternya, Lia langsung menjatuhkan diri ke atas tempat tidur. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan untuknya. Selain karena ia menangani pasien yang cukup beragam, hari ini juga ia mendapat kabar yang membuat emosinya membuncah sampai membuat dirinya merasa lelah tak jelas.

Ya, mantan kekasihnya ternyata sudah menjalin hubungan kembali dengan teman satu profesinya hanya dalam waktu dua minggu setelah mereka memutuskan hubungan. Cepat sekali move on-nya, pikir Lia.

"Atau jangan-jangan, mereka memang sudah pacaran dari lama?" akhirnya pikiran negatif pun muncul dari dalam kepalanya.

Merasa pikiran itu tidak baik untuknya, akhirnya Lia pun memaksakan diri untuk memejamkan mata dan masuk ke alam bawah sadarnya. Ia berharap besok akan ada sesuatu yang baik datang kepadanya dan membantunya melupakan kisah cinta menyedihkan ini.

Jika Minho bisa melupakanmu, kamu juga pasti bisa melupakan dia, Lia!

**********

Rumah Sakit Umun dan Anak, Young Do.

True Love • Soobin Lia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang