2 tahun kemudian
Dari orang-orang terdekat di sekitar ku mengajar kan banyak pelajaran berharga, the important thing jangan pernah menganggap sepele kesehatan mental.
Mental health bisa terjadi pada berbagai kalangan, berbagai usia, tidak memandang siapa dia? Papah ku yang seorang dokter as a proof, bukan hanya sektor kesehatan yang terdampak akibat pandemi tetapi semua sektor ikut terdampak salah satu yang paling fatal ialah sektor ekonomi.
Orang tua gua menjadi korban banyaknya tembakan peluru di Medan perang, jika kalian merasakan juga apa yang gua rasakan bukan hanya berlaku pada orang tua saja tetapi juga pada orang terdekat dan orang terkasih mu, jika sikap dan sifat mereka tiba-tiba berubah di masa pandemi ini, harap di maklumkan, karna pandemi ini bukan hanya menyerang imunitas kita saja tetapi juga menyerang mentalitas kita.
Pandemi ini menuntut kita untuk berjuang di masa sekarat, tak ayal kita merasa koma atau bahkan ingin mengakhiri hidup, jika kalian saat ini merasakan itu saya sarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog.
***
Gua sekarang berkuliah di National University of Singapore (NUS), in Psychology. Btw di Singapura gua tinggal sama latte, sedangkan tiramisu dia kuliah di Indonesia, tadinya gw mau satu kampus sama Tira tapi setelah gua pikir-pikir latte lebih membutuhkan gua, gua ingin selalu di samping latte dan mendampinginya.
Meskipun gw di satu negara yang sama dengan latte tapi kita gak tinggal satu atap karna kita butuh privasi masing-masing, lagipula latte sudah punya apartemen yang di sediakan oleh perusahaannya sendiri.
Saat gua melihat perjuangan temen-temen gua untuk bangkit, dari sana hati gua tergerak dan merasa sangat tersentuh, gua bangga bisa melihat mereka menjalani kehidupan normal dan sukses hingga sekarang, dari situlah gua mulai tertarik dengan ilmu psikologi gua pengen di masa depan dengan ilmu yang gua miliki bisa bermanfaat kepada banyak orang.
Gw tahu betul latte anak yang tidak terlalu menyukai keramaian, ia lebih suka suasana yang tenang tetapi ia tidak menyukai perasaan menyendiri, bukan keinginannya untuk menyendiri tetapi ia memang sulit untuk bersosialisasi, seiring dengan berjalannya waktu ia menjadi lebih terbuka dengan gua, bahkan sekarang ia bekerja di bidang yang banyak bercengkrama dengan orang banyak, ia tidak lagi mengasingkan dirinya seperti dulu, gua terus mendampinginya dan meyakinkannya bahwa ia tidak sendirian.