9. Pertemuan

6 7 5
                                    

"loh kamu"

"Elo"

"Ini kan..."

Latte "..."

Dari sinilah awal mereka saling mengenal matcha, vanilla, latte dan tiramisu bertemu di sebuah rumah sakit di bagian psikolog klinis.

"Kamu kan yang waktu itu ngasih payung ke aku, payung nya masih di aku, nanti aku kasih ya" Tira berbicara

Flash back on

Aku berjalan tak tentu arah dengan pikiran kosong, menyusuri jalanan ibukota dan mendapati turun hujan, aku sudah enggan untuk berteduh kala itu, membiarkan tetesan air dari langit membasahi seluruh tubuh ku.

"Gua kira gw sendirian yang hampir gila"

Saat aku sedang menghayati tetesan demi tetesan air yang menyentuh kulitku tiba-tiba ada suara yang menggangguku.

"Berisik"

"Nih"

Dia memberikan satu-satunya payung yang ia sedang gunakan kepada ku dan berlari menerjang hujan, aku berfikir dia terlalu baik atau terlalu gila?

Flash back off

"Gapapa santai aja, nama lu siapa?"

"Aku tiramisu, panggil aja Tira"

"Perkenalkan kaka-kaka semua nama saya matcha, saya satu sekolah dengan latte, senang bisa berkenalan dengan kalian"

"Lu kenal latte?"

"Kaka bercanda, siapa yang tidak kenal latte, saya melihat waktu kaka menghabisi geng bar-bar itu saya sampai tidak berkedip melihatnya, kaka memang terbaik" matcha berbicara memuja kepada latte

Flash back on

"Woy gak capek apa lu bulak-balik mulu ke ruang BK"

"Guru juga bosen kali liat nya Lo lagi, Lo lagi"

"Heh kalo di ajak ngomong tuh jangan diem aja!!!"

Saya sekarang tengah membawakan tas ketiga orang ini, aish mereka memang pembuat ulah, pantas saja di panggil trio bar-bar, sekarang siapa lagi yang mereka ganggu? Tunggu perempuan itu sepertinya saya pernah melihat nya, ahh yang waktu itu tidak sengaja saya tabrak.

Apa, apa ini? Saya melihat ketiganya terkapar lemah di lantai selepas di pukuli, satu lawan tiga mereka kali ini mencari masalah dengan orang yang salah, mereka nampak menyedihkan, sambil merintih kesakitan mereka memaki kepada perempuan itu, aish masih belum menyerah pula.

"Lu...Bangs*t akh gw gak bisa bangun!"

"La...tte, lu harus tanggung jawab!"

"Gw bakal aduin ke bokap gw, liat aja"

"Awas lu ya!"

Flash back off

"Ooh jadi bener trio bar-bar itu elu yang mukulin, latte anda tidak bisa mengelak lagi" vanilla berbicara

Latte menatap tajam ke arah matcha

"Peace Kaka" matcha berbicara tertunduk sambil mengangkat kedua jarinya

Hening

"Aish kaku sekali, santai saja" latte akhirnya membuka suara, sambil tersenyum menepuk bahu matcha

"Gw vanilla dan ini latte kita tetanggaan" vanilla tersenyum manis

***

Kita pun akhirnya menjadi semakin dekat kian harinya, meski begitu kita tidak pernah bertanya satu sama lain alasan dari ke psikiater karena apa? Yang pasti kita hanya tau hal mendasarnya saja tetapi tidak sampai mendetail.

Matcha ke psikiater karena ada masalah dengan sekolah nya

Latte ke psikiater karena ada masalah dengan keluarga nya

Tiramisu ke psikiater karena ada masalah dengan sekolah nya

Vanilla ke psikiater karena orang tuanya

Disorder | End |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang