Gangguin

448 48 6
                                    

"Eh Rose Rose, itu kan si Mino Mino itu kan? Yang pemilik cincin suci itu?"

Rose menghentikan langkahnya lalu mengikuti arah tunjuk Lisa kemudian mengangguk saat melihat Mino sedang berdiri di samping motor scoopy.

"Iya. Kenapa emang?" tanya Rose dengan wajah polosnya.

Lisa memutar bola mata jengah,"Ya kerjain lah! Kayak perintahnya Kak Wendy."

"Ohhh kerjain apa Lis? Tugas matematika dia? Ayo deh, itu mah gue bisa!" ajak Rose dengan semangat.

Lisa menghembuskan napas lelah,"Kambuh lagi lolanya."

"Bukan Roseeee, kerjain ini loh kita gangguin. Kayak contohnya tuh kita lemparin cacing atau buaya gitu."

"Wah keren tuh. Tapi gue takut sama buaya Lis, gimana dong?"

Lisa mendesah frustasi, gadis berponi itu sudah mengacak rambutnya kesal, tenang gais poni Lisa anti badai. Rambut belakang sih acak acakan, tapi poni tetap stand by di tempatnya.

"Tadi kan cuma contoh Rose, gue juga takut lah kalo megang buaya mah!"

"Terus mau ngerjain dia kayak gimana, Lis?"

"Sebentar gue mikir dulu,"

Lisa menjetikkan jarinya,"Gue tau. Ayo ikut gue." ajak Lisa menarik tangan Rose paksa.

Di tempat Mino, cowok berkulit agak gelap itu sedang menggerutui si Bambam, adik kelas serta sahabatnya itu. Pasalnya Mino sudah menunggu kehadiran Bambam selama lima belas menit, tapi bocah itu belum muncul juga batang hidungnya. Mana panas, kulit Mino nanti nambah gelap gimana?

"Si Bambang lama banget si." dumelnya sambil celingak celinguk, kali saja tetiba si Bambam muncul sambil bawa kue ulang tahun. Enggak kok, Mino belum ulang tahun.

WUSHHH~~

"BUSET APANTUH!" kaget Mino saat bayangan hitam lewat di hadapannya secepat kilat dan rasanya seperti angin berhembus lewat.

WUSHH~~

Mino berbalik ke belakang secara spontan saat merasakan terpaan angin dari belakangnya,"Apaan itu bangsat, bikin merindingding aja! Masa tengah hari bolong gini ada jurig sih."

WUSHH~~

Spontan lagi, Mino berbalik kembali ke depan saat bayangan itu melesat dari arah sana.

Mino udah pengen mewek aja, tapi tidak jadi saat tiba tiba ada yang menepuknya dari belakang. Ia ragu untuk menoleh namun tetap memberanikan diri untuk menengok ke belakang karna rasa penasarannya sambil baca doa turun hujan.

Mino menoleh pelan pelan dengan mata terpejam kemudian memberanikan diri membuka mata hingga akhirnya yang muncul adalah...

"BAAAAA!!" teriak Rose dan Lisa tepat di depan muka Mino dengan ekspresi wajah yang diseramkan hingga membuat Mino memekik kencang akibat rasa takut dan kaget.

Mino terjungkal Indah hingga pantatnya mencium tanah dengan mesranya,"HUAAAA JANDAAAA!! EH KOK JANDAAA! BANGSAT! MONYET! KAMPRET!"

Setelah itu Lisa dan Rose berlari kabur sambil tertawa puas membuat Mino memandang kepergian mereka penuh dendam.

"WOI ANJIR SIAPE LO MONYET! JAIL BANGET KUNYUK! ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIM!" amuk Mino yang sudah tidak bisa mengontrol mulutnya, untungnya dia langsung keinget istighfar.

Pemuda itu bangkit lalu menepok celana belakangnya yang kotor terkena tanah,"Anjir banget tuh dua cewek. Sapa sih mereka? Kayak pernah liat, tapi lupa. Serem banget mukanya bangsat, bikin jantungan aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

wolves | blackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang