Little do you know,
all my mistakes are slowly drowning me.
Pagi ini, Namjoon kembali menghilang.
Setelah perdebatan mereka saat makan malam, Jungkook juga sudah mengira kalau ini akan terjadi. Tapi Jungkook lumayan dibuat merasa janggal dengan meja makan yang kosong. Karena mau seperti apa pun, membuat sarapan adalah hal yang tidak mungkin Namjoon lewatkan.
Maka rasanya Jungkook semakin kehilangan akal, juga merasa bersalah. Kalau Namjoon sampai seperti ini, Jungkook jadi tidak terpikirkan cara untuk mengatasi amarah kakaknya.
Seharian ini Jungkook bahkan tidak bisa fokus. Ada pikiran untuk menghubungi kakaknya, tapi memangnya mau bicara apa?
Jungkook rasanya hanya ingin cepat-cepat pulang, bertemu Namjoon. Sekali pun tidak tahu harus seperti apa nantinya, tapi yang terpenting Jungkook perlu melihat kakaknya itu.
Dan keinginan Jungkook terkabul. Saat membuka pintu rumahnya, Jungkook bisa melihat ada sepatu Namjoon di sana. Beberapa saat Jungkook terdiam di depan pintu, kembali memantapkan hati untuk menghadapi Namjoon.
"Sialan!"
Tapi baru beberapa langkah, Jungkook malah dikagetkan dengan lemparan vas bunga ke arahnya.
Beruntung Jungkook cepat menghindar, sehingga vas bunga itu jadi menabrak pintu dan pecah berserakan di lantai. Tapi beberapa pecahannya berhasil melukai tangan Jungkook.
Cepat-cepat Jungkook melihat ke arah Namjoon, lebih tepatnya RM. Karena hanya dengan menatap mata itu, Jungkook bisa langsung tahu RM lah yang ada di sana.
Mata RM menyiratkan amarah yang sangat besar, sangat berhasil membuat jantung Jungkook berpacu kelewat cepat. Napas Jungkook mulai terasa berat, dan pandangannya hanya bisa terfokus pada RM.
Jungkook semakin dibuat panik saat melihat bagaimana RM berjalan cepat ke arahnya. Membuat getaran di tubuh Jungkook semakin tak terkendali, dan dengan pikiran yang berantakan, Jungkook hanya sempat meraih gagang pintu rumahnya.
Terlalu ketakutan untuk menggerakkan tubuh, bahkan untuk memutar gagang pintu itu pun Jungkook tidak mampu. Maka Jungkook hanya bisa pasrah menyerahkan tubuhnya yang kini ditarik paksa oleh RM untuk masuk.
Rasanya kilatan amarah di mata RM sudah berhasil untuk membunuh Jungkook, karena ia tidak pernah melihat RM marah sebesar ini.
RM menendang keras tubuh Jungkook hingga jatuh, lalu beberapa kali menendanginya tanpa perasaan. "Brengsek! Masih belum kapok juga cari masalah denganku?!"
RM menarik kasar kerah baju Jungkook, memaksanya untuk kembali berdiri. "Kau pasti sengaja kan?! Kau sengaja tidak membayar angsuran agar aku tidak bisa mendapatkan uang lagi?"
Tapi lagi-lagi Jungkook harus merasakan bagaimana tubuhnya dibenturkan ke dinding, membuat kepalanya ikut terbentur di sana. Dan sesaat kepala Jungkook jadi terasa pening, juga telinganya yang berdengung.
KAMU SEDANG MEMBACA
chosen farewell
Fanfiction[BTS Brothership Story] kalau pernah berpisah lalu bertemu lagi, apakah masih bisa untuk memanggilmu dengan panggilan yang sama? di saat rasa sakit Yoongi sudah berhasil dilupakan, Jungkook justru kembali muncul. menimbulkan berbagai perasaan yang s...