Am I have a right to be sad?
Ada satu momen yang tidak akan bisa Hoseok lupakan, momen yang membuat Hoseok tidak pernah lagi berpikir untuk menyerah pada Jungkook.
Walau Jungkook tidak pernah banyak membuka diri, membuat Hoseok merasa tidak dianggap dan gagal, juga sesekali sakit hati. Tapi Hoseok tidak pernah lagi berpikir untuk meninggalkan Jungkook dan Namjoon.
Mungkin ini sudah tahun kedua, setelah Hoseok mengenal kakak beradik itu. Keadaan Namjoon sudah lumayan membaik, pria itu sudah mulai bisa mengendalikan dirinya sendiri. Walau RM tentu masih ada, tetapi intensitas kedatangannya sudah banyak menurun.
Justru, saat ini malah keadaan Jungkook yang memburuk. Anak itu semakin sulit untuk tidur, juga serangan panik yang semakin sering mengganggu aktivitasnya. Jungkook jadi mudah tertekan. Bahkan tanpa anak itu bicara pun, Hoseok bisa melihat itu semua.
"Jungkook, ini masih lampu hijau." Hoseok berbicara halus, sambil menarik tangan Jungkook.
Saat itu Hoseok benar-benar berterima kasih pada takdir, karena dipertemukan dengan Jungkook di jalur penyebrangan depan rumah sakit. Karena kalau tidak, kalau Hoseok tidak ada di sana untuk menahan, Hoseok sudah tidak tahu apa yang akan terjadi.
Tatapan Jungkook kosong, ekspresi anak itu juga terlihat bingung. Jungkook bahkan cukup lama hanya menatap Hoseok, sebelum akhirnya merespon. "Oh, iya, terima kasih, hyung."
"Kau mau bertemu denganku kan? Kebetulan sekali aku sedang mencari makan siang. Bagaimana kalau ikut aku sebentar? Nanti kita bisa makan siang bersama di ruanganku."
Hoseok merangkul bahu Jungkook, membawanya menjauh dari pemandangan semua mobil yang berpacu cepat. Tidak henti-hentinya Hoseok berbicara, berusaha mengambil fokus pikiran Jungkook.
Namjoon juga sudah beberapa kali berbicara dengan Hoseok, mengungkapkan kekhawatirannya tentang Jungkook. Bagaimana anak itu sulit diajak bicara, juga demam ringan yang sering Jungkook alami.
Jungkook yang sangat tertutup kepada Hoseok, tentu membuat semuanya semakin sulit. Jungkook hanya bicara seperlunya atas apa yang ia rasakan, membuat Hoseok kesulitan untuk mengetahui seperti apa kondisi pasiennya itu.
Dan di saat Jungkook mulai tersadar dengan situasi, ia mulai mencari topik pembicaraan. Setelah mereka ada di ruangan Hoseok dan sudah memakan setengah dari makan siang yang sempat Hoseok beli, Jungkook mulai sadar kalau ia sudah membuat dokter itu khawatir.
Jungkook menatap ragu pada Hoseok yang masih dengan tenang menyantap makanannya, "Tadi itu aku, aku tidak ada maksud untuk melakukan hal buruk. Kau tahu kan hyung? Aku hanya, tadi hanya sedang sedikit melamun."
Hoseok langsung menghentikan makan siangnya, memusatkan perhatian pada Jungkook. Melebarkan senyuman sembari menggenggam tangan itu, "Iya, Jungkook. Aku tahu,"
![](https://img.wattpad.com/cover/279109705-288-k387599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
chosen farewell
Fanfiction[BTS Brothership Story] kalau pernah berpisah lalu bertemu lagi, apakah masih bisa untuk memanggilmu dengan panggilan yang sama? di saat rasa sakit Yoongi sudah berhasil dilupakan, Jungkook justru kembali muncul. menimbulkan berbagai perasaan yang s...