but I'm not hurt, I'm tense
cause I'll be fine without you.
Setelah perkelahiannya dengan RM dua hari yang lalu, Namjoon tidak kunjung pulang ke rumah. Atau mungkin juga, Namjoon masih belum bangun dari tidurnya. Tapi RM sempat menghubungi, mengatakan kalau Namjoon memang tidak muncul. Jadi sosok itu hanya ingin bersenang-senang selagi bisa.
Padahal Jungkook harus bisa fokus hari ini, karena ini hari pertama shooting music video Yoongi. Selama persiapan, Jungkook sebisa mungkin menyibukkan diri. Berharap perasaan resahnya bisa hilang sesaat. Setidaknya sampai ini semua selesai.
"Jungkook? Persiapannya sudah hampir selesai, apa bisa meminta Yoongi untuk segera bersiap?" setelah salah satu staff sutradara menghampirinya, Jungkook langsung menjauhkan ponsel dari telinga. Lebih dulu mengiyakan permintaan staff itu.
Karena setelah Jungkook menyerah untuk mengatasi resahnya, ia tidak bisa menahan diri lagi untuk mencoba menghubungi Namjoon. Setelah semua kesibukkan Jungkook habis, dan semua persiapan untuk shooting hari itu hampir rampung, Jungkook tidak bisa lagi menepis perasaan kalut. Jungkook menggunakan waktu senggangnya untuk lagi-lagi menghubungi kakaknya.
"Hei! Kau di mana?" Panggilan tersambung. Jungkook sebisa mungkin bersikap tenang, sambil langkahnya ia bawa ke tempat Yoongi berada.
'Mencarimu.'
"Bicara apa, sih. Ada juga aku yang mencarimu dua hari ini! Kumohon pulang, RM.." rasanya Jungkook hanya perlu menekan semua egonya, ia benar-benar butuh Namjoon untuk ada di rumah. Jungkook perlu untuk bertemu Namjoon, agar kakaknya itu bisa kembali.
Jungkook tidak terlalu ingat, tapi sepertinya Namjoon pernah beberapa kali seperti ini. Tidak muncul berhari-hari, membiarkan Jungkook menghadapi RM sampai rasanya mau mati. Tapi kejadiannya memang selalu begini, Jungkook yang bersalah. Jungkook tidak memikirkan perkataannya, sehingga Namjoon terlalu banyak menerima sakit hati.
Jungkook tidak mengira kalau perdebatan mereka saat makan malam akan berakibat seperti ini. Jungkook jadi semakin merasa bersalah, lagi-lagi malah menambah kesulitan kakaknya.
Langkah Jungkook sudah sampai di depan bangunan tempat shooting itu. Setelah tadi Jungkook mencari ke ruang tunggu, tapi tidak ada Yoongi di sana. Salah satu rekan kerjanya mengatakan kalau Yoongi keluar bersama Seokjin. Maka, Jungkook langsung menuju keluar.
Beruntung Jungkook bisa langsung mendapati presensi Yoongi dan Seokjin di sana. Keduanya terlihat sedang berbincang, dengan Namjoon yang juga ada di sana.
Namjoon.
Melihat kehadiran Jungkook, kakaknya itu langsung melambaikan tangan ke arahnya. Dan bisa Jungkook simpulkan, itu RM. Yoongi dan Seokjin juga ikut menoleh ke arah Jungkook, memberi tatapan yang sudah tidak bisa Jungkook mengerti.
Hanya dengan keberadaan RM saja, rasanya Jungkook sudah bisa kehabisan napas. Sosok itu memang paling ahli membuat Jungkook merasa seperti di neraka. Lalu kini matanya diberikan pemandangan RM bersama Yoongi dan Seokjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
chosen farewell
Fiksi Penggemar[BTS Brothership Story] kalau pernah berpisah lalu bertemu lagi, apakah masih bisa untuk memanggilmu dengan panggilan yang sama? di saat rasa sakit Yoongi sudah berhasil dilupakan, Jungkook justru kembali muncul. menimbulkan berbagai perasaan yang s...