Langit Seoul yang mulai menggelap seolah berarak mengikuti sebuah suv berwarna hitam yang melaju kencang. Chanyeol memacu kendaraannya itu membelah padatnya jalanan untuk segera pergi ke tempat Kyungsoo. Tae Joon di sebelahnya terlihat cukup gelisah, pria itu terus memandangi ponselnya yang menunjukkan lokasi sang adik berada.
Saat kedua orang itu sedang dibuat kalut, orang yang mereka cari malah tersenyum senang. Berjalan memasuki sebuah klub khusus yang diperuntukkan bagi orang-orang sepertinya, Kyungsoo merasa mendapatkan sebuah kebebasan. Ia seketika merasa berada di tempat yang seharusnya, saat hampir di setiap sudut matanya bisa menemukan pria-pria sepertinya saling mencumbu pasangannya tanpa malu dan ragu.
Kyungsoo adalah daging segar di tempat ini. Semua mata sekarang mencuri pandang ke arahnya, mencoba mencari tahu siapa sosok pria yang tampak dingin itu. Tanpa ragu, Kyungsoo duduk di depan meja dan memesan minuman untuknya sendiri.
"Menemukan surga?" Bartender di sana bisa menangkap sumringah di wajah Kyungsoo.
"Surga ya? Aku rasa begitu." Kyungsoo tertawa pelan.
"Bersenang-senanglah, di tempat ini kau tak perlu bersembunyi." Bartender tadi kembali berkata-kata.
Kyungsoo memiringkan kepalanya untuk menatap sosok pria tampan yang tampak begitu memahaminya itu. Pertama kalinya ia menemukan sosok yang terlihat begitu tenang, tetapi seolah bisa membaca semua pikirannya.
"Aku biasa dipanggil Lay, mungkin saja kau penasaran." Pria berlesung pipi itu tersenyum.
"Apa kau semacam cenayang? Aku dengar cenayang bisa membaca garis tangan, mungkin kau bisa melihat milikku." Kyungsoo membuka telapak tangannya di depan Lay, pria yang baru ia kenal.
"Boleh juga, dengan cara ini kau bisa mendapatkan setengah laki-laki di sini berlutut padamu Tuan__"
"D.O, dengan huruf D dan O. Pengejaannya harus dipisah." Kyungsoo benar-benar bisa mengimbangi Lay.
"Menarik. Kau sepertinya sudah menahan diri terlalu lama ya? Namun, aku tak bisa membantu apa-apa selain menyajikanmu minuman, jadi jangan berharap apapun dariku." Lay langsung membuat garis di sini.
"Langsung ke intinya. Aku suka, sayang sekali kau hanya bisa menyajikan minuman. Baiklah, aku harap dari banyak pria di sini ada yang bisa menggantikanmu Lay," ungkap Kyungsoo mengangkat gelasnya dan berjalan mencari sofa yang bisa ia duduki.
Kyungsoo menemukan satu sofa kosong. Pasangan yang tadi bercumbu di sini pergi buru-buru sekali ke arah toilet. Kyungsoo hanya terkekeh pelan saja, ia tahu apa yang akan dilakukan pasangan itu di toilet nanti. Namun, ia tak akan mau merendahkan dirinya untuk bermain di toilet, jadi jika memang ada yang tertarik padanya ia harus tetap melakukannya di atas tempat tidur.
"Bukankah ini masih terlalu awal untuk duduk sendirian saja?" Seorang pria tampan mendatangi Kyungsoo.
"Aku menunggu seseorang sebenarnya, tetapi sepertinya ia tidak datang." Kyungsoo meletakkan gelasnya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERLUDE
FanfictionDoh Kyungsoo pemuda yang dicintai keluarganya dan mencintai hidupnya. Kyungsoo tak malu mengakui ketertarikannya yang tak sama dengan orang kebanyakan. Namun, justru itu yang membuatnya menjadi magnet bagi orang-orang di sekitarnya. Saat Kyungsoo ya...