12. Withered

537 98 20
                                    

Siapa yang bisa menebak isi hati seseorang? Bahkan ketika wajah dan tatapannya mengisyaratkan sesuatu, tetap ada hal lain yang tak akan diutarakan tanpa sebuah pertanyaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang bisa menebak isi hati seseorang? Bahkan ketika wajah dan tatapannya mengisyaratkan sesuatu, tetap ada hal lain yang tak akan diutarakan tanpa sebuah pertanyaan. Beberapa orang memilih diam membiarkan isi hatinya itu untuk dirinya sendiri, tetapi ada kalanya isi hatinya perlu di sampaikan, meski ujungnya hal tersebut mungkin menyakiti hati lainnya.

Hari ini, Kyungsoo memutuskan untuk menyampaikan isi hatinya pada Chanyeol. Entah bagaimana perasaan sahabat kakaknya itu pada Kyungsoo, apakah Chanyeol masih menyimpan rasa atau memilih tak memikirkannya lagi. Namun, Kyungsoo tak mau diganggu dengan pikiran-pikiran melelahkan tentang hal ini, jadi ia memutuskan untuk mengajak Chanyeol bicara.

"Maaf, menunggu lama. Jam kuliahku lebih lama dari dugaanku," ungkap pria jangkung yang wajahnya nampak berseri-seri tersebut.

"Tidak apa-apa hyung, aku juga belum lama sampai," jawab Kyungsoo tersenyum.

"Kau sudah pesan minum? Mau pesan cemilan?" Chanyeol bersiap bangkit.

"Boleh, aku suka apapun yang manis," jawab Kyungsoo.

Chanyeol segera bangkit untuk memesan minumannya sendiri dan cemilan untuknya dan Kyungsoo. Hari yang sudah menjelang sore itu membuat kafe di dekat kampus Chanyeol tak begitu ramai. Walaupun ada beberapa mahasiswa yang pulang kuliah dan memutuskan untuk menghabiskan waktunya di sini.

Chanyeol datang kembali dengan minumannya dan juga satu piring kue manis yang terlihat menggiurkan. Pria yang  berada satu tingkat di atas Kyungsoo ini nampak antusias sekali, entah karena apa.

"Kudengar kau sempat menghilang tiga hari ya?" Chanyeol membuka obrolan.

"Menghilang? Apa Tae Joon hyung yang mengadukan itu padamu?" Kyungsoo tertawa pelan.

"Iya, dia bilang kau tiba-tiba pergi." Chanyeol ikut tertawa.

"Aku hanya butuh liburan sebentar hyung. Lalu aku juga butuh waktu sendirian saja," jelas Kyungsoo.

"Kau tahu kan kau bisa menghubungiku kapan saja? Kapanpun kau butuh seseorang, aku pasti ada di sana," ungkap Chanyeol sambil memegang tangan Kyungsoo yang ada di atas meja.

Kyungsoo tersenyum sambil memandangi tangan yang memegang lembut tangannya. Keraguan muncul dalam hatinya, mungkinkah ia benar-benar mau melepaskan Chanyeol agar tak menaruh harapan apa-apa lagi padanya. Namun, Kyungsoo akan sangat jahat jika ia tetap meminta Chanyeol berada di sisinya saat hatinya malah mengidamkan cinta dari orang lain.

"Hyung, bagaimana perasaanmu padaku? Setelah semua yang terjadi?" Kyungsoo akhirnya mengarah pada tujuannya.

"Aku masih menyukaimu. Aku masih jatuh hati padamu. Meski aku akui, aku sempat meragu setelah melihat semua yang terjadi, tetapi aku sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna kan? Kita semua pasti punya kekurangan masing-masing," jelas Chanyeol.

"Kau benar-benar pria yang baik hyung," kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Kyungsoo.

Chanyeol tersenyum kemudian menarik tangannya. Ia mengambil sepotong kue manis yang ada di meja. Chanyeol bukan pria yang baru kemarin sore berurusan dengan cinta, dan ia tahu ada sorot mata Kyungsoo yang sepertinya ingin memberikan jawaban yang tidak ia inginkan.

INTERLUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang