20.08.21

1.9K 203 7
                                    

Why are you stupid..?
----

Nana mengerutkan keningnya, ia heran mengapa Renjun mengajaknya ketempat seperti ini. Tangan mungilnya digenggam kuat oleh Renjun seolah takut Nana lepas dari pandangannya.

"Kapan sampainya sih?" Tanya Nana kesal.

Nana menghentikan langkahnya membuat langkah Renjun ikut terhenti. Ia mengusap kasar keringat wajahnya, kelelahan.

"Lemah" Celetuk Renjun, meremehkan Nana.

"Ya, aku lemah. Jadi mari pulang saja" Jawab Nana ketus.

"Tidak ada kata pulang. Ayo cepat" Renjun kembali menarik tangan Jaemin yang masih digenggamannya.

Nana memutar bola mata malas. Ia lelah, bayangkan sudah 1jam berjalan kaki namun tak kunjung sampai ketempat yang dimaksud Renjun.

"Aku lelah.." Cicit Nana, matanya berair memohon kepada Renjun agar berhenti sejenak.

Renjun menolehkan kepalanya kearah Nana, menatap pria kelinci itu jengah.

"Eh. Apa yang kau lakukan?" Pekik Nana saat Renjun berjongkok membelakanginya.

"Naik atau ku tinggal kau disini" Ucap Renjun datar.

Nana mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum kesadaran menyapa dirinya.

"K-kau serius?" Tanya Nana hati-hati. Ia ragu karena badan Renjun sedikit kecil darinya.

"Ck. Cepatlah Na."

Dengan ragu ia mendekatkan tubuhnya pada Renjun, memeluk leher Renjun agar tidak terjatuh.

"Ringan seperti kapas" Cicit Renjun dengan kekehannya.

"Kau mengataiku ya?"

Renjun tak menjawab, ia memilih melanjutkan jalannya.

Setelah beberapa menit kemudian kini keduanya sampai ditempat rumah terakhir para manusia, kuburan.

Renjun menolehkan kepalanya menatap Nana dibelakang sana. "Bisa-bisanya dia tidur" Batin Renjun.

"Tidak mau turun?" Tanya Renjun. Ia melihat Nana mendusal dilehernya, mata anak itu masih terpejam.

Nana mengerjapkan matanya, lalu meminta Renjun menurunkannya. "Terima kasih" Ucap Nana. Bagaimanapun ia tahu cara berterima kasih.

"Eh? kok kita kesini?" Tanya Nana.

Di sekeliling mereka banyak kuburan yang membuat Nana makin keheranan.

"Bisakah kau tidak banyak bertanya, nana?"

Nana mengangguk saja, mengunci bibirnya rapat-rapat.

"Ini makam ayahku." Ucap Renjun.

Nana menatap penuh kearah Renjun, apa maksud Renjun mengajaknya kesini? Renjun mau melamarnya didepan pusara seperti di film-film ya?

"Ah kau dan kelima saudaramu anak yatim yaa?" Cicit Nana, ia melihat kesedihan yang mendalam di manik kelam Renjun.

Renjun hanya terkekeh. Ia tak berniat menjawab pertanyaan Nana.

"Kenapa mengajakku kesini? Kau ingin melamarku didepan pusara ayahmu ya? aku tidak tahu kau seromantis ini Renjun.." Nana berucap malu-malu mendepat tatapan keheranan dari Renjun.

"Apa maksudmu?"

"Kau melamarku bukan?" Nana mencondongkan tubuhnya mendekat kearah Renjun.

"Otakmu ini sepertinya tertukar dengan otak ikan" Renjun berucap kesal. Siapa juga yang mau melamar anak bodoh seperti anak yang didepannya ini?

Hear me! please.. || Nana HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang