06

8.3K 717 21
                                    

Setelah pergi meninggalkan Jeffrey di cafetaria, Anna langsung menghubungi Jeno untuk segera ikut dengannya. Karena saat ini Anna ada panggilan pemotretan di suatu tempat.

Selain jadi mahasiswi, Anna juga menggunakan keahliannya untuk mencari uang jajan. Walaupun orang tuannya masih rutin memberinya pemasukan, tapi Anna ingin punya penghasilan sendiri.

Sekalipun Anna anaknya bar-bar, Anna masih hati nurani yang tidak ingin menjadi beban keluarga.

Penghasilan Anna setiap ada job memang tidak terlalu besar. Tapi cukuplah buat sehari-hari. Jelas penghasilannya seharga satu motor gede.

Hari ini Anna sudah melakukan yang terbaik untuk pekerjaannya. Klien senang dengan hasil jepretannya, membuat Anna pun senang mendapat feedback yang baik.

"Terima kasih, ya. Saya suka banget sama kerja kamu yang telaten. Bayarannya sudah saya transfer ke rekening kamu, ya," ucap klien tersebut sambil memperlihatkan hasil transaksinya.

"Terima kasih kembali, Pak," jawab Anna sambil membungkukkan tubuhnya dan memberi senyum singkat sebelum Anna mengajak Jeno untuk pergi ke sebuah tempat ternyaman.

"Bimbingan lo gimana, Na? Dia marah nggak?" tanya Jeno sambil memberikan Anna minum.

Tak langsung menjawab, Anna meneguk air mineralnya dulu guna membasahi tenggorokan. "Dospem gue baik. Tapi ya gitu, mukanya rada ngeselin."

Jeno tersenyum tipis sambil meluruskan pandangannya. "Dia ganteng nggak, Na?"

"Kalo ganteng kenapa? Kalo nggak juga kenapa?"

"Kalo ganteng nanti lo suka sama dia."

Anna mengerutkan keningnya bingung. "Misalnya gue suka sama dia emangnya kenapa? Lagian dia belom nikah kok."

Jeno mengangkat bahunya sambil tersenyum tipis ke arah Anna. Membuat Anna merasa aneh dengan gelagatnya.

"Muka lo pucat, Jen. Lo sakit, ya?" tanya Anna sambil menempelkan tangannya tepat di kening milik Jeno. Tapi setelahnya Anna tak menemukan apa-apa. Jeno tidak panas, juga tidak dingin. "Lo kecapekan ya nemenin gue kerja?"

Jeno menggeleng, "Gue baik-baik aja. Lo jangan khawatir."

Sebenarnya Anna khawatir. Karena kondisi Jeno terlihat tak baik-baik saja. Tapi Anna diam saja karena tidak ingin Jeno berpikir yang macam-macam.

"Makan yuk, Jen! Gue laper ni."

"Ayo.."

"Tapi tunggu," ucap Anna saat sadar ponselnya ada notifikasi masuk.

Pak DOSPEM
terkahir dilihat hari ini pukul 11:05

| Kita bisa ketemu?
| Nanti saya kasih tau kapan waktunya.

Maaf, Pak. Saya sudah ada janji sama temen. Lagian bukannya tadi kita baru saja ketemu? Kok udah mau bimbingan lagi? |

"Siapa, Na?"

"Dospem gue masa ngajak ketemuan lagi. Padahal baru beberapa jam lalu kelar bimbingan. Emang rada-rada tu dospem satu," ucap Anna berusaha tak peduli dan memasukkan kembali ponselnya.

Mereka berjalan beriringan menuju restoran terdekat. Setelah sampai disana dan memesan makanan, mereka sama-sama menunggu.

Tapi karena pesanannya lama datang, Jeno jadi bosan. Tidak tahu harus berbuat apa. Sampai-sampai Jeno berkata random membuat Anna tertawa.

"Jangan tinggalin gue, Na."

Diam-diam Anna menahan tawanya.

"Gue serius."

"Lo ngaco."

"Nggak ngaco."

"Lo aneh."

"Emang gue aneh."

Anna hanya bisa diam menatap Jeno dengan tatapan bingung. Kemudian setelah itu pesanan mereka datang.

**

Jen
online

| Besok mau temenin gue nggak?

Kemana? |

| Ke rumah sakit beli vitamin

Besok gue ada pemotretan lagi, Jen. Terus ada tugas juga yang nggak bisa ditinggal. |
Beli vitamin di apotek aja lebih murah. |
Lo bener sakit, ya? |

| Yaudah besok beli di apotek aja

Lo sakit, Jen? |
Jeno |
Jeno |
Kok dibaca doang? |
Jangan buat gue khawatir dong. |
Lo kenapa? |
Gue bener-bener minta maaf, Jen. Ini salah gue yang selalu maksa lo untuk ikut pemotretan gue. Sampai gue nggak peka sama keadaan lo. |
Gue cancel aja deh pemotretan gue demi nemenin lo ke rumah sakit. |

| Jangan.
| Gue bakal marah kalau lo cancel pemotretan itu.

Tapi lo lebih penting. |
JENO ! |
LO BLOKIR GUE? KOK CEKLIS SATU? |
JENO GUE SALAH APA SAMA LO? |
GUE MINTA MAAF |
LO BENER-BENER YA BLOKIR GUE TANPA SEBAB DAN KEPASTIAN. GUE GA SUKA LO MAIN RAHASIAAN! |















Kira-kira Jeno kenapa, ya?

Kira-kira Jeno kenapa, ya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓] DOSPEMWhere stories live. Discover now