extra

5.5K 639 51
                                    

Pria itu menggandeng tangan (name) erat dan menariknya pergi menuju halte bus.

"Apa yang kau lakukan disana?"

"..."

"Sanzu-san?"

"..."

"Aku tanya-"

"Apa aku masih seperti pel-pel an?"

"Eh? Kenapa kau bertanya seperti itu?" (name) menghentikan langkahnya namun kembali berjalan.

"Hanya memastikan."

"Kau orang aneh."

"Iya, aku tau itu."

(name) hanya menundukkan pandangannya ke jalan.

Malam ini bus sepi, hanya ada satu penumpang dibagian depan.

Mereka berdua duduk dibangku paling belakang dekat jendela.

(name) bingung kenapa Sanzu sangat diam, tidak seperti biasanya.

"Sanzu-san."

"Em?" Sanzu menarik genggaman tangannya dan mengusap pelan tangan (name).

"Kenapa kau melakukan ini?"

"Melakukan apa?"

"Semua ini, mulai dari pertama kali kita bertemu." Jika dipikir lagi baru kemarin pagi mereka bertemu. Mengingatnya saja sudah aneh.

"Karena aku ingin memilikimu."

"Begitu ya." (name) bergumam dan memandang keluar jendela.

Tiba saatnya bus berhenti, mereka berdua harus berjalan lagi untuk sampai kerumah (name).

"(name)-chan."

(name) berhenti melangkah dengan tubuh yang panas, pertama kali sejak ia bertemu dengan Sanzu. Pria itu menyebut namanya.

"C..chan?! Ka.. kau harus memanggil... memanggilku san tau!" (name) grogi.

Sanzu menangkup wajah (name) dengan kedua tangannya dan menatap kedua bola mata (name) lekat-lekat lalu tersenyum.

"(name)-chan, aku memanggil milikku dengan 'chan' ada masalah?"

"Y-ya. Itu masalah."

"Dan itu bukan urusanku."

Sanzu mendekatkan wajahnya dengan wajah (name), menepis semua jarak dan menciumnya lembut.

"Akan aku bersihkan bekas es krim tadi dari mulutmu."

"Kau.."

"Aku tidak ingin terlihat kasar dihadapanmu, jadi aku langsung pergi."

"Kau selalu kasar selama ini."

"Oh ya? Dan apa kau menyukainya?"

"Em.. Mungkin.."

"Baiklah, itu akan menjadi urusanku mulai sekarang."

Sanzu mulai kembali melumat bibir (name) dan memasukkan lidahnya untuk menyisir semua sisi dalam mulut (name) tanpa sisa.

"San-Sanzu-san!"

"Em?"

"Kau. Mau mampir kerumah ku?" (name) menatap Sanzu dengan penuh harapan.

Pria itu tersenyum sayu.

"Apa malam ini aku harus tidur dikamar orang tua mu?"

"Tidak, kau akan tidur dikamarku."

"Baiklah! Jangan lupa menghubungi bos mu untuk izin cuti 3 hari kedepan."

"Cuti? Pria gila!"

===∆===

===∆===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
R U D E || Sanzu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang