"Terima ka-"
(name) membulatkan matanya, Sanzu langsung menubruk tubuhnya dan tertidur.
"Setidaknya jangan disini dulu, sialan." Gerutu (name)
(name) meruntuki semua yang sudah ia lakukan hari ini, mulai dari menonton film menyeramkan bersama pria yang juga menyeramkan dan sekarang, pria itu terlelap di sofa rumahnya.
"Bagaimana bisa dia masih tidur setelah kepalanya jauh ke lantai 5 kali." (name) jadi bingung sendiri.
Tepat pukul 11 malam, (name) mandi untuk menghilangkan semua keringat yang menempel pada tubuhnya.
Dan saat keluar dari kamar mandi ia melihat Sanzu yang duduk sambil mengusap matanya pelan. Pipi (name) dirasa panas dan segera masuk kedalam kamar nya.
"Apa kau mau.. pulang sekarang?" Tanya (name) sedikit mengintip dari pintu kamarnya, membuat kesan imut.
"Apa kau mau aku tetap disini?" Tanya pria itu balik.
Sulit diakui, tapi (name) mengangguk kikuk.
"Kalau begitu aku tidak bisa tidur di sofa."
"Kau.. bisa tidur di kamar orang tua ku, disana kosong."
"Aku rasa itu tidak sopan." Nada yang sungguh mengganggu pikiran suci (name).
"Aku tidak punya futon."
"Berarti kau punya kasur di dalam kamar mu." Sanzu berdiri dan mendekat ke dalam kamar (name) dan kemudian menutup pintunya pelan.
"Tidak bisakah kau berhenti menatapku begitu?"
"Em? Aku suka seperti ini."
"Tapi aku tidak."
"Itu bukan urusanku. Kau hanya perlu tidur jika kau mau." (name) merasa keringat dingin mulai keluar dari pori-pori keningnya.
Perlahan (name) memejamkan matanya, Sanzu yang tidur dengan posisi menghadap (name) itu tersenyum.
"Aku rasa besok aku bisa basah."
(name) membuka matanya dengan cepat.
"Dasar gila, aku akan pindah ke kamar sebelah saja."
"Diam."
"Eh?"
(name) merasakan aura dari Sanzu berubah dingin.
Kedua tangan Sanzu menarik (name) mendekat dan lalu memeluknya dan dengan mudahnya memejamkan mata seolah akan pergi tidur. (name) yang masih menatap langit kamarnya yang berwarna ungu pastel itu.
Semua direbut oleh pria bernama lengkap Sanzu Haruchiyo ini. Mulai dari skinship, berjalan pulang berdua bersama, berciuman dan bahkan sekarang ia tidur bersama.
Jantungnya tidak berhenti berdetak dengan kencang, merasa tremor di seluruh tubuhnya.
Merasakan hembusan napas Sanzu yang begitu dekat membuat (name) ikut tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
R U D E || Sanzu ✓
Romance"Kamu hanya perlu menjadi milikku" "Sisanya adalah urusanku" = = = Sanzu × Reader Started: 21 August 2021 Fi...