-

29 21 16
                                    

"Aku tak akan pernah meminta kisah hidupku yang indah pada akhirya, namun jika bersamamu, aku akan berusaha mendapatkan akhir kisah yang indah untuk kita."

Bnfa'


^^^

"Lo apaain Nayra" tanya Viola, sembar berusaha menyadarkan Nayra

"Gue nggak apa apain" ucap Diska

"Kalo lo ketauan yang bikin sahabat gue kaya gini, dijamin lo nggak bakal tenang"


Di ruangan peserta.

Pak Doni yang sedang berada di ruangan untuk mengoordinir peserta pria, di kejutkan karena laporan dari Nana bahwa Nayra pingsan.

"Valeriano, bapak minta tolong bawa Nayra kesini. Nanti selebihnya biar nunggu petugas kesehatan"

"Tom aja pak" Tolak Valeriano

"Tom masih ada urusan sama bapak"

Karena Valeriano malas untuk berdebat, akhirnya ia berjalan menuju lapangan.

"Lari Val, kasian Nayra" ucap Nana memandu jalan

Dan dibalas tatapan tajam oleh Valeriano

"Mapus gue, keceplosann" Ucap Nana merutuki ucapannya.

Namun karena ia juga merasakan sedikit iba, akhirnya Valerianopun lari menuju Nayra.

Valeriano pun segera membopong Nayra, dan berjalan menuju ruangan.

Ia sedikit berterimkasih karena tim basket cewek menang dari sekolah NUSABAKTI

"Kenapa?" Tanya Val kepada Viola

"Gue juga gatau" ucap Viola agak panic, karena tiba tiba Nayra terlihat sangat pucat.

Sesampainya di ruangan Valeriano membaringkan Nayra disofa yang ada.

Dan tak lama kemudian petugas kesehatan pun datang memeriksa Nayra.

"Dok teman saya kenapa ya?" Tanya Viola cemas

"Dia Cuma pingsan, karena benturan di belakang kepalanya serta kelelahan, dan saya minta setelah sadar agar segera banyak mengonsumsi makanan yang mengandung Zat Besi, karena dia kekurangan darah yang menyebabkan lemas serta pucat"

"Baik dok, terimakasih"

Dan setelah itu sang dokter keluar dari ruangan, bertepatan dengan mulainya pertandingan basket putra.

Pada babak pertama hingga keempat pertandingan tim Valeriano dan tim lawan hanya selisih satu poin, dimana tiim Valeriano mendapat 68 poin dan tim lawan mendapat 67 poin.

Ditengah tengah lapangan saat ingin berjabat tangan tanda permainan telah selsai, Valeriano berjabat tangan terakhir dengan Alexsander kapten tim basket lawan dan musuh bebuyutan Valeriano.

"taruhan sama gue, siapa yanag dapetin itu cewek, yang menang bisa minta apapun" ucap Alexsander

Valeriano menyerit bingung, siapa cewek yang dimaksud sang musuh.

"Nayra, pasti gue bakal menang, dan gue minta lo dan anak buahlo jadi babu gue selama setahun"

"Dan kalo gue yang menang, lo harus serahin markas utama lo ke gue"

Dan mereka mereka menyepakati taruhan tersebut.

Setelah selesai merekapun kembali menuju ruangan masing-masing. Dikarenakan para pemain lain berada di dekat panggung, hanya Valeriano sendiri yang menuju ruangan untuk mengambil barang yang ketinggalan.

NAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang