-

11 3 1
                                    

"Malam datang membawa duka, namun ia lupa membawa pergi duka itu hingga fajar tiba"

Bnfa'


^^^

Setelah sampai dirumah sakit ternyata ada Dion,Tom, dan Valeriano. Mereka datang setelah semua kegiatan disekolah selesai.

"Nayraaa" ucap Viola sembari memeluk Nayra yang berada di posisi duduk.

"Apa Hmm" jawab Nayra singkat, ia masih agak pusing untuk melakukan segala sesuatu.

Namun tiada jawaban lagi dari Viola, ia rasa melihat Nayra yang telah sadar menjawab semua pertanyaan yang tidak perlu lagi untuk diutarakan.

Orang-orang disekitar yang melihat itu menyadari bahwa pertemanan lebih dari segalanya, walaupun tidak semua pertemanan akan indah seperti yang ia lihat saat ini.

"Akhirnyaa lo sadar juga" ucap Celsy ia lega karna Nayra sudah sadar, apalagi Nayra sadar bertepatan diamana Viola hampir membunuh orang, untung saja tidak terlambat.

"Bakal ada apanii kalo gue nggak sadar" tanya Nayra, ia peka atas apa yang kevin bicarakan tadi ditelfon bersama Alex. Namun tiada jawaban atas pertanyaan yang ia lontarkan. Seisi ruangan seberti berasa bersama patung.

"Gabakal ada apa apa sih" ucap Viola, ia menjawab demikian karena takut Nayra akan khawatir atas apa yang hendak ia lakukan.

Valeriano yang berada diadalam ruangan ia akhirnya bergerak mendekati brankar Nayra. "Giamana keadaan lo sekarang?" tanya Valeriano, walaupun kini ia dan Nayra sudah berstatus pacaran namun jangan lupakan bahwa tiada perasaan cinta yang hadir pada hati Valeriano.

"Gue gapapa" ucap Nayra namun tiba tiba kepalanya terasa berat dan telinganya berdengung. Seisi ruangan yang panik hingga mereka bingung harus berbuat apa.

"Nay lo kepana?" ucap Viola, Valeriano yang ikut panik berusaha menenangkan Nayra dengan memeluknya. "Panggil dokter sekarang" Ucap Valeriano dengan nada tak biasanya. Dan seketika semua paham mereka harus berbuat apa, yaituu memanggiil dokter.

Tak selang lama dokter pun datang ia langsung memeriksa keadaan Nayra. "Sementara tidak ada yang bermasalah, mungkin karena efek dari benturan yang cukup keras, jika kondisi ini terus berulang nanti harus ditindak lanjuti untuk pemeriksaan lebih lanjut " jelas Dokter. Setelah meresepkan obat antinyeri ia pun keluar dari ruangan Nayra.

Nenek dan kakek Nayra datang dengan tergesa gesa dan raut wajah yang bisa dikatakan lega. Cucu perempuannya akhirnya sadar setelah sekian lamanya Nayra koma. "Nenek, kakek " sapa Nayra dengan senyum yang terukir diwajahnya. Walaupun obat antinyeri yang ia minum belum berekasi namun ia tidak ingin membuat kakek dan neneknya khawatir atas rasa sakit yang ia rasakan.

^^^

Lima hari telah berlalu, kini kondisi Nayra perlahan membaik dan dinyatan boleh pulang kerumah.Hingga kini Alex dan Celsy serta anggota VINCE masih merahasiakan siapa dalang dari kecelakaan yang dialami Nayra. Mereka semua masih tidak ingiin membahayakan Nayra, walapun pasti akan ada konsekuensi atas apa yang mereka sembunyikan berhari-hari.

Sore ini anggota VINCE sedang membagikan makanan kepada panti asuhan serta orang-orang dijalan. Mereka bersama sama bersyukur karena sang Leader masih diberi kesempatan lebih dari Tuhan. Selagi anggota VINCE masih membagikan sedikit rezeqi, Nayra, Viola, Celsy serta orang suruhan Kakek berada di basecamp VINCE untuk menyiapkan makan malam bersama.

"Nay lo jangan kecapean, lo kan beru sembuh" ucap Viola, "Lo duduk aja Nay" sahut Celsy. Sudah berapa kali Viola dan Celsy melontarkan kata tersebut, hingga rasanya kepala Nayra bedenyut karena bosan mendengarkan kata-kata itu terus.

NAYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang