"kehilangan seseorang dalam hidup adalah hal yang tuhan janjikan pada manusia yang hidup, entah kita yang pergi terlebih dahulu, atau kita yang kehilangan terlebih dahulu"
Bnfa'
^^^
Jam istirahat pertama telah tiba, banyak siswa yang kini berbondong bondong menuju kantin, ada beberapa yang memilih pergi ke taman, membaca di perpustakaan, atau menetap di kelas.
Seperti hal nya Nayra, kini ia sedang sendiri berada dikelas , ia enggan untuk beranjak dari bangku yang sedaritadi di dudukinya. Tangan yang ia lipat diatas meja, dan kepala yang ia taruh diatas lipatan tangan membuat rasa kantuk tiba. Namun hingga kini ia belum terlelap. Viola berjalan melewati pintu dan menuju bangku di samping Nayra dengan membawa dua botol air mineral dan beberapa makanan ringan.
"Nih minum, lo harus banyak minum" ucap Viola sembari menyodorkan botol itu. Nayra pun menerimanya dan meneguk air itu hingga tersisa setengah botol. "Ketemu Valeriano nggak di kantin?" Tanya Nayra tiba-tiba.
"Nggak liat tuh gue" jawab Viola, memang ia tak melihat batang hidung Valeriano serta kurcaci kurcaci yang setia disamping Valeriano. Namun jawaban Viola membuat Nayra berpikir tentang keberadaan Valeriano. Kini Nayra mengaktifkan ponselny yang sedari tadi malam ia non aktifkan.
Ia melihat beberapa notif dari teman-temannya namun ia tidak menemukan notif dari Valeriano. Ibu jarinya kini menekan huruf-huruf yang terpilih menjadi kalimat untuk menanyai keberadaan Valeriano.
"Lo ngapain Nay?" Tanya Viola, sembari asik dengan makann ringan yang tengah ia masukkan kedalam mulutnya.
"Cari Valeriano", jawab Nayra namun ia tak mengalihkan pandagannya dari layar ponselnya.
"Ngapain nyariin, harusnya lo yang di cariin lah!" Memang Viola suka nggak jelas kemarin suruh pepet terus, sekarang beda cerita lagi.
Sedangkan Valeriano yang kini tengah diperdebatkan sedang berada di rooftop bersama teman-temannya. Ia sedang menikmati angin yang berhembus sembari memejamkan mata dan duduk bean bag. Tak heran bahwa sekarang ia sangat bisa dikatakan santai tanpa beban pikiran apapun.
"Val dicariin ayang" ucap Tom, ia sedang di telfon oleh Nayra, dikarenakan hp Valeriano yang di non aktifkan.
"Siapa" tanya Valeriano yang tetap enggan membuka mata. Valeriano rasa ia tidak mempunyai pacar, jadi tak perlu membuka mata hanya untuk melihat Tom.
"Nayra" jawaban Tom sontak membuat Valeriano perlahan mengingat kembali, bahwa kini ia memiliki pacar.
"Sini" ucap Valerinao sembari menerima uluran tangan Tom yang memberikan hpnya.
"Kenapa" tanya Valeriano kepada lawan bicaranya di sebrang hpnya. Hanya ada obrolan singkat dari Nayra dan Valeriano yang telah berakhir dengan waktu yang singkat.
Kini Valeriano beranjak dari tempat duduknya menuju kelas Nayra, dimana Nayra berada. Sesampainya di sana ia melihat Nayra yang tengah duduk dengan wajahnya yang tertutup lipatan tangan dimeja. Tanpa aba-aba Valeriano melangkah menuju tempat Nayra dan langsung duduk disebelahnya. Ia mendekatkan wajajahnya agar dapat melihat jelas lekuk wajah Nayra yang kini tengah terlelap.
Di meja ujung belakang ada anak yang bangun dari tidurnya terkejut melihat Valeriano berada di kelasnya, hingga ia menyenggol botol minumnya dan berakhir menimbulkan suara. Karena merasa terkejut Nayra mengangkat kepalanya hingga keningnya tepat menabrak bibir Valeriano.
Aroma dari rambut Nayra membuat Valeriano enggan menjauh dari Nayra. Sedangkan Nayra yang merasakah benda kenyal yang sedang berada di keningnya tiba-tiba bingun harus bagaimana. Berapa detik setelahnya mereka sadar dan menjauh satu sama lain. Kini kecanggungan melanda mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRA
Teen Fiction"Gue benci lo, karena gue pernah jatuh hati sama orang sebrengsek lo" Ucap Nayra "Bukan urusan gue"... Bagaimana lanjutan dari NAYRA, simak dan ikuti terus perjalanan kisah mereka. NB: pict by pinterest