Hai aku up lagi wkwkwkw, chapter ini ditulis sebelum aku terkena keriwehan yang nguraEsmoci , bcs sinyalnya jelek banget jadi ku kesel 😠.
Btw jan lupa VOTE ENHYPEN DI TTA ya guysss🧡
Part ini lanjutan dari part sebelumnya, mohon di maklum kalo ada typo, bcs aku langsung asal publish aja >v<
DAHLAH, HAPPY READING ENGENE.
JAY AS SUAMI❤
_______________"Kak...buat sekedar bangun dari tempat tidur aja harus sesusah ini, apalagi kalau aku harus pergi ninggalin kamu kak," lirihku seraya mencoba melepaskan diri dari posisi yang kini tengah berada didekapan Jay. Meski hasilnya tetap sama, gagal.
Aku merasa seluruh tubuhku remuk hari ini, rasa sakit dari area bawahku begitu menyakitkan karena ini memang yang pertama untukku, tapi rasa sakit dihatiku ternyata benar-benar menyiksa sampai rasanya aku ingin menangis lagi.
Aku harus segera bangkit dari ranjang, jarum jam sudah menunjukkan angka 5 dan aku harus cepat-cepat pergi sebelum Jay bangun.
Rencananya aku akan meninggalkan Jay dengan sepucuk surat sebagai tanda pamitku, karena aku tahu jika aku tak akan pernah sanggup mengucapkan perpisahan secara langsung dengannya.
"Kamu kenapa tambah ganteng sih kalau lagi tidur gini?, kenapa kamu gak bikin aku ilfeel sih sama kamu?, kenapa kak...kenapa?" Tanyaku seraya sedikit mendongkak menatap wajah Jay yang benar-benar damai saat tidur.
Bukannya cepat-cepat beranjak membenahi diri aku malah sibuk memperhatikan wajah suamiku lagi, rasa-rasanya aku tak akan pernah bosan menatap wajah Jay, dirinya dan semua tentangnya sudah menjadi addicted untukku.
Wajah yang biasanya terlihat judes itu kini berubah menjadi wajah polos seperti bayi. Benar-benar menggemaskan hingga rasanya ingin aku unyel-unyel sampai puas.
"Issh gemesin banget sih...hiks, tuh kan nangis lagi," air mataku tak bisa lagi tertahan.
Aku menunduk menatap dada Jay yang polos, aku bahkan baru sadar jika kita berdua dalam keadaan yang sama-sama naked. Aissh wajahku terasa panas, tapi setidaknya ini lebih baik karena aku tak kuasa jika harus menatap wajahnya lagi, aku takut air mataku semakin mengalir.
"Aku harus pergi kak, aku harus pergi supaya kakak bisa bebas dari hubungan yang gak pernah kakak mau ini, makasih buat satu tahunnya....aku gak akan pernah lupa sama semua kenangan kita, aku harap hiks kakak bakal dapet wanita jauh lebih baik dari aku, wanita yang kak Jay cinta yang bisa bikin Kak Jay bahagia....meski aku gak akan pernah ikhlas buat pergi dari ka-"
"Kalau gitu jangan pergi, karena saya juga gak akan kasih izin buat kamu pergi"
Eh.
Aku yang sedang menangis tiba-tiba menjadi cengo saat sebuah suara deep masuk kedalam indera pendengaranku.
Dengan perlahan aku mendongkak-an wajahku menatap Jay yang ternyata SUDAH MEMBUKA MATANYA!!
GILA,GILA,GILA.
GANTENG BANGET JAY!!!
EH AKU MALAH SALFOK KAN!. MAKSUDKU, AKU GUGUP SEKARANG KARENA WAJAH TAMPANNYA, DAN TATAPAN MATANYA YANG DALAM DAN MENENANGKAN, SANGAT BERBEDA DENGAN SEBELUM-SEBELUMNYA.
Fyuh.
Jay meniup mataku membuatku mengerjapkan kedua mataku, menatap Jay dengan pandangan bingung.
Mak aku kudu ottoke?
"Jangan pergi. Saya gak kasih izin" ulangnya.
"Tapi aku harus pergi kak, ini demi kak Jay yang mau lepas dari hubungan ini kan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ENHYPEN AS, Ot7]
Fanfiction[ONE SHOOT] Open request😗 lapak halu, hasil rebahan plus ide kamar mandi👯♂️ Just for fun yeee😉 yang gak suka just go away 18/Juni/21