Sebelum mulai membaca yuk tekan bintangnya dulu~
🌸🌸🌸
Mika mengetuk-ngetukkan penanya di atas meja. Dia sedang mengerjakan tugas di ruang keluarga. Rumahnya sore hari begini masih sepi, mulai ramai jika Nawasena—adik laki-laki Mika—pulang sekolah. Sedangkan Mama Mika sudah pulang dari setengah jam yang lalu.
Sebenarnya, Mika juga tergolong anak orang berada—alias semuanya ada. Papa Mika merupakan CEO dari perusahaan penerbangan yang sangat berkembang. Jika orang-orang tahu nama belakang Mika, maka mereka akan tahu Mika anak siapa.
Sukojo Airways, merupakan perusahaan penerbangan milik keluarga Sukojo. Saat ini dipimpin oleh Pradipta Sukojo, Papanya Mika. Walaupun keluarga Sukojo belum apa-apa jika dibandingkan dengan keluarga Basukiharja, mendengar nama Sukojo sudah cukup membuat banyak orang bertepuk tangan.
"Nawa belum pulang Kak?" tanya mamanya Mika yang membawa sepiring pie buah untuk Mika.
"Ma ... Mika nggak mau pindah ke kelas B," tutur Mika dengan mukanya yang penuh permohonan. "Danis aja yang dipindahin, kan dia yang rangking terakhir. Bantuin Mika dongggg," pinta Mika memegang tangan mamanya.
Tara menghela napasnya pelan. Alasan utama Tara ingin memindahkan Mika karena dia tidak ingin menjadi wali kelas anaknya sendiri. Ya, Tarani Jetta—guru Bahasa Indonesia BJF School—merupakan ibu dari Mika.
"Mama cuma nggak mau nanti pilih kasih sama kamu," ujar Tara yang mengusap rambut Mika sayang.
Wajah Mika mencebik. Dia tahu masalah utamanya bukan karena Mika sekelas dengan Danis, tapi karena wali kelasnya merupakan mamanya sendiri. Meskipun Mika yakin mamanya akan bersikap adil dan tegas, tetap saja berbeda dengan pikiran orang-orang.
"Lusa komite sekolah akan rapat dengan wali murid kelas A. Kita akan secara terbuka membahas soal kamu dan mama. Nanti keputusannya ikut dari hasil rapat ya, sayang," jelas Tara yang hanya dapat membuat Mika mengalah untuk sementara.
Jika di sekolah Tara sangat tegas, berbeda dengan di rumah. Dia sangat lembut dan benar-benar menjadi ibu yang pengertian. Mungkin dikarenakan anak-anaknya tidak terlalu sulit diatur, Mika yang rajin belajar dan pintar serta Nawa yang selalu berhasil mengamankan nilainya dan tidak begitu malu-maluin. Hal ini membuat Tara dan Dipta lebih longgar ke Mika dan Nawa.
"Nawa tadi main basket di sekolah," lapor Mika saat dia ingat pertanyaan awal mamanya.
Tadi, Mika memang melihat sosok Nawa yang bergabung dengan tim lawan Danis. Nawa dan Mika jarang sekali bertegur sapa di sekolah, meski demikian mereka saling memperhatikan. Kalau sudah di rumah, jangan ditanya apa yang akan terjadi. Hanya ada pekikan Mika yang menyebalkan karena diganggu oleh Nawa.
"Kak ..." Tara memperhatikan Mika yang sedang memakan pie buah. "Kakak kan sudah kelas dua belas nih, udah mau selesai SMA. Kali ini kalau nggak pindah ke kelas B jangan buat masalah ya Kak. Terutama dengan Danis," nasihat Tara.
"Tapi Ma ... Danis yang suka rese ganggu Mika," keluh Mika yang memang benar adanya.
"Lebih bersabar sedikit Kak. Katanya mau masuk BJF University. Seleksinya ketat dan susah loh Kak."
Meskipun BJF University merupakan universitas swasta seleksi masuknya cukup ketat. Terutama untuk yang ingin mengambil double degree seperti Mika. Ada kuota untuk pendaftaran setiap mahasiswanya dan tidak begitu banyak kuota yang tersedia. Ini dikarenakan akan ada calon mahasiswa penerima baesiswa dari yayasan Basukiharja itu sendiri.
🌸🌸🌸
Danis berhasil diselamatkan oleh Dewa. Dia terbebas dari Vina saat Danis selesai mengerjakan soal tes. Meski begitu, Danis tetap tidak bisa keluar karena kunci motor Danis yang disimpan Vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Da(n)Mika
Teen FictionDanis dan Mika, siswa kelas 12 dari Basukiharja Jakarta Foundation School (BJF School) tidak pernah akur. Keduanya terkenal sebagai live action dari Tom and Jerry. Mika tidak suka dengan Danis yang belagu, sok kegantengan dan sok keren. Sementara Da...