06 ~ Amarah Vera

17 2 0
                                        

"Iya bund, Sellin baik-baik aja disini, tante Tiara ngerawat Sellin dengan baik, Pritha juga seneng banget ada Sellin di sini." ujar Sellin berbohong ia tak mau membuat bundanya kepikiran akan dirinya.

Sellin sengaja berangkat sekolah lebih awal pagi ini, Sellin tak ingin merepotkan pak Toto terus, sudah hampir seminggu ini beliau mengantar Sellin. Walaupun tadi pak Toto sempat menawarkan diri untuk mengantarkannya lagi namun Sellin menolak dengan ramah.

Gadis dengan rambut yang diikat kebelakang itu berjalan menyelusuri jalan komplek yang tampak sepi, Sellin harus berjalan kaki sampai jalan raya lalu menaiki angkot untuk sampai ke Sekolahnya.

"Bunda jangan kecapean ya disana." ujar Sellin melalui sambungan telepon.

"Iya Sellin juga ya. Belajar yang rajin di sana. Bunda matiin dulu nanti pulsa mama Mira habis hihii."

Bundanya sudah mematikan sambungan telepon dari sana. Sellin menarik nafas berat. Jujur hatinya sangat sedih harus membohongi sang bunda tentang keadaannya di sini.

"Yo jemputin gue!" suruh Ragil seenak jidat begitu Rio mengangkat sambungan teleponnya.

"Sapa lo?!" ketus Rio di sebrang sana.

"Gue adalah Ragil Devaron manusia paling tampan sejagat raya, alam semesta, seluruh pelanet, tata surya, dan galaxy tab." jawab Ragil ngaco.

"Gila." cibir Rio mendengar ucapan Ragil yang mulai ngawur.

"Kalo gak gara-gara lo ngebuang motor gue! Gue gak kaya gini anjir, mami gue gak mau beliin motor lag-"

"Ya lo tolol motor bagus-bagus di bongkar mana gak bisa ngembaliin."

"Itu sedang mengetes bakat! Udah si kalau lo gak mau jemput, gue bisa sendiri. Gue marah Yo sama lo!"

Tit.
Sambungan terputus. Rio sudah terbiasa akan sifat gila Ragil, tentu dia tak akan kaget akan hal itu. Ia sudah berteman dengan Ragil dan Kenan dari jaman Sd. Tak heran jika mereka sudah sangat akrab.

***

KRIINGGGGG!
Bell istirahat terdengar nyaring membuat seluruh murid SMA Pertiwi menghela nafas lega.

"Tara, hari ini gue bawa bekel juga Sel, ntar kita makan sama-sama ya." ujar Vera mengeluarkan sebuah kotak bekal dari dalam tasnya dan meletakkannya di atas meja.

Sellin memandang Vera dengan takjub. "Wah bawa apa Ver?" tanya Sellin penasaran.

"Anak kampung gak mampu beli makanan ya di kantin?" cibir seorang gadis yang melewati bangku Sellin dan Vera.

Vera yang mendengar hal tersebut merasa tidak terima.

BRAKK! Vera menggebrak meja secara keras. Dan langsung berdiri dari duduknya.

"Vera." pungkas Sellin mencoba menenangkan Vera yang mulai tersulut emosi.

"Aww takut." ucap gadis tadi sambil menutup mulutnya mengejek. Gadis itu adalah Clara dari awal dia memang selalu mencari gara-gara kepada Sellin dan Vera. Vera ingin sekali menonjok wajah gadis itu namun Sellin selalu mencegahnya. Tapi hari ini Vera tak mau diam lagi. Clara harus dikasih pelajaran.

"MASALAH LO APA SIH SAMA KITA! DARI AWAL NYARI GARA-GARA MULU HERAN!" hentak Vera kesal. Murid kelas X IPA 1 yang tadinya hendak keluar untuk menuju kantin langsung mengurungkan niatnya begitu melihat keributan dari Vera dan Clara. Sepertinya drama ini akan seru.

SELLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang