08

243 27 3
                                        

Setelah hari itu, malam ini Keysa duduk berdua dengan Aksa di sebuah pantai yang terlihat sangat sepi sore ini. Keduanya duduk diatas pasir dengan dua buah meja kecil berada di samping mereka. Meja berisi semangkuk salad buah dan segelas minuman soda.

Mereka sudah duduk berdua sekitar setengah jam lamanya, sembari menunggu matahari tenggelam dengan indah. Keysa menaruh kepala nya diatas bahu kanan Aksa sembari tersenyum manis. Dan Aksa dengan hangatnya merangkul Keysa.

Matahari mulai tenggelam dengan sangat indah. Keysa sampai dibuat melamun termakan suasana. Suasana pantai yang sepi, dan suara ombak, mampu menenangkan hatinya yang sedikit gundah. Ya, Keysa harus bilang pada Aksa tentang dirinya dan Davin sebelum Aksa mendengar kabar tersebut bukan dari Keysa.

Matahari akhirnya tenggelam. Langit menjadi sedikit gelap. Cuaca hari ini yang cukup terang, membuat sore ini tak terlalu gelap. Keysa sampai menitihkan air matanya tanpa ia sadari.

"Kamu nangis?" Tanya Aksa yang tersadar bahwa wanita di sebelahnya menitihkan air mata.

Keysa yang mendengar itu pun melepas rangkulan Aksa dan mengusap kedua matanya.

"Kenapa sayangku?" Tanya Aksa merasa bahwa Keysa menyimpan sesuatu darinya. Bahkan sampai membuat Keysa menitihkan air matanya.

Keysa menoleh sekilas, lalu tersenyum kaku.

"Ah, gapapa kok." Jawabnya menolak bercerita pada Aksa. Aksa yang paham akan situasi keduanya, akhirnya mengiyakan ucapan Keysa.

Aksa tahu, bila Keysa sudah siap bercerita, maka ia akan cerita. Namun Keysa tetap membutuhkan waktunya sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Karena itu Aksa cukup mengerti situasi Keysa saat ini.

"Sayang..." Panggil Keysa ditengah keheningan keduanya.

"Hm?" Respon Aksa, sembari menatap mata Keysa. Melihat tatapan Aksa, membuat Keysa semakin berat hati harus jujur pada Aksa.

"Em... Kalo aku di pasangin sama cowo buat acara kampus, boleh gak?" Tanya Keysa sembari melempar pandangan nya ke sembarang tempat. Jujur saja, Keysa sangat berat hati harus mengutarakan hal itu pada Aksa.

"Kamu dipasangin sama siapa?" Kini Aksa duduk tegap, menatap mata Keysa dengan tatapan tajam. Aksa sedang menahan amarah sekaligus rasa cemburunya. Semula Keysa menatap mata Aksa, lalu ia kembali melempar pandangan nya.

Kedua tangan Keysa sedikit bergetar. Keysa juga menggigit bibir bawahnya tanpa sadar. Sungguh, Keysa takut menyakiti hati Aksa.

"Aku... Di pasangin sama... Davin..." Keysa masih menunduk.

Aksa yang sebenarnya sudah menduga hal itu, hanya terdiam dan masih menatap Keysa dengan tatapan tajamnya. Meskipun Aksa sudah menduga sebelumnya, namun tetap saja hatinya terasa teriris.

"Aku gasuka." Tukas Aksa. Keysa lantas mengangkat pandangan nya, menatap mata Aksa menunggu penjelasan nya.

"Aku gasuka kamu di pasangin sama dia. Aku tau, dia suka sama kamu! Aku liat chat kalian." Sambung Aksa yang masih menahan emosinya untuk meledak. Keysa yang mendengar hal itu sempat shock sejenak.

Namun Keysa sadar, bahwa yang dilakukan Aksa tak sepenuhnya salah. Meskipun Aksa bukan orang yang suka menuntut atau overprotektif, tapi tetap saja, Aksa memiliki rasa cemburu dan biasanya Aksa akan menyimpan rasa cemburu itu sendirian. Keysa sadar akan hal itu saat keduanya berjumpa dulu.

Saat itu, keduanya sudah menjadi sepasang kekasih. Aksa memang memegang ponsel milik Keysa, dan hendak melihat isi chat Keysa. Namun Aksa mengurungkan niatnya dan menyimpan sendiri rasa penasaran nya dalam-dalam. Sejak saat itu, bahkan Keysa memberikan akun sosial media miliknya pada Aksa. Agar Aksa bisa lihat dan tahu, dengan siapa saja Keysa melakukan percakapan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bali's room//hunlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang