᭥ꩌ゚໋ ꯴̸᩠🍓𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐃𝐮𝐚

3.3K 544 204
                                    

Setelah perkenalan diri yang aneh mereka memutuskan untuk melanjutkan kegiatan masing-masing.

"(name) sini ikut abang" panggil ran karna (name) hanya diam saja
tidak tahu ingin ngapain.

"iya bang" (name) segera menghampiri abang angkat
nya itu.

"jadi kenapa abang kepang manggil (name)" ucap (name) dengan
wajah tanpa dosa.

"huft.. bhahaha abang kepang" tawa lepas rindou karna panggilan (name) yang konyol ke abang nya. Sementara ran hanya menatap malas ke (name) "kau memanggilku ku apa?"

"abang kepang, itu bagus kan?"
(name) menjawab sambil
tersenyum manis.

Ran hanya bisa menghela nafas karna ulah adik angkatnya ini "ya terserah kau" lalu ran mencubit pipi (name).

"jadi kenapa? (name) cuma di suruh ke abang buat di cubitin" ucap (name) sambil mengembungkan pipi nya.

Ran menatap (name) dengan santai "tidak, abang ingin bertanya. (name) mau pilih tidur di
kamar mana?"

"Wah, (name) boleh pilih kamar sendiri?" ucap (name)
dengan senang

Rindou yang melihat interaksi 2 manusia yang aneh menurut nya.

"Milih kamar, di sini aja kamar nya cuma 3 yang 1 punya ayah ibu dan 2 kamar nya punya ku dan aniki, kau tidur di tong sampah aja" ucap rindou sambil kembali fokus ke game nya

(name) yang udh muak dengan abang nya ini pun berjalan ke rindou dan memukul kepala rindou dengan remot tv. "diam kau" bentak (name)

(author: lunas ya buat yang minta pukul rindou:v)

"ck. diam kau bocah pungut" rindou menatap (name) dengan kesal sambil mengusap kepala nya yang
di pukul (name).

(name) seketika langsung diam
dan mata nya menahan tangis.

"abang ga suka sama (name) ya? abang benci (name)?"
ucap name sambil gemetar.

Ran yang melihat keributan kedua adek nya itu langsung turun tangan.

"Heh sudahlah jangan berkelahi" ucap ran lalu mengusap rambut (name) yang hampir menangis.

"dan kau jangan kasar dengan adik mu, rindou" tambah ran.

"Jingin kisir ki idik mi" ejek rindou.

"lagi pula aku tidak pernah mengganggap dia adik ku" tambah nya. setelah itu rindou pergi
ke kamar nya.

Sementara (name) akhirnya menangis "huaa.. abang rin benci sama (name)".

Ran langsung mengusap pipi (name) "hm.. rindou tidak membenci
(name) dia hanya berlum terbiasa" ucap ran yang menenangkan adik kecil nya.

(name) yang pelan-pelan berhenti menangis tiba-tiba memeluk ran,

"(name) mau sama abang ran aja" lalu (name)
mengeratkan pelukan nya.

Ran yang ga mau pusing akhirnya menggendong (name)

"baiklah, nanti kau juga mengerti" ucap ran sambil mencubit
pipi (name).

Setelah itu ran membawa (name) ke kamar nya.

"cih, pengganggu." ucap rindou yang mengintip dari balik pintu kamarnya.

Eyyo para pembaca:V
Kembali dengan saya author baik hati.tdk

Maaf kalau pendek cerita nya
And makasih yang udh vote kegabutan saya.

Intinya jangan lupa votee ya!!
Ga vote ga teman.
Kalau ada typo harap maklum.

See you chapter selanjutnya..

Jakarta,22 Agustus 2021

はなし~HAITANI BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang