Hallo Sebelum Baca Jangan Lupa Buat Vote dan Komenya.
Heppy Reading ❤️
-000-
Nessa kini masuk ke dalam toilet lalu menutupnya sedikit kasar.
Air matanya jatuh seketika, air mata yang ia tahan mati matian kini mengalir sangat deras di pipinya. Nessa memukul dadanya yang sesak sedikit kuat, sakit sekali rasanya melihat orang yang ia cintai dengan tulus kini lebih mementingkan perempuan lain.
"Nes nessa lo di dalem kan" Natasya mengetuk pintu toilet dengan sedikit panik.
Oh ayolah ia tak ingin Nessa kenapa kenapa Nessa itu sahabat baiknya dia selalu membantu dirinya ketika dia sedang susah.
"Nes l-lo gak bunuh dirikan!" Sasa sedikit takut membuat Natasya mencubit lengannya pelan.
"Lo apa apaan si bego! Mana mungkin Nessa bunuh diri!" beonya.
"Ya maap siapa taukan" ujarnya polos.
Jelas mereka panik masalahnya mereka belum pernah melihat sahabatnya seperti ini, biasanya Nessa itu kalo menghadapi sesuatu dengan tenang tapi kali ini sepertinya Nessa benar benar sudah lelah dan Ini semua gara gara Vanya.
"Ness!" di ketuknya pintu itu lagi namun tidak ada jawaban hanya ada isak tangis yang mereka dengar.
Natasya menghela napas mungkin Nessa ingin sendiri.
"Udah kita balik ke kelas aja mungin Nessa lagi pengen nenangin dirinya." Natasya lalu pergi bersama Sasa dari sana.
****
Senangkan di dalam sana Nessa mengusap air mata di kedua pipinya. Ketika tidak mendengar suara sahabatnya dia membasuh wajahnya terlebih dahulu biar tidak terlalu di curigai orang orang kalo dirinya habis menangis.
Lalu ia keluar dari sana dan hanya ada siswi lain saja yang sedang membenarkan baju atau membenarkan make up nya yang hampir luntur.
Ia berjalan di kolidor dengan mata sembabnya, sekilas ia mengingat kejadian di uks tadi dan lagi lagi air matanya keluar.
Namun Nessa segera menghapus air matanya kasar, ia tidak boleh cengeng dia sudah terbiasa seperti ini jadi ia harus kuat.
****
Bel pulang baru saja berbunyi kini Nessa, Natasya dan Sasa membereskan bukunya yang ada di atas meja.
"Nes mau pulang bareng gak?" tanya Natasya yang sedang memasukan alat tulis ke tas sesekali menatap Nessa.
"Enggak gue pulang sendiri aja!" Nessa.
"Lo serius Nes?" beo Sasa membuat Nessa mengangguk.
"Hhh, yaudah gue sama Sasa duluan ya!" pamitnya lalu pergi dari sana.
Kini tinggal lah Nessa seorang diri di kelas ia dengan cepat memasukan semua bukunya ke dalam tas lalu keluar dari dalam kelas.
Namun sebelum melangkah keluar ia menghentikan langkahnya ketika ia melihat Sarka menggandeng erat tangan Vanya.
Tatapan mereka bertemu namun dengan cepat Sarka memutuskanya. Nessa yang melihat itu tersenyum tipis, lagi lagi dadanya sesak.
Vanya! Dia tidak akan melupakan perempuan itu karena wanita itu Sarkanya menjadi seperti ini. Disini bukan Vanya yang salah sepenuhnya namun juga Sarka dia tidak bisa menjaga dirinya untuk tidak dekat dengan perempuan lain.
****
Kini Vanya turun dari motor Sarka setelah Sarka mengantarkan nya tepat di depan rumahnya.
"Makasih yah sar udah nolongin gue" ujarnya tersenyum manis, bahkan sangat manis..
Sarka hanya mengangguk, lalu melihat Vanya,"lo udah baikan?"tanya sarka.
Vanya hanya mengangguk membenarkan ucapan Sarka.
"gue udah baikan, mending sekarang lo pulang makasih juga yah udah mau rawat gue dan jagain gue pas gue lagi sakit."Sarka tersenyum, entah kenapa ia jadi teringat dengan Nessa, bagaimana gadis itu apakah sudah pulang? dengan siapa dia pulang!.
Ia benar benar tidak bisa menjernihkan pikirannya tadi sewaktu di uks, tak semestinya dia membentaknya tadi sehingga ia melihat jelas tatapan kecewa Nessa yang di tunjukan untuk dirinya.
Ia menghela napas lelah, pusing sekali rasanya jika harus memilih salah satu di antara mereka, di satu sisi ia tak ingin meninggalkan Vanya di satu sisi ia juga tak ingin Nessa meninggalkannya egois memang tapi ini lah dirinya.
"Sar kok bengong" Vanya melampaikan tangannya di depan wajah sarka.
"O-oh iya gue duluan yah!"
"Eh lo gak papa kan sar?" tanyanya memastikan.
"Iya gue gak papa, gue duluan!" ujarnya setelah itu melajukan motornya membelah jalan ibu kota.
Bagaimana sama ceritanya?
Jangan lupa vote dan komennya okey!Terima kasih.
Sorry banget telat Up sibuk Zoom soalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARKA (ON GOING)
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BISA BACA!!] "Aku ini pacar kamu kenapa kamu selalu perhatian sama dia" Ujar Nessa menunjuk wajah Vanya. Vanya yang di tunjuk pun langsung menepis kasar tangan Nessa. Nessa yang kelewat kesel langsung saja mendorong Vanya dan, PLA...