Setelah sekian lama, akhirnya saya memutuskan melanjutkan sequel dari Late and Kiss.
Karena dipikir-pikir malah kepikiran, jadi dari pada penasaran mending kalian baca aja sekalian.
Jika kalian merasa ceritanya udah dibaca tapi dengan alur yang berbeda, untuk ngasih tau aja bahwa Author lagi revisi besar-besaran. Jadi cerita sebelumnya udah dihapus dan dibuat ulang.
**
Tidak ada yang spesial hari ini, itulah yang Dera rasakan. Bukan mengharapkan sesuatu akan terjadi, hanya saja mood nya kurang baik hari ini.
Karena itulah ia butuh hiburan, semacam kejadian yang dapat membuat perutnya terguncang karena tawa.
Bahkan berbicara ia malas rasanya, akibat dihukum pagi tadi karena terlambat dan berujung menghadap ketua OSIS.
Siapa yang tidak mengenal ketua OSIS, selain memiliki wajah rupawan, ketos ini bahkan terkenal dengan sikap tegasnya.
Tegas dalam mengurus para siswa yang terlambat dan melanggar aturan sekolah.
Dan karena itu lah, mood Dera hancur seketika. Jika saja ibunya mau membelikan dirinya mobil sport, kata terlambat mungkin tidak pernah ada dalam hidupnya.
"Baiklah, tugas hari ini dikumpulkan minggu depan."
Setelah berucap demikian, para siswa mulai membubarkan diri.
Di barisan pertama kursi bagian pojok kanan, Dera merapikan peralatan tulisnya. Sembari mengemas ia tengah memikirkan, makan siang apa yang akan ia lahap hari ini dikantin.
Belum sempat menentukan, suara lain menghentikan aktivitasnya.
"Dera, gak pake lama ayok makan bakso mang Ujang!"
Dera diseret secara paksa, wajahnya datar dengan tatapan pasrah. Sudah biasa seperti ini, bahkan jika suatu hari gadis itu diculik, dia mungkin hanya merasa putus asa.
Ketika keduanya tiba dikantin, Raisa selaku pelaku tarik paksa itu menyeret Dera untuk bergegas menduduki kursi agar keduanya tidak kehabisan kursi untuk makan.
Dan setelahnya meninggalkan Dera dan sibuk mengantri di barisan paling depan.
Dera hanya dapat memutar mata kesal, sudah cukup bosan rasanya makan benda bulat itu setiap hari.
Karena rasa malas mengantri, bahkan jika ia ingin makan steak sekalipun itu mungkin tidak akan pernah bisa ia santap.
"Yuhuu... Bakso spesial untuk dua nyonya tercantik."
Raisa datang dengan dua mangkok bakso di tangannya, dibelakang istri mang Ujang sibuk membawakan pesanan lain mereka yakni es teh manis dengan ekstra sedotan.
"Makasih ya, mbak," ucap Dera tak lupa.
Dengan dua mangkuk dihadapan masing-masing, Raisa menatap rakus makanan didepannya.
"Bukannya lagi diet?" Tanya Dera tiba-tiba.
Mendengar itu jadi telunjuk Raisa membungkam bibir Dera.
"You know, Dera? Diet itu sementara bakso selamanya."
Setelah berucap Raisa melahap dengan penuh semangat, cukup sudah tidak ada yang bisa menahannya dari godaan ganas bakso didepannya ini.
Dengan lima sendok sambel dan sedikit perasan jeruk yang asam, bahkan makanan terenak di dunia pun tidak bisa menggeser posisi bakso di hati Raisa.
Dan beberapa saat kemudian, kantin mulai dipenuhi oleh siswa yang sibuk mengantri.
Bahkan meja mulai terisi sepenuhnya, untung saja Raisa menyeret gadis ini, jika tidak mungkin keduanya akan makan sembari duduk dilantai.
"Permisi, boleh duduk bareng gak?"
Suara anggun penuh kelembutan terdengar dari arah belakang Dera, mendengar itu Raisa dengan senyum lebar mempersilahkan.
Tentu saja senyumnya melebar, siapa yang tidak tahu senior tampan di depan mereka saat ini.
Lebih tepatnya dua pria tampan yang tengah kesusahan mencari meja, sebagai wanita baik bukan kah sudah tugas Raisa untuk menyelamatkan keduanya.
Tapi tidak dengan Dera, gadis itu sangat amat keberatan. Bukan apa, hanya senior yang terus meliriknya terang-terangan itu sangat mengganggu Dera.
Tapi senior yang dimaksud Dera bahkan dengan santai duduk tepat di sampingnya, tanpa beban di hati.
"Kalian ini dari kelas 10 ya?" Tanya salah satu senior lembut yang bisa dipanggil Zidan.
Ia merupakan salah satu anggota aktif OSIS yang berstatus sebagai wakil ketua OSIS.
Dan tentunya ada ketua OSIS juga, tepat disamping Dera, yang terus mengintipnya seperti kucing pengintai.
"Iya kak, kita kelas 10 IPA 2," jelas Raisa mencoba terlihat kalem.
Sedangkan Dera hanya fokus pada makanannya, jika bisa ia ingin langsung menelan habis agar cepat pergi dari tempat ini.
Bukan hal baru lagi jika mereka bisa saling bertemu begini, bahkan Dera sudah sedikit muak dengan pertemuan yang hampir terjadi setiap pagi di ruang OSIS.
Bahkan ia sudah dikenal oleh anggota OSIS akibat tugas yang ia dapatkan ketika terlambat masuk sekolah.
Setiap kali kakinya terlambat memasuki gerbang sekolah, ia ditugaskan untuk membersihkan ruang OSIS yang tanpa sadar membuat Dera mendapat julukan babu OSIS.
Itu bahkan merusak nama baiknya dan membuatnya sulit menemukan pasangan di masa depan, rusak sudah masa SMA nya jika kejadian ini terus berlanjut.
Tanpa sadar Dera bahkan terus mamasukkan bakso dimulutnya, dan benar saja salah satu bulatan kecil itu tersangkut di lehernya.
Batuk keras terdengar membuat ketiga manusia itu sadar dengan apa yang terjadi.
Mata Dera memerah mencoba memukul dadanya, dan salah satu tangan meraih es teh, ia menyesap hingga setengah dari gelas.
Fiuh! Untung saja, agak konyol rasanya jika mati akibat tersedak bakso.
Tapi yang membuat Dera bingung adalah, mengapa tiga pasang mata di meja menatapnya dengan kaget? Hei, dia bahkan belum mati apa yang mengagetkan.
Raisa berdehem pelan menjelaskan, "Ra itu gelas kak Ayan."
Mendengar itu mata Dera membulat dengan penuh kejut didalamnya.
Sedangkan korban yang duduk tepat disampingnya menatap Dera dengan kedua alis terangkat.
"E-eh, nanti tehnya saya ganti."
Sebelum kakinya melangkah pergi, tangan ditarik hingga membuatnya kembali terduduk.
"Gak perlu, tukar aja."
"Tukar?" Bingungnya.
Mendapati tatapan pria itu pada es teh miliknya, Dera mau tak mau menggeleng kepala tak setuju.
"Es tehnya udah saya minum," jelasnya.
Tapi mungkin seniornya ini tuli atau bagaimana ia tetap meraih es teh milik Dera yang hilang seperempat, dan bahkan mulai menyesapnya.
Tidak dapat dipungkiri kedua pasang mata yang tengah menjadi saksi itu terdiam.
Bahkan sang pemilik es teh pun tak dapat berkata-kata, bukankah secara tidak langsung keduanya berciuman?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Secret [On Going]
Roman pour Adolescents[SEQUEL Late and Kiss] "I'm yours and you are mine." Status: Hiatus dulu bro lagi kerja soalnya hehe Start: 2 Agustus 2023 @scorpio_nn Voment jika menghargai karya para Author Follow, saya maksa loh.