~Seperti pada Chapter sebelumnya, (Name) terkena tembakan dari seorang musuh di geng black dragon gimana kelanjutannya baca yuk.Kalau kalian belum baca chapter sebelumnya baca aja di @Nayomika_chan_ ( @Rahmawati_87).
Di ruang operasi (Name) sedang ditangani oleh dokter. Sanzu dan adik (Name) merasa tidak tenang dan sangat khawatir. Sanzu yang melihat adik (Name) menangis itu pun berusaha menenangkannya. "Sudahlah jangan khawatir aku yakin kakakmu itu orang yang kuat." Ucap Sanzu.
KREEKKKK….
"Dokter bagaimana keadaan (Name) ?." Tanya Sanzu pada salah seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi. "Kami sudah berusaha sebisa mungkin, operasinya juga berjalan lancar. Kita hanya harus menunggu dia siuman. Berdoa lah saja pada 'Kami-sama'(tuhan) supaya peluru tadi tidak mengenai salah satu saraf di otaknya. Baiklah, permisi saya tinggal dulu." Jawab sang Dokter. "Kak bagaimana kalau kakakku….?" Tanya adik (Name) pada Sanzu. "Sudah jangan pikirkan itu kita berdoa aja supaya itu tidak terjadi." Jawab Sanzu. Karena hari sudah mulai gelap Sanzu mengajak adik (Name) untuk menginap dirumahnya. Karena tidak ada pilihan lain adik (Name) pun ikut dengan Sanzu.
Cahaya matahari pagi memasuki ruangan di rumah sakit. (Name) mulai membuka matanya, (Name) sudah siuman. Seorang dokter datang ke ruangan untuk memeriksa keadaan (Name). "Nona (Name) apakah anda mengenal mereka berdua?" Tanya Dokter sambil menunjuk Sanzu dan adik (Name),Shizuru tsuyomi.
Nih pict nya adik (Name), Shizuru.
+ maaf kalau kurang rapi:).
"Mereka …..aku mengenalnya dokter." Jawab (Name). "Mereka ini siapanya nona ya?" Tanya dokter itu sekali lagi memastikan apakah saraf di otak (Name) tidak terganggu. "Itu adikku namanya Shizuru tsuyomi." Jawabnya sambil menunjuk Shizuru. "Dan itu Sanzu kakak laki laki ku." Jawab (Name) sambil menunjuk ke arah Sanzu. Sanzu yang mendengar itu seketika terkejut ternyata hal yang ditakutkannya terjadi. Setelah dokter memeriksa (Name), dokter itu memberikan resep obat kepada Sanzu.
"Ini pak, resep obatnya."
"Anu dok, kenapa (Name) memanggil saya kakak laki lakinya?."
"Mungkin karena insiden yang dialaminya saraf di otaknya sedikit terganggu. Tapi itu tidak akan permanen. Bapak hanya perlu berusaha untuk membantunya mengingat semua yang nona (Name) lupakan." Jelas sang Dokter.
"Baiklah dokter terimakasih." Balas Sanzu.
Kenapa Sanzu dipanggil bapak ya karena kan Sanzu tinggi jadi dokter itu mengira kalau Sanzu itu sudah dewasa ya padahal usianya masih 21 tahun.
Setelah menebus obat nya Sanzu berniat menemani (Name) di ruangannya.
"KREEKKKK…"
"(Name) bagaimana keadaan mu?." Tanya Sanzu yang baru saja masuk ke ruangan.
"Aku sudah tidak apa apa kok kak." Jawab (Name). Sanzu memang agak sedikit risih dipanggil kakak tapi ya mau gimana lagi. Sanzu mendudukkan tubuhnya di sebuah kursi. Tiba-tiba matanya tertuju pada makanan diatas meja yang masih utuh. "Apa kau tidak memakan makananmu?" Tanya Sanzu. "Aku tidak lapar." Jawab (Name). Sanzu mengambil nampan yang berisi makanan itu dan berusaha membujuk (Name) untuk makan. Karena Sanzu dari dulu orang nya kasar,gak perhatian,dan baru pertama kali ini dia membujuk seseorang apalagi seorang wanita, tanpa Sanzu sadari bujukan nya itu terlalu dark. "Jika kau tidak makan kau akan mati dan aku akan membuang mayat mu ke sungai, ya dengan begitu aku tidak perlu repot-repot menggali kuburanmu. Jadi ayo makan!." Bujuk Sanzu yang sangat blak-blak kan itu. Bukannya menurut (Name) malah tetap tak mau makan. Sanzu tetap membujuk (Name) untuk makan bagaimanapun caranya, sampai akhirnya (Name) mau menurut dan memakan makanannya.
"BRAAKKK.."
"Ohayou Sanzu.." ucap tiga orang yang mendobrak pintu dengan keras. "HEI APAKAH KALIAN TIDAK BISA MEMBUKA PINTU ITU PELAN-PELAN HA!!!.." Sanzu sedikit marah karena ulah temannya HAITANI RINDOU; HAITANI RAN; DAN KOKONOI HAJIME. "Maaf..maaf.. ". "Wah Sanzu sekarang jadi perhatian sama gadisnya." Ledek Rin dan Ran. Mereka bertiga memasuki ruangan untuk menjenguk (Name). "Bagaimana keadaanmu?." Tanya Kokonoi. "Aku baik." Jawab (Name). "Wah Sanzu sekarang punya dua gadis." Ledek Ran sekali lagi. "Mana.. Mana.. Wah cantik ya." Ledek Rin. Sanzu hanya bisa memendam kemarahannya karena dia sedang berada di rumah sakit. "Iya cantik tapi masih cantikan akane." Ucap Koko. Ya koko ya, cantikan akane-san kok.:v
"Kau mau bertemu dengan akane aku akan mengantarmu kesana bersamanya ayo ikut aku keluar." Balas Sanzu sambil berjalan keluar ruangan. Koko; Rindou; dan Ran pun ikut bersama Sanzu. Mereka sampai di taman rumah sakit, "Sanzu kau tidak akan membunuhku kan?." Tanya Koko. "Tidak sekarang mungkin nanti." Jawab Sanzu yang sudah terduduk di kursi taman. "Mampus gw." Batin Koko. "Kenapa kau melamun ayo duduk!." Ucap Sanzu. "Sanzu kenapa mukamu seperti orang banyak pikiran seperti itu?." Tanya Rindou yang melihat wajah Sanzu yang nampak sangat gelisah. " (Name) mengira aku adalah kakak laki-lakinya. Dokter bilang mungkin itu karena salah satu saraf otaknya terganggu tapi itu tidak permanen.
Aku bingung apa yang harus kulakukan." Jawab Sanzu. "Sudah tenang lah kawan kau tak perlu cemas ini kesempatanmu untuk mendapatkan hati seorang (Name)." Gurau Koko. Sepertinya Sanzu sedang tidak ingin bercanda. "Jika kau berbicara seperti itu lagi akan ku kirimkan kau ke akane sekarang!." Balas Sanzu dengan serius.
Setelah 20 menit meninggalkan (Name), Sanzu kembali ke ruangan untuk menemaninya. Sanzu melihat (Name) yang tengah tertidur. Sanzu kembali terduduk pada kursi disampingnya. "Dia Cantik sekali jika tertidur." Gumam Sanzu. Tanpa sadar Sanzu mengucapkan itu. Tak selang lama Sanzu tertidur di samping ranjang (Name).
Gimana seru ga nih ditunggu next nya ya. Akun ku yang baru @Nayomika_chan_ disitu ada Chapter 1-5. Semoga suka ya☺️😄.
#wattpad. #tokrev.#TokyoRevengers. #Sanzu. #Nayomika_chan_.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine is a PSYCHOPAT._ ( Sanzu Haruchiyou x readers )*tokrev
FanfictionCrita ini adalah kelanjutan dari Mine is PSYCHOPAT di akun @Nayomika_chan_ ( Rahmawati_87 ).