"ORANG KETIGA."

132 18 2
                                    

                    
      Hari ini (Name) merasa sangat bosan. "Huh… bosan nya. Apa ajak Shizuru keluar aja ya?. Ide bagus." Gumamnya. Saat (Name) hendak menghampiri Shizuru ia menabrak Sanzu, sehingga minuman yang Sanzu bawa menjadi tumpah ke bajunya.  "Kau ini kalau jalan liat" dong." Marah (Name). "Eh, kok lu yang marah sih. Lu yang salah anj**g." Kesal Sanzu. Tanpa berkata apapun (Name) pergi meninggalkan Sanzu. "Eitsss… lo mau kemana?." Tanya Sanzu sambil menarik tangan (Name) yang hendak pergi. "Apa sih. Gw mau ketemu sama adek gw!." Jawab (Name) yang tambah kesal. "Bersihin ini dulu. Nih.. ." Ucap Sanzu sambil melemparkan jasnya yang basah ke kepala (Name). (Name) dengan kesal melempar jas Sanzu ke dalam keranjang cucian. "Akan ku cuci nanti." Ucapnya sambil berjalan menuju ke tempat adiknya berada. "Shizuru bangun. Shizuru..  SHIZURU….!!!." (Name) membangunkan Shizuru dengan agak brutal. Shizuru yang telinganya sudah menjadi rusak karena suara kakaknya itu pun terbangun. "Kakak. Kalau kakak membangunkan ku dengan cara seperti ini terus, bisa-bisa aku yang tuli." Ejek Shizuru. 

  "Salah siapa tidak bangun." Balas  (Name). (Name) mengajak Shizuru untuk menenaninya pergi keluar, karena (Name) tau kalau ia tak akan diperbolehkan oleh Sanzu keluar jika tidak ada yang menemani. Shizuru hanya diam dengan mata yang masih terpejam. " Ih.. kenapa semua orang nyebelin sih hari ini."(Name) yang kesal pun keluar dari kamar sambil terus mengoceh. Lalu dia duduk disebelah Sanzu sambil tetap mengoceh. "Kau kenapa?." Tanya Sanzu dengan tatapan mata yang aneh. "Kakak bisa kau antar aku jalan jalan keluar." Pinta (Name). "Tidak aku banyak kerjaan habis ini." Jawab nya dingin. Sanzu tak tau kalau ucapannya itu membuat sisi iblis (Name) terus mengoceh. "Kenapa sih semua orang nyebelin." "Aku benci sama mereka." "Emang gak ada yang ngertiin ya." "Ish… Benci..benci...BENCIII!!!!. Sebel..!." . Kurang lebih seperti itulah ocehan (Name). Karna Sanzu tertekan dia pun mengikuti kemauan (Name). "Ayo aku akan menemanimu, setidaknya itu membuat mulutmu berhenti mengoceh kan." Jawabnya sembari berdiri dari sofa. (Name) berhenti mengoceh dan pergi keluar bersama Sanzu. 

     Mereka berdua pun pergi berbelanja ke mall di Tokyo. "Aa.. kakak ini bagus banget." "Kakak ini juga bagus." "Lihat ini juga barang limited edition." "Wah itu adalah barang keluaran terbaru.". Sanzu hanya diam sambil menatap handphone nya. Karena Sanzu tidak memperhatikan ia menjadi bangkrut karna kelakuan (Name). "Kakak boleh minta uangnya untuk membayar barangku." Ucap (Name) pada Sanzu. Sanzu hanya menyodorkan kartu kredit nya sambil tetap menatap handphone. Setelah selesai membayar (Name) menghampiri Sanzu. "Kakak ayo kita jalan jalan lagi!." Ajak nya. Sanzu mematikan hp nya dan………………….. dia sangat terkejut setelah melihat saldo di rekening nya menurun drastis. Sanzu sangat kesal namun ya karena Sanzu sudah sedikit punya rasa sama si (Name) akhirnya dia tidak meluapkan amarahnya itu. "(Name) sebaiknya kita pulang aja yuk!." Ajak Sanzu yang sudah depresi akan kelakuan (Name) yang boros. (Name) membantah dan ia tak mau pulang. Sanzu tetap berusaha membujuk (Name) agar mau pulang tapi itu tetap tidak mempan, sampai akhirnya Sanzu mengeluarkan jurus andalannya. "Aduh aduh duh duh kepalaku sakit. (Name) ayo kita pulang." Ucap Sanzu. "Kakak kau ini banyak alasan." Ejek (Name).  (Name) Menurut dan pulang bersama Sanzu. 

       Saat ditengah perjalanan (Name) tak sengaja ditabrak seseorang. BRUKKK… . "(Name) kau tidak apa-apa?." Tanya Sanzu yang seketika menjadi perhatian pada (Name). (Name) hanya menggelengkan kepalanya. "Ah maaf… aku tak sengaja." Ucap seorang lelaki yang baru saja  menabrak (Name). Saat lelaki itu hendak pergi langkahnya tertahan oleh Sanzu. "Kau mau kemana HA!!.. seenaknya saja kau minta maaf kalau ada yang luka bagaimana!!.."  Sanzu marah kepada seorang pria yang menabrak (Name) tadi. "Maaf jika anda memakai jalur kekerasan maka saya akan menggunakan jalur hukum." Jawab pria itu dengan santai. Ya pria itu sudah tidak lain, salah satu dari anggota kepolisian. Tachibana Naoto, ia adalah adik dari Hinata (tapi bukan istri Naruto.) 

Pictnya Naoto;

    Seketika Sanzu melepas cengkraman tangannya yang tadi menarik kerah kemeja Naoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Seketika Sanzu melepas cengkraman tangannya yang tadi menarik kerah kemeja Naoto. Sanzu membiarkan Naoto pergi karena dia tak ingin masalah itu menjadi rumit. Sanzu menoleh ke arah (Name) yang tengah jatuh hati pada pria tadi. (Name) melihat ke arah Naoto itu yang semakin lama semakin menjauh. Sanzu menarik tangan (Name), "Apa kau akan memandanginya sampai dia menghilang dari muka bumi ini?!." Kesalnya. (Name) sedikit heran kenapa kakaknya[Sanzu] tiba tiba marah dan kesal. "Kakak kau kenapa ?." Tanya (Name). Sanzu tak menggubris pertanyaan (Name) itu. 

    Sesampainya di rumah, Sanzu mendudukan (Name) di atas kasur. "Inget ya jangan sampe lo deketin pria dari kepolisian itu tadi. Siapa nama nya, Eee… ya itulah aku lupa namanya. Awas aja kalau kamu deket sama dia, kau tau resikonya kan.." Ucap Sanzu sambil mendongakkan dagu (Name), dan perlahan bibir Sanzu mulai mendekat. Buat yang bingung kenapa (Name) gak ngelawan, ya biasalah loading… . Saat bibir Sanzu sudah sangat dekat, kira-kira satu senggolan aja udah ya.. itulah ya. Tiba-tiba,

"Eheemmmm…."  Tanpa diundang para teman Sanzu sudah ada didepan pintu kamar sedang melihat mereka berdua. "Romantisnya,ya…" Sindir Rindou. Dengan spontan Sanzu menjauh dari (Name). " Heh!!.. Kalian kira ini rumah siapa main masuk masuk aja HA!!." Balasnya dengan nada tinggi. "Maaf kak Sanzu aku yang membukakan pintu untuk mereka saat kakak dan kak Sanzu tengah asik berdua an." Jawab Shizuru yang tiba-tiba muncul dari depan pintu kamar itu juga, dengan diiringi tertawaan kecil. "Tuh kan denger sendiri." Ucap Ran. "Yasudah lah kalian keluar lah, nanti aku menyusul. Oiya aku ingin bicara empat mata dengan mu koko." Ucap Sanzu . Setelah mereka semua meninggalkan kamar, Sanzu pun menyuruh (Name) untuk segera istirahat. "Kau istirahat lah, keadaanmu masih belum sembuh total." Ucap Sanzu dingin. "GREKK.." Sanzu meninggalkan (Name) sendiri di kamar untuk beristirahat.

_____""_____""".

  Buat yang penasaran apa yang mau dibicarakan Sanzu dan koko empat mata ,adalah:

"Koko. Bisa kau pinjamkan uang mu sedikit saja."_Sanzu.

"Lah kan kemaren udah dapet jatah kan 500 juta. Lo abisin Semua.?!" _Koko.

"Gak bukan gw tapi (Name)."_bisik Sanzu.

"Emm… gimana ya?.."_Koko.

"Sebagai gantinya gw gak bakal ngirim lo ke akane.."_Sanzu.

"Owh setuju.okeh ntar gw transfer."_Koko.

"Thanks." _Sanzu.

(Sanzu sedang meminta uang kepada Bank koko karena Sanzu bangkrut gara-gara (Name).)

Maaf ya agak jarang update nya, soalnya mendekati ujian jadi harus banyak banyak belajar, kalian juga ya banyakin belajar dan halunya. Gak sabar nunggu suaranya Sanzu keluar ya. Yaudah segitu dulu ya.. Bye.. see you .
#tokrev. #Tokyo. #Revenggers. #Watpaad. #Romance. #Love. #Sanzu Haruchiyou.

    

Mine is a PSYCHOPAT._ ( Sanzu Haruchiyou x readers )*tokrevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang