1

954 56 8
                                    

Happiness ~ Not

Kali ini saya kembali dengan cerita baru yang mengangkat isu pembullyan. Cerita ini adalah fiktif belaka yang murni hasil dari pemikiran saya sebagai author. Tidak ada sangkut pautnya dengan karakter di dunia nyata atau sebagainya.

Saya akan memakai cast beberapa idol perempuan maupun laki-laki yang akan mendapat peran jahat. Jadi jika ada yang biasnya mendapat peran jahat di sini, mohon maaf karena ini hanya cerita fiktif belaka.

Karya Jeontara01 :))

Terima kasih atas pengertiannya.
Salam dari Bin- ups maksudnya
Salam manis dari Jeon Tara.

•••

Mata itu terlihat kelam, menyimpan sejuta makna yang sulit di terka. Angin malam menerpa rambutnya yang berwarna hitam legam. Tatapannya turun jauh ke bawah, memandangi jalanan kota Seoul yang lenggang.

Di kota yang normal ini, mungkin hanya dirinya yang merasakan ketidaknormalan dalam hidup. Memejamkan matanya sejenak lalu mengeratkan genggaman tangannya.

"Maafkan aku Eomma"

Nafasnya terdengar berat, bagai menanggung beban yang juga berat. Perlahan bergerak berusaha menaiki pembatas rooftop gedung, berharap dengan loncat dapat mengakhiri kesakitan yang dialaminya.

Merentangkan tangan dan menarik nafas dalam dengan mata yang terpejam erat, seakan menikmati malam yang mungkin akan menjadi malam terakhir baginya. Memilih melepas kacamatanya dan air matanya mulai terlihat dengan jelas.

"Saranghae Eomma, sungguh maafkan aku" Bola matanya bergetar, "Hiduplah dengan bahagia Eomma, dengan begitu aku juga akan bahagia." Air matanya mengalir deras, setelahnya menghebuskan nafas tenang dan menjatuhkan dirinya.

1 tahun sebelumnya

"Jeon Jungkook! Sialan, kau mau mati?"

"Maaf Appa, aku harus berangkat sekolah sekarang"

"Persetan dengan sekolahmu, kau mau membuatku kelaparan? Eoh!" Bentak pria paruh baya dengan perut buncitnya itu sebelum menggebrak meja makan dan menjatuhkan semua yang ada di meja.

Pria dengan seragam yang di panggil Jeon Jungkook membulatkan matanya saat makanan buatannya terjatuh begitu saja, "Appa, aku membuatkanmu telur gulung" Peringatnya marah.

"Selalu telur gulung, aku tidak bisa memakannya" Bentaknya lagi.

"Tapi ini cukup untuk sarapan pagi, daripada Appa membuangnya seperti ini"

"Terserahlah, aku sangat muak denganmu!" Ucapnya lalu meninggalkan ruang makan dan keluar dengan membanting pintu rumah.

Entahlah apa yang dipikirkan ayahnya itu, Jungkook sudah membuatkan telur gulung sebagai sarapan pagi untuk ayahnya. Namun ayahnya tidak suka dengan sarapan yang diterimanya pagi ini, padahal telur gulung cukup untuk mengganjal lapar.

Jungkook menghela nafas, sudah hampir jam 7 dan dia belum juga berangkat sekolah.

"Padahal ini hari pertama sekolah" Keluhnya lalu memungut piring dan telur gulung yang berserakan di lantai dengan tergesa.

•••

Hari pertama di Senior High School, beruntung Jungkook tidak terlambat. Memasang senyum manis andalannya karena senang dapat menginjakkan kakinya di sekolah impiannya, Yongsan International High School of Seoul. Merasa sangat bangga karena dapat menjadi bagian dari SHS ini tanpa biaya alias gratis. Tentu hal itu tidak didapat dengan mudah, ini semua karena usaha Jungkook yang mati-matian belajar agar mendapat beasiswa.

Happiness ~ Not [kth•jjk•cew]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang