1

2K 71 11
                                    

Malam penuh bintang di bulan September. Memasuki musim gugur pembawa acara radio favorit Lee jihoon mulai membuka program baru 'Kiss in Seoul' dengan narasi cerita kiriman para pendengar. Malam itu nona kim memulai ceritanya, katanya ia belum lama ini bertemu peramal yang mengatkan ia kan jatuh cinta dalam waktu dekat.

"tapi katanya aku akan gagal, karena dia masih menolakku. sedih ya? tapi tak masalah. aku hanya perlu berusaha untuk mengambil hatinya"

Jihoon menjatuhkan kepalanya di atas meja belajar yang penuh akan lembar kertas entah apa. telinganya tetap awas mendengar curhatan hati si penyiar.

"menyatakan cinta tidak semudah itu... bagaimana ini? apa kalian punya pengalaman serupa?"

Lee jihoon menguap lebar-lebar, mulai terkantuk karena jam di ponsel sudah menunjukan pukul dua pagi.

"mari mendengarkan kisah cinta yang sudah pendengar kirimkan. kisah-kisah anda yang mengharukan dan juga lucu. jadi jangan sampai kalian ketahuan menguap!"

menaikan volume radio, Jihoon bangkit dari tidur ayamnya dan berpindah duduk pada sisian jendela. memandangi langit malam penuh bintang di aluni kisah unik si pembawa berita.

"ah! mulai malam ini dan besok, akan banyak bintang jatuh lyrids. ini sangat jarang terlihat di seoul. jadi, cepatlah meminta permohonan saat anda melihatnya"

"ah...ada"

"jika kau kesulitan menyatakan perasaanmu kepadanya, mengapa tidak mencoba membuat permohonan pada hujan meteor yang indah?"

menangkupkan kedua tangan didepan dada, jihoon berdoa dengan sungguh-sungguh menghadap langit.

"semoga aku bisa menyatakan perasaanku padanya"

.

pagi-pagi sekali, Lee Jihoon berjalan terburu memasuki pekarangan sekolah, bergerak rusuh dan bersembunyi di balik parkiran sepeda dan mengintip dari celah pagar seolah menunggu dan menantikan seseorang datang. Butuh setengah jam untuk akhirnya gerbang Hanlim High school mulai ramai pelajar yang datang dan Jihoon masih mengintai di tempatnya.

"oh Kwon Soonyoung! Seperti biasa kau berangkat pagi"

"itu dia"

"hmm"

"ah, mian soon, aku harus segera ke kelas, bye!" Hansol berlari sambil lalu meninggalkan sosok pemuda tampan bermata tegas itu sendiri.

Di tempatnya, dada Lee jihoon bergemuruh hebat. Kwon Soonyoung sang pujaan hatinya selalu datang dengan wajah kelewat tampan, bahkan semakin tampan sejak pertemuan pertama mereka. Saat itu di hari upacara penerimaan siswa baru, Soonyoung menjadi perwakilan angkatan mereka karena mendapatkan nilai terbaik—tidak hanya nilai akademiknya yang sempurna, paras Kwon Soonyoung pun begitu indah, tubuh tinggi yang ideal, rahang dan dagu tegas, mata tajam mengintimidasi juga hidung tinggi dan bibir berisinya benar-benar semakin menambah nilai plus pada sosok yang masih berpidato di podium. Saat itu juga jihoon menyadarinya bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama.

 Saat itu juga jihoon menyadarinya bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naughty Kiss - SoonHoon verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang