T I G A

628 63 2
                                    

.
.
.
.
.
.
‧͙⁺˚*・༓☾4☽༓・*˚⁺‧͙

"Jadi kau kabur ke rumah nenekmu?'' (Name) duduk dikasur milik Kageyama. Saat ini ia sedang berada dikediaman Kageyama, atau rumah peninggalan neneknya.

Kageyama mengangguk "Saat itu aku memang tidak tahu mau kabur kemana, tapi saat dijalan ada yang memberitahuku tentang keluarga ibu.'' Kageyama menghisap seluruh isi susu kotak lalu melemparkan bungkusnya ke tong sampah di pojok ruang kamarnya.

Tangan (Name) mengambil satu potongan snack yang dipegangnya "Siapa dia? Bagaimana dia bisa tahu tentang keluarga ibumu?'' tanyanya lalu memakan snack yang ada ditangannya.

Tentu saja (Name) bingung, pasalnya ia saja yang sedari kecil bersama Tobio tidak tahu tentang informasi keluarga ibu Tobio yang sudah lama berpisah dengan pamannya.

Kageyama berbaring di kasurnya hanya setengah badan, tangannya menyisir rambutnya kebelakang "Pelayan pribadimu. Sebastian Michaelis."

(Name) memandang Kageyama kaget,mulutnya terbuka, snack yang ditangannya terjatuh. Seingatnya, Sebastian mengatakan kalau ia tidak tahu. (Name) jadi bingung sekarang.

Apa Sebastian berbohong?

(Name) menyapu bibir bawahnya dengan lidah, matanya memandang keatas lalu menghembuskan nafas kasar. Matanya kembali melirik Kageyama.

"Apa kau yakin? Mungkin kau salah orang?''

Kageyama berdecih lalu memalingkan wajahnya "Tak ada gunanya berbohong (Name)! Aku ingat betul kalau itu dia.''

(Name) tersenyum tidak percaya Sebastian berbohong.

Ia memainkan lidahnya didalam mulut.  Mengabsen satu-persatu gigi yang ada didalamnya.

Kageyama menjadikan satu tanganya sebagai bantal dan satu lagi dibiarkan terbaring begitu saja. Matanya melirik (Name) yang terlihat kesal.

"Kau tidak melepas plastik dimatamu? Apa itu tidak membuatmu risih?''

(Name) menatap Kageyama kesal sekaligus jengkel. Otak Kageyama memang cetek, (Name) pun tidak tahu mengapa bisa begitu. Mungkin jika di test IQ Kageyama hanya 90. Otaknya hanya bekerja untuk voli dan voli.

"Ini softlens, bodoh!''

Kageyama melempar bantal tepat belakang kepala (Name) "Aku lebih tua darimu, boge!''

(Name) memutar kedua bola matanya malas "Cih, kau selalu saja membawa umur saat bertengkar. Dasar orang tua!''

"Ini dinamakan kesopanan, boge!''

"Kalau begitu, sopan lah kepada kapten Levi!''

Kageyama memutar bola matanya malas "Cebol itu sudah menjadi kapten? Mukanya memang menyebalkan!''

(Name) memandang Kageyama jijik "Kau tidak berkaca?''

"Hah?"

"Tidak, aku hanya bilang banyak nyamuk di kamarmu.''

"Mana ada!''

Positions  || Haikyuu X  (Oc) ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang