🍁part 10🍁

333 26 2
                                    


Setelah mengantar Sesya pulang.Riel mampir ke makam kedua orang tuanya.

Sementara Sesya yang baru saja tiba di rumah mengercit heran melihat mobil mamanya.

"Sesya!Ayo kerumah sakit."Selda terlihat khawatir.wanita itu dengan cepat menarik Sesya setelah mendapat telpon jika mantan suaminya sedang dirumah sakit dan belum sadarkan diri.

"Siapa yang sakit?"

Selda menoleh sekilas sebelum melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

"Papa kamu kecelakaan."

"Papa baik-baik saja kan,Mah?"

"Kata orang yang menghubungi mama tadi papa kamu belum juga sadar."

Sesya yang mendengar ucapan mamanya menunduk.rawut wajahnya berubah sendu.baru saja papa dan mamanya memiliki sedikit perhatian untuknya dan kenapa cobaan harus datang?

Selda memarkirkan mobilnya,wanita itu menarik Sesya.mereka berdua bertanya pada receptionist.

"Bagaimana keadaan mantan suami saya?"Selda dan Sesya menatap kearah dokter yang baru saja keluar dari ruangan dimana Adrian terbaring.

"Kita bicara diruangan saya."Selda mengangguk.wanita itu menatap sekeliling mencari apakah keluarga mantan suaminya ada yang hadir namun nihil.

"Mama keruangan dokter dulu.kamu tunggu disini."Sesya mengangguk.gadis itu menatap kedalam ruangan dari balik kaca.

"Sesya sayang papa."Mata Sesya berkaca-kaca.gadis itu terus menatap kearah dimana papanya terbaring dengan berbagai alat penunjang kehidupan.

*****
Selda keluar dari ruangan dokter Ervian dengan wajah sedih.

"Pak Adrian mengalami kelumpuhan sementara."

Masih terngiang-ngiang ucapan dokter Ervian.

Selda memeluk tubuh putrinya.wanita itu menitihkan air mata.Dengan Adrian yang mengalami kelumpuhan sementara maka akan membuat suaminya semakin menderita.Adrian memiliki keluarga yang menuntut kesempurnaan.

"Papa baik-baik saja kan Mah?"

Selda mengangguk mengusap air matanya.

"Kamu sudah memberitahu keluarga papa kamu perihal kecelakaan papa kamu?"

"Oma katanya nggak bisa kerumah sakit,Mah."Sesya menjawab jujur.setelah mencoba menghubungi sang Oma berulang kali baru pada panggilan ke 7 Omanya mengangkat dan mengatakan sibuk dan tidak bisa diganggu padahal wanita itu seharusnya memiliki banyak waktu Santai.

Selda melepas pelukannya.wanita itu mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya.menghubungi Sammy dan tanpa pikir panjang memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka.

Sammy diseberang telpon hanya mengangguk mengerti.pria itu tidak sakit hati karena memang mereka tidak saling mencintai.Sammy tau seberapa cintanya Selda pada Adrian.tapi wanita itu juga kecewa pada Adrian diwaktu yang sama.

"Kita rawat papa kamu bareng-bareng Nak."

"Mah,"Sesya menangis memeluk tubuh sang mama.gadis itu mengangguk.

"Kamu kabarin Riel dan beritahu calon suami kamu itu tentang keadaan papa kamu."

Sesya mengangguk.gadis itu mengusap air matanya dan menelpon Riel dengan suara parau.

"Halo,"Riel yang sedang bermain game mengercit bingung mendengar suara Sesya yang terdengar seperti habis menangis.

"Kamu nggak apa-apa kan?"

"Papa masuk rumah sakit."

"Rumah sakit mana?"

"Yang paling dekat dengan rumah aku,El."Riel segera menyimpan ponselnya dan mengambil jaket.

Dengan wajah datarnya Riel melajukan mobilnya.cowok itu dengan cepat memarkirkan mobilnya setelah tiba dirumah sakit.

"El!!"dari kejauhan terlihat Sesya memanggil membuat Riel berbelok dan berlari kearah calon istrinya itu.

Hap...

Riel memeluk tubuh sesya.cowok itu mengusap sayang kepala Sesya.

"Bagaimana keadaan papa kamu?"

Sesya menggelengkan kepalanya.gadis itu menangis membuat Riel segera mengajak Sesya untuk duduk.

Selda yang melihat itu bersyukur.bersyukur karena putrinya memiliki Sandaran.

"Tolong bawa Sesya pulang nak ,Riel.Tante yang akan jaga papa Sesya disini."

"Mah,"Sesya menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Kamu harus istirahat.Mama tidak ingin kamu kelelahan dan terjadi sesuatu yang buruk pada cucu mama."

Riel merasa bersalah begitu juga sesya.mereka berdua akhirnya pamit pulang.

Setelah kepergian Sesya dan Riel.kini papa dari Adrian terlihat datang dengan wajah datarnya.pria itu menatap Selda sekilas sebelum duduk di samping mantan menantunya itu.

"Papa yang menyuruh seseorang memberi tahu kamu tentang kecelakaan Adrian."

Selda tidak terkejut lagi.wanita itu menatap pria yang terlihat sudah beruban disampingnya.

"Papa sudah menemukan Dia.Anak kalian yang papa buang."

"Dia tumbuh jadi gadis yang tak kalah nakal dari Sesya.Papa kemarin sempat keluar negeri untuk membuktikan kebenarannya dan semuanya benar-benar terbukti setelah papa melakukan tes DNA."

"Selda curiga papa tiba-tiba jadi baik seperti ini."

Pria baya itu tidak marah mendengar ucapan mantan menantunya.Bukan hanya Selda yang curiga tapi semua orang pasti akan curiga dengan perubahan tiba-tiba pria baya itu.

"Umur papa tidak akan lama lagi.Hanya Adrian yang mampuh meneruskan perusahaan.Papa terlalu egois dan menuntut kesempurnaan nyatanya papa sendiri akan mati tanpa pernah melihat senyum tulus Adrian.Papa terlalu membebaninya,menuntut Adrian ini dan itu.Lalu melihat Adrian terbaring dan dinyatakan lumpuh sementara oleh dokter membuat papa takut.papa takut Adrian akan meninggal tanpa merasakan namanya bahagia yang sebenarnya."

"Pah,"Selda memeluk tubuh mantan mertuanya.wanita itu menangis tidak menyangka jika pria yang begitu terlihat menyeramkan itu bisa juga terlihat rapuh.

Jangan lupa vote dan komen yah 😇

Antagonis Sesya (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang