Part 8

2.7K 173 1
                                    

Sepekan sebelum cuti tahunan diwarnai pekerjaan yang tiba-tiba menggunung. Pengajuan nasabah baru mendadak membludak. Riva menarik nafas panjang.

"Hahaha nasabah tahu aja, customer servicenya mau cuti. Dikerjain deh." Guyon Aris.

"Sial." Riva mengerucutkan bibirnya.

"By the way jadi liburan bareng calon anak sambung?"

"Nggak, liburan bareng keponakan. Puas?" Riva melotot, karena dia tahu Aris sedang menggodanya. Aris tergelak.

"Multi peran ternyata si ibu satu ini." Aris bertepuk tangan. Riva melotot.

"Ris, sekali lagi lu ngomong, gue tabok juga tuh mulut." Riva mulai jengkel. Aris terbahak.

Di tempat lain Dimas sibuk merapikan meja sebelum cuti esok hari. Ya dia memutuskan ikut serta bersama Riva dan Alifa. Beruntung dia masih memiliki jatah cuti.

"Dim, jadi cuti besok?"

"Jadi, sayang juga udah di ACC."

"By the way gimana hubungan lu sama mantan adik ipar. Kalian udah baikan?"

"Udah."

"Pantesan aura lu beberapa hari ini positif, nggak kayak kemarin-kemarin, negatif mulu." Canda Herdi. Dimas tergelak. "Gue doain bisa cepet diajak naik pelaminan. Rawan, Bro."

"Aamiin..." Timpal Dimas sembari menelan saliva. Rawan? Iya sih. Batin Dimas.

***

Riva meninggalkan kantor sore ini dengan menggunakan taksi online menuju rumah Eli. Ya malam ini Riva sesuai rencana akan menginap di rumah Eli. Dengan tujuan mempermudah esok saat harus berangkat bersama Alifa.

Bisa saja Alifa yang menginap. Tapi sejak kemarin Marni izin pulang kampung beberapa hari, menengok cucunya yang sedang sakit. Orang tua Riva juga sedang tidak ada di rumah. Jadi Riva putuskan, ia yang menginap di tempat Alifa.

"Ehh Riva. Baru pulang, Nak?" Sapa Eli hangat. Riva menghampiri dan menyalami Eli.

"Iya, Bu."

"Mimi...."

"Ehh cantiknya Mimi." Riva langsung memeluk lalu mencium pipi kiri dan kanan Alifa. "Aif udah siapin bekal belum buat besok?" Tanya Riva sembari mencolek pipi Alifa. Alifa menggeleng.

"Tadi mau ibu ajakin, Alifa nya malah tidur siang lama. Jam setengah lima baru bangun coba, Va." Adu Eli.

"Alamat bergadang dong, Bu." Bisik Riva. Eli mengangguk. "Riva boleh ajak Alifa ke mini market sebentar, Bu?" Izin Riva.

"Boleh. Tapi emang kamu nggak capek?"

"Nggak."

"Ehh tapi kamu jadi nginap kan?"

"Jadi, Bu."

"Ibu udah siapin kamar di atas. Alifa belum ibu kasih tahu. Takut kamu dadakan batal nginap, bisa rewel Alifa. Tapi kamu jadi menginap, ibu seneng apalagi Alifa." Tutur Eli. Riva tersenyum lalu kembali mengajak Alifa bicara.

"Ke mini market yuk, kita jajan buat bekal besok. Aif mau?"

"Mauuuuu."

"Ya udah ayo." Riva meraih jemari mungil Alifa. "Bu, kita pergi dulu ya. Biar nggak kemalaman juga." Pamit Riva. "Ayo salim dulu sama Amih." Titah Riva. Alifa menurut.

Riva berjalan sambil berpegangan tangan dan tepat di teras rumah mereka bertemu Dimas yang baru saja pulang kerja.

"Va?!"

Jodoh Lima LangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang