Part 2

5.8K 336 0
                                    

"Nathan?!" Lirih Riva mendapati sosok Nathan berdiri di depan kantornya petang ini. 

"Hai, udah beres kerjaannya?" Tanya Nathan santai sembari membuang puntung rokok.

"Kamu lagi ngapain di sini?" Bukannya menjawab pertanyaan Nathan, Riva malah bertanya hal lain. 

"Urusan aku baru aja beres, mampir ke sini siapa tau kamu belum pulang juga. Biar kita bisa pulang bareng." Riva meringis. "Kenapa? Ekspresinya gitu amat."

"Ya udah aku ikut ya, lumayan hemat ongkos."

"Enak aja, siapa bilang gratis."

"Hah?!" Riva membulatkan netra. Tuuh kaaaan, kumat. Batin Riva. 

"Hari gini mana ada yang gratis Neng."

"Yaa percuma dong. Yaudah aku pesen ojek online aja. Pasti tarifnya jadi nggak bingung bayar, bayar ke kamu aku bingung harus bayar berapa."

"Hmmm segitunyaaa... Bayar ke aku nggak pake uang kok, jadi masih hemat." 

"Terus?"

"Temenin makan yuk, lapar." Sambungnya sambil mengelus perut yang sedikit membuncit.

Oya Nathan itu perawakannya tinggi, berisi dan bagian perut agak membuncit. Maklumlah gitu-gitu juga dia bos di distro nya. Karyawannya ada beberapa orang. Bahkan design untuk produk distronya, dia sendiri yang rancang. Wajahnya standar, cakep tidak jelek juga tidak. Warna kulitnya kecoklatan, ada kumis dan jambang tipis yang menghiasi wajahnya. Dan satu lagi, tatapannya itu bagai burung elang. Kadang Riva merasa ditatap Nathan rasanya seperti sedang dibidik untuk dijadikan santapan. 

"Makan di mana?" Tanya Riva akhirnya.

"Tau nasi goreng enak sekitaran sini?" Dia balik bertanya. 

"Ada tapi agak jauh dikit, nggak apa-apa?"

"Enak nggak?"

"Juara." Riva mengacungkan dua ibu jari. 

"Ya udah, ayo." Nathan membukakan pintu mobilnya untuk Riva. Mobil pun mulai melaju. 

***

Sudah seminggu ini Nathan rajin antar jemput Riva ke kantor. Kadang Riva merasa risih juga tapi lama-kelamaan Riva terbiasa. 

"Sabtu besok ada rencana ke mana?" Tanya Nathan saat dalam perjalanan pulang petang ini. 

"Besok aku mau touring sama temen kantor." Jawab Riva sambil membaca pesan yang masuk di smartphone-nya. 

"Dalam rangka apa?" Nathan sepertinya penasaran. 

"Pencapaian target." Jawab Riva singkat. 

"Ke mana?" Nathan bertanya sambil sesekali melirik Riva. 

"Ke Pantai." Riva balas melirik ke arah Nathan. 

"Naik mobil atau motor?" Nathan kembali bertanya.

"Motor, aku dibonceng." Jawab Riva sambil kembali menatap layar smartphone-nya.

"Khusus karyawan?" Cerca Nathan.

"Iya." Jawab Riva singkat. Nathan mendesah kasar.

"Ya udah hati-hati ya." Pesannya kemudian.

"Siap." Mobil pun terus melaju, hening. Tanpa percakapan lagi. 

***

"Bundaaa, aku berangkat ya." Pamit Riva di depan gerbang. 

"Hati-hati ya, Va." Pesan Hesti sembari berjalan menuju gerbang, menghampiri Riva dan juga Aris. "Aris bawa motornya hati-hati ya." Tambah Hesti. Aris mengangguk, santun. 

Jodoh Lima LangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang