Mozaic 14 : No I'm Not

70 21 7
                                    

"Astaga pertemuan pertama yang sangat lucu."

Yechan melirik Geonu tajam. "Jangan tertawa!"

"Ahahahaha maafkan aku."

Yechan masih meliriknya tajam.

"Baik aku berhenti tertawa. Tapi itu baru pertemuan pertama. Apa setelah itu banyak terjadi masalah sampai dia menyebutmu mainan rusak?"

Yechan menggeleng. "Banyak? Tidak juga. Hari-hari berjalan dengan biasa saja. Doyum dengan gen diktatornya kadang menyuruhku melakukan ini dan itu, tapi masih dalam batas wajar. Selebihnya kami hanya bermain bersama layaknya teman. Tuan Jeon juga akhirnya tidak masalah dengan itu, dan malah memberikanku tugas untuk melindunginya yang kulakukan dengan sukarela. Hingga terjadi suatu insiden.."

"Insiden apa?"

"Aku tak sanggup menceritakannya. Bisakah nanti saja?"

Geonu tersenyum maklum. "Tak apa kalau kau belum siap."

"Sudah hampir malam, ayo kuantarkan kau pulang," kata Yechan.

Geonu bangkit dari duduknya, lalu melongok ke dalam ruangan dimana Doyum dengan jiwanya yang terpisah itu berada.

"Doyum, berhubung kau sudah menemukan tubuhmu, kau akan tinggal kan? Aku pulang, ya?"

Sosok berwujud semu itu menoleh, lalu keluar dari ruangan dengan menembus kaca pembatas. "Tidak. Aku ikut pulang denganmu!"

"Eh? Kenapa?"

"Percuma aku disini, Yechan hyung juga tidak bisa melihat dan mendengarku, kan? Aku butuh teman bicara."

"Huh, baiklah ayo!"

Doyum tersenyum senang lalu terbang melayang mengekori Geonu. Sementara Yechan menatapnya aneh. Ya, selama ini dia hanya melihat Geonu bicara sendirian.

"Benar tak apa kan kalau aku menumpang tinggal di tempatmu sampai aku tahu caranya kembali ke tubuhku?"

"Iya. Lagipula kau tidak memakan tempat dan tidak mengurangi stok makananku."

"Kau sedang bicara dengan siapa?" tanya Yechan.

"Doyum."

"Dimana dia?"

"Mengikuti kita di belakang. Kenapa? Ada yang ingin kau sampaikan padanya?"

Yechan tampak berpikir sebentar, sebelum akhirnya menggeleng.

"Tidak ada."

🔥🔥🔥


Sesampainya di rumah, tidak ada hal berarti yang Geonu lakukan.  Ia hanya makan malam, bermain ponsel sebentar, lalu bersiap untuk tidur. Namun saat ia sudah naik ke ranjang dan akan menutup mata, Doyum tiba-tiba muncul di depannya.

"ASTAGA AKU KAGET!"

Doyum hanya tersenyum tanpa dosa lalu duduk di sisi lain ranjang itu.

"Kenapa? Ada yang ingin kau katakan?" tanya Geonu.

"Tadi apa saja yang Yechan hyung ceritakan?" Doyum balik bertanya.

"Hanya kisah pertemuan pertama kalian dan bagaimana kau menyebutnya mainan."

"Hanya itu?"

"Dia belum siap menceritakan masalah utama kalian."

Doyum terdiam. Seperti merenung. Kemudian menunduk sembari terkekeh sedih.

"Apa sebenarnya masalah kalian? Apa seperti salah satu dari kalian jatuh cinta sementara yang lainnya tidak hingga terjadi masalah yang membuat kalian berdua saling menjauh?"

Doyum berhenti terkekeh, ekspresinya seketika berubah menjadi datar.

"Aku tidak jatuh cinta padanya, lebih tepatnya tidak boleh."

"Kenapa?"

"Karena kami bukan belahan jiwa."

****

A/n.

Habis ini tamat, aku mungkin cuma bakal bikin oneshoot2 aja biar ga perlu mikirin statistik yang menurun kalo bikin cerita bersambung

Jinjja, antusiasme pembaca turun di cerita ini, mungkin karena alur yang aneh dan kejutannya ga terlalu spesial. Mungkin kalian mengekspektasikan sebuah benda luar biasa dari kata 'mainan' tapi ternyata bukan benda malah cuma yechan. Atau latar belakang Doyum sebagai anak mafia itu terlalu mainstream? Atau ceritanya berbelit-belit? Entahlah.

Meski begitu bakal aku tamatin karena aku sayang Only B dan biar ga ada utang cerita :)

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang