Sepuluh hari dirawat, akhirnya Geonu dibolehkan pulang oleh dokter. Kondisi fisiknya membaik, hanya sedikit tertekan tapi kata dokter ia baik-baik saja. Meski begitu tetap saja orangtuanya khawatir, dan ragu kembali membiarkan Geonu tinggal sendirian seperti biasanya.
"Dad aku baik-baik saja sungguh, jangan khawatir," kata Geonu meyakinkan sang ayah.
"Jangan khawatir bagaimana? Untung kau pingsan saat ada orang, anak yang tinggi besar itu dan gurumu itu bisa menolongmu. Tapi bagaimana kalau kau pingsan lagi saat sedang sendirian, di apartemenmu itu, hah? Aish harusnya kau ikut kami saja ke New York!" ceramah sang ayah.
"Dad jangan berlebihan," kata Geonu sembari merotasikan bola mata.
"Aku tidak berlebihan, ini semua demi kebaikanmu. Ayo pindah ke New York!"
"Tidak mau!"
Seorang lelaki manis yang merupakan ibu di keluarga Lee satu itu, yang sedari tadi diam akhirnya merasa jengah dan mulai melerai mereka.
"Astaga kalian sudahlah. Ini masih di rumah sakit. Dan biarkanlah Geonu dengan keputusannya, dia sudah besar."
"Ah Mom aku sangat menyayangimu!" pekik Geonu senang sembari memeluk ibunya.
"Shua-ya, kau terlalu menuruti keinginan anak," protes sang ayah.
"Sudah, cepat beresi kopermu, kita pulang sekarang."
🔥🔥🔥
Geonu cemas selama perjalanan. Masalahnya, terakhir ia meninggalkan tempat tinggalnya dalam kondisi berantakan karena saat itu terlalu lelah untuk merapikannya kembali. Apa yang harus ia katakan pada orangtuanya? Ngomong-ngomong Geonu tidak pernah mengatakan apapun soal serangan balas dendam hantu kepada siapapun termasuk orangtuanya. Jadi yah akan sangat aneh bagi mereka jika melihat kekacauan itu.
Namun, kecemasan itu sirna begitu pintu unit flatnya terbuka. Rapi dan bersih. Bahkan seperti tak ada satu debu pun menempel di sana. Barang-barang yang pecah pun tak nampak bekas-bekasnya.
"Rapi dan bersih seperti biasanya," komentar si ibu.
"Ehehehehe tentu saja, aku kan suka bersih-bersih sepertimu, Mom," jawab Geonu sembari tertawa kikuk.
Sementara itu Doyum melayang di sekitar sudut, menatap Geonu sembari tersenyum dengan wujud terbaiknya. Berseragam sekolah, rapi, dan tanpa darah di mata serta wajahnya. Geonu seketika merinding. Ini aneh, pikirnya.
"Seokmin, lihat? Flatnya saja serapih dan sebersih ini. Kau harusnya percaya Geonu bisa mengurus dirinya sendiri," ujar lelaki manis yang dipanggil mom itu pada suaminya.
"Huh, baiklah-baiklah. Tadi itu aku cuma khawatir, Shua sayang."
Yang dipanggil Shua terkekeh, lalu mencubiti pipi suaminya gemas. Sementara sang anak yang melihat adegan manis di depannya hanya menatap datar.
"Geonu berjanjilah kau akan baik-baik saja setelah kami pergi lagi, hm?"
"Iya iya."
"Lakukan jangan hanya berkata iya. Jaga kesehatanmu jangan sampai kelelahan seperti kemarin."
"Astaga iya aku paham. Kalian jangan khawatir, kembalilah ke New York, bekerja yang rajin dan kirimi aku lebih banyak uang, hehe," jawab Geonu dengan wajah tanpa dosa.
"Kau mengusirku?!" protes sang ayah.
"Sudahlah dia cuma bercanda. Dan ya, Geonu, turuti pesan ayahmu itu untuk menjaga kesehatan, istirahat yang cukup dan jangan sampai sakit. Kami pamit, pesawatnya akan terbang sekitar satu jam lagi," ujar sang ibu lembut.
"Iya, Mom, Dad. Kalian juga hati-hati di jalan."
Sepeninggal kedua orangtuanya, Geonu langsung mencari Doyum, yang ia temukan sedang bersantai di balkon. Ia perlu mengajak hantu itu bicara.
"Jeon Doyum!"
"Hm?" sahut Doyum tanpa menoleh.
"Kau yang membersihkan semuanya? Tapi, kenapa? Bukankah kau ingin membunuhku?" tanya Geonu.
"Tadinya iya. Tapi sudahlah, acara balas dendamku percuma. Aku akan bertanggung jawab, kalau dulu aku merusak, mulai sekarang aku akan membersihkan rumahmu setiap hari," jawab Doyum.
"Aish aku tidak mengerti. Kau sebegitu dendamnya pada Jihan, tapi sebagai gantinya kau malah melukai orang terdekatnya. Kau juga entah kenapa seperti sangat dendam padaku hanya karena aku kekasihnya, lalu tiba-tiba menjadi baik?"
Doyum tak menjawab, ia hanya berbalik, menembus tubuh Geonu dan berlalu.
"Yak jawab aku!" pekik Geonu sembari mengejarnya.
Doyum membalikkan badan, tapi dengan wujud yang berbeda. Ya, mata berdarah dan raut yang sangat dingin.
"Ceritanya panjang. Dan soal kenapa harus kau yang jadi target, karena kupikir kau adalah belahan jiwanya. Bukankah saat sebuah belahan jiwa terluka maka yang satunya juga akan merasakan? Tapi nyatanya tidak! Aku salah sangka lagi!" kata Doyum.
"Belahan jiwa? Hal yang seperti itu betulan ada?!"
Doyum mengangguk."Akan kuceritakan nanti kalau mood ku kembali. Kau istirahat saja supaya lebih cepat pulih."
****
🎉New Cast Revealed 🎉
Geonu's Parent
Hong Jisoo / Shua (mom) &
Lee Seokmin (dad)A/n.
Cast nya rada ngaco... Gapapa deh aku ngasal :) Nyomot yang marganya sama aja biar gampang :)
Btw ini beneran ga aneh? Aku kok merasa cerita ini rada ga masuk akal, tapi karena tanggung aku lanjutin aja 😭
See ya next chap
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Hayran KurguKehidupan seorang Lee Geonu memang tidak selalu mudah, tapi semuanya mendadak jauh lebih rumit sejak kedatangan sosok hantu bernama Jeon Doyum yang ingin balas dendam. WARN!!! BxB Homophobic jangan baca ya :) #1 Doyum (07.11.2021) #1 1the9 (30.11...