Hari ini adalah hari Selasa, namun tetap saja hari ini tetaplah hari libur bagi Lima Sekawan ini karena tanggal merah.
Tora sedang bersantai di ruang tamu sambil memainkan handphone nya. Namun jika dilihat dari raut wajah nya terlihat menunjukan wajah tidak senang. Ia kini benar-benar bosan di rumah saja dan tak tau harus kemana.
"Bosan sekali menjadi orang tak berguna hari ini, apa aku mati saja ya?" Ceplos dirinya membuat pelayan di ruang sana tersentak kaget.
"Yaampun Nona, jangan katakan hal aneh seperti itu. Jika sesuatu terjadi kepada anda mungkin bukan anda yang akan meninggal duluan." Ucap salah satu pelayan disana yang sedang menyapu lantai.
"Ahahaha tenang tenang aku tidak akan melakukan hal-hal aneh kok, harusnya aku bersyukur bisa hidup sampai sekarang bukan?. Karena saat aku kecil dulu kan sudah hampir dijemput maut."
"Nona..."
"Haha maaf maaf, ambil saja kesimpulan dari kata kata ku tadi. Seburuk apapun nasibmu janganlah berpikir untuk mengakhiri hidupmu sendiri, tuhan saja masih membiarkan mu hidup kenapa kau malah ingin mengakhiri hidup mu yang pendek itu." Tutur Tora. Ia hanya menatap singkat pelayan tersebut yang memasang ekspresi kaku, kemudian menggambil handphone nya yang berada diatas meja.
Ia membuka aplikasi WhatsApp dan langsung memencet grup yang berjudul 'sekte sesat'.
sekte sesat
Woi, apa kalian punya waktu? ayo kita jalan jalan sebentar, sebelum itu ke rumah ku lah terlebih dahulu
13.30Annie
GAS! AKU AKAN KE RUMAH MU SEKARANG, ALAMAT NYA YANG PERNAH KAU KIRIM KAN?
13.32Ya yang waktu itu. Cepat, aku tidak menerima tamu yang datang lama- lama
13.32Alisha
Aku juga akan ikut, hari ini sangat membosankan jadi aku berniat untuk refresh juga
13.33Dhira
Aku tidak ikut. Kakak laki-laki ku yang brengsek ini memaksa ku untuk ikut ke mall
13.34Rhea
Aku tidak ikut. Mau tidur saja, bye selamat menikmati
13.36Y
13.36Percakapan pun berakhir, kini tinggal menunggu bagi Tora. Selagi menunggu ia menonton Televisi di ruang tamu. Namun ia kemudian memikirkan sesuatu, mungkin alangkah baiknya ia menyiapkan sesuatu untuk sahabat nya yang akan datang kemari karena ini adalah pertama kalinya mereka datang ke rumah Tora.
Tora menuju dapur dan meminta tolong, "Ah, Bibi. Tolong berikan aku satu toples cookies dan air putih 2."
"Apa teman Nona akan berkunjung kesini?. Jika iya, lebih baik berikan mereka teh saja Nona." Sahut salah satu pelayan.
"Persetan, tidak usah." Celetuk Tora dengan membawa nampan berisikan satu toples cookies dan air putih.
Pelayan tadi yang mendapatkan respon tersebut hanya tersenyum memaklumi tingkah Nona muda tersebut.
Akhirnya setelah cukup lama bagi Tora untuk menunggu di ruang tamu, ia mendapati panggilan dari sahabatnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Sekawan
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Tora dengan empat sahabat nya yang sudah ia percayai sejak Sekolah Dasar. *** Tora yang dulu adalah gadis yang sering tersenyum dan menghibur teman-teman nya, namun senyumannya sudah tak ada lagi semenjak dirinya dirawat...