Uramichi Tsuma~ [B1]

471 50 30
                                    

Lagi-lagi di pagi hari Uramichi sudah marah-marah, dikarenakan Usahara yang ngambek minta jalan-jalan, ia ingin kencan. Sebelumnya Usahara sudah mengajak Matenya itu jalan-jalan beberapa kali, tapi Uramichi selalu menolaknya, alesannya pasti karena banyak kerjaan, biasanya Usahara meng iya kan saja, tapi mungkin sekarang dia sudah diambang batasnya untuk menolak, hingga melupakan kalau Uramichi orang yang galak.

"Hiks...Hiks..., Uramichii, ayoo jalan-jalan, kita kencan...Hiks..."

"Nggak!"

"Huaaaaa." Tangisannya makin kencang, sampai 500 meter jauhnya pun pasti masih bisa kedengeran.

"Ha...., baiklah..." Uramichi memijit pelipisnya, pening, capek mendengar Usahara menangis terus.

"Hontou?" Usahara langsung berhenti menangis, matanya berbinar-binar menatap Uramichi.

"Iya iya..., siap dalam 15 menit, lebih?, kita batal."

"SIAP PAK BOSS." Usahara berpose hormat, lalu pergi untuk bersiap-siap.

15 menit kemudian Usahara benar-benar telah selesai, ia langsung menyiapkan kendaraannya untuk di bawa jalan-jalan, Uramichi pun telah selesai.

"Urimichi, kenapa bajumu begitu?."

"Begitu gmn?."

"Santai bangeeet, pakai yang baguus doong."

"Ha? Kan cuman jalan-jalan, ngapain harus bagus."

"Ckckck, liat, aku saja pakai baju bagus."

"Kamu aja yang terlalu bagus, ganti sana, nanti dikira mau ngapain lagi pake baju jas gitu."

"Kan kita mau kencaan, Uramichiii."

"Sama aja, kencan kan jalan-jalan, ganti, ganti bajunya, atau...."

"Ha'i, ha'i, stooop! Oke oke aku gantii."

Usahara menyerah, ia berjalan gontai ke arah lemari bajunya, susah sekali kalau sudah berdebat dengan Uramichi, ia selalu kalah.

Akhirnya Usahara terpaksa pakai baju biasa yang sering ia pakai. Mereka pun berangkat menuju tempat yang mereka inginkan.

Selama perjalanan Usahara nggak berbicara, wajahnya masam, Uramichi hanya bisa mengelah nafas lagi, bingung..., padahal suaminya itu alpha yang dominant, tapi tingkah lakunya seperti anak kecil banget, seperti kurang kasih sayang orang tua saja.

"Usahara.., kalau ngambek gini, mending balik deh."

"....." dia diam saja, wajahnya pun tak berubah, tapi ia tetap melanjutkan kendaraannya, menolak balik lagi kerumah.

Hening..., suasana di mobilnya kini kembali hening.

'Cup'

yang sebelumnya Usahara fokus ke jalanan, kini ia bergetar, menahan rasa senangnya, karena sudah nggak tahan, ia memakirkan mobilnya ke tempat yg aman.

"Kenapa berh-, Stop, stoop!"

"Kenapa?"

"Ya kamu kenapa mendekat?."

"Mancing si, aku jadi pengen lebih."

"....."

Usahara menarik Uramichi kepangkuannya, tangannya melingkar di pinggang Matenya, dan melanjutkan yang tadi tertunda.

Merasa sudah puas mencium Uramichi, Usahara melanjutkan mengendarai mobilnya tanpa meminggirkan kekasihnya dari pangkuannya, kepala Uramichi bersender di pundak Alphanya.

Sesampai di tempat tujuan mereka.

"AAAAAA, rasanya seger sekaliii." Usahara merenggangkan tangannya keatas, saat pergi ia dikelilingi kabut suram sekarang dia menyilaukan mata bagi siapapun yang melihatnya. Uramichi?, nggak usah ditanya, dia mah dari awal sudah suram, saat pergi suram, sehabis ciuman pun suramnya melebihi yang awal.

Uramichi Tsuma~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang